Berita Muratara

Jelang Lebaran, Ayam Potong Rp30 Ribu Daging Rp160 Ribu, Pedagang di Muratara Akui Pembeli Sepi

Harga ayam potong di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara masih harga normal.

Editor: RM. Resha A.U
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT AIZULLAH
Penjual daging di Pasar Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Senin (19/7/2021). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Harga ayam potong di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara masih harga normal.

Meski menjelang lebaran Idul Adha 1442 H/2021 M, harganya tetap Rp 30 ribu per kilogram (kg).

"Harga biasa itulah, Rp30 ribu sekilo," kata Rina, pedagang di Pasar Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Senin (19/7/2021).

Rina menyebut harga ayam potong tidak naik karena permintaan pembeli sehari sebelum lebaran ini tidak terlalu tinggi.

Berbeda saat sehari sebelum lebaran Idul Fitri, harga ayam potong melonjak drastis hingga mencapai Rp 40 ribu per kg.

"Kalau lebaran puasa iya biasanya naik, karena permintaan cukup tinggi. Kalau lebaran haji ini agak sepi," kata Rina.

Sementara itu, harga daging sapi atau kerbau menjelang lebaran Idul Adha mencapai Rp 160 ribu per kg.

Penjual daging, Tatik mengungkapkan harga daging sapi/kerbau menjelang lebaran ini naik.

Padahal, kata dia, permintaan pembeli tidak begitu tinggi, apalagi saat ini Hari Raya Kurban.

Baca juga: Masyarakat Boleh Salat Idul Adha di Masjid atau Lapangan, Ini Syarat Wabup Muratara: Super Ketat

"Tidak tahu juga kenapa naik, saya ngambilnya udah tinggi, mau tidak mau kita jual juga harga segitu (Rp160 ribu)," ujar Tatik.

Dia mengakui kenaikan harga daging karena menyesuaikan harga di pasaran yang sudah dipatok oleh para pedagang lainnya.

"Semuanya jual Rp160 ribu, masa saya mau merusak pasaran. Tapi memang lebaran haji ini agak sepi dibandingkan lebaran puasa," katanya.

Kepala Disperindagkop Kabupaten Muratara, Syamsu Anwar mengatakan kenaikan harga barang-barang menjelang lebaran sudah biasa terjadi.

"Ini terjadi di mana-mana, tidak hanya di Muratara saja," ujar Syamsu.

Namun berdasarkan pantauan timnya di lapangan, kenaikan harga barang-barang dianggap masih wajar.

Dia berharap tidak ada pedagang nakal yang sengaja menaikkan harga dagangannya untuk meraup keuntungan lebih banyak.

"Yang perlu kita pantau adalah pedagang yang nakal, itu tidak boleh. Sejauh ini harga bahan pokok masih normal, ada naik dikit wajar," katanya. 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved