NGERI Kisah 7 Pemuda Tersesat di Hutan Golo Lusang NTT, Jalan Setapak Tiba-Tiba Raib, Minum Air Seni

Tujuan mereka adalah merayakan Ultah teman mereka dan berekreasi di Danau di Hutan Lindung Golo Lusang

Editor: Hendra Kusuma
HO/SRIPOKU.COM/KOMPAS.COM
7 Pemuda yang tersesat di Hutan Golo Lusang NTT akhir ditemukan Tim Basarnas yang melakukan pencarian, Senin (19/7/2021) kemarin 

Hingga larut malam, mereka tidak mememukan jalan setapak yang tadi mereka lalu, bekal habis, malam sangat dingin menusuk.

Hal ini diungkapkan oleh Paur Humas Polres Manggarai Ipda IMade Budiarsa, para pemuda ini kehabisan bekal dan harus bertahan hidup.

Parahnya lagi, meski mereka menemukan sebuah sungai jernih, namun mereka hanya bisa melihat dari kejauhan dan tak bisa turun karena terjalnya jurang.

Kehausan di tengah malam dan kedinginan, para pemuda ini kemudian mengonsumsi air seni mereka demi bertahan hidup. Saat malam, mereka memilih menyala api dari pemantik atau korek api yang mereka bawa agar tidak kedinginan.

Beruntung mereka memiliki fisik yang kuat dan sudah terlatih bersama alam.

Sembari terus menyalahkan Api dan memperbanyak asap agar terihat orang sekitar, para pemuda ini kemudian terus bertahan melewat malam dan hingga siang hari.

Menurut Ipda I Made Budiarsa, Tim pencarian kemudian berhasil mengetahui keberadaan ketujuh pemuda tersebut.

"Tim pencarian menemukan 7 pemuda ini, karena melihat adanya kepulan asap dari dalam hutan yang sengaja dinyalakan oleh mereka untuk memberi tanda," kata Made, dalam rilis yang diperoleh Kompas.com, Senin malam.

Seperti diceritakan oleh 7 pemuda ini secara bergantian, mereka memulai perjalanan dari jalur bekas lapangan tembak di hutan tersebut.

Dalam perjalanan, mereka tiba di lokasi yang dituju sekitar pukul 11.00 Wita, mereka tiba di danau tujuan rekreasi. Di lokasi, mereka makan siang bersama.

Setelah kurang lebih 2 jam berada di tempat tersebut, mereka kemudian memutuskan untuk pulang.

Namun, mereka tidak mengetahui jalan pulang, karena tidak dilengkapi alat penunjuk arah (kompas). Mereka akhirnya tersesat di dalam hutan.

"Malam makin berlarut, mereka belum menemukan jalan pulang. Mereka juga kehabisan bekal baik makanan ataupun minuman, sehingga untuk bertahan hidup ketujuh remaja itu harus mengonsumsi air seninya masing-masing."

"Mereka tidak bisa ke air terjun karena aksesnya sangat terjal," terang Made.

Meski kelaparan dan kehausan, namun para pemuda ini memilih untuk terus menyalahkan Api dan berjaga secara bergantian alias tidak tidur.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved