Berita Sriwijaya FC
Misi Lain Stopper Sriwijaya FC Saat Mudik ke Muara Enim, Selain Rindu Kampung Halaman: Tebus Latihan
Stopper Sriwijaya FC, Rahmat Juliandri memiliki misi lain saat mudik ke kampung halamannya di Muara Enim, jelang hari Raya Idul Adha 2021.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Stopper Sriwijaya FC, Rahmat Juliandri memiliki misi lain saat mudik ke kampung halamannya di Muara Enim, jelang hari Raya Idul Adha 2021.
Ia berencana akan meningkatkan performa fisiknya, karena merasa tertinggal latihan dari rekan sejawatnya yang lain.
Rahmat Juliandri mengaku, ia akan pulang ke Muara Enim hari ini menggunakan mobil adiknya.
"Kebetulan di sini (wisma atlet) masih ada Ambrizal. Sore ini baru pulang. Terus pemain dari Pulau Jawa tadi pagi sudah balik. Mungkin aku merasa wong lokal, aku tunggulah. Setelah mereka balik, baru aku balik," ungkap Rahmat Juliandri kepada Sripoku.com.
Rahmat Juliandri kelahiran Muaraenim, 12 Juli 1993 mengatakan kepulangannya pada saat libur tim jelang lebaran Idul Adha ini tentu untuk melepas rindu dengan saudara dan orangtuanya.
"Kalo rencana yang pasti balik ketemu orangtua dululah. Karena sudah lama tidak ketemuan dengan adik, kakak, ibu," kata Bek Sriwijaya FC musim Liga 2 2019 ini.
Rahmat yang sempat merantau ke klub Mitra Kukar di musim 2020 lalu mengaku punya misi pada liburan ke kampung halamannya untuk mengembalikan kembali kondisi fisik, serta mengejar ketinggalan latihan setelah 10 hari dirinya sempat didera cedera otot.
Baca juga: Kiper Sriwijaya FC Jadi Penunggu Wisma Atlet Sendirian Saat Lebaran, Kalau Mudik Ongkosnya Jutaan
"Kalau program latihan ada dari diri sendiri karena selama ini sempat cedera, pastilah ketinggalan dengan pemain lain fisiknya, sentuhannya, seperti itu. Mungkin di sela libur ini dilatih dengan latihan fisik," terang Rahmat.
Selama di kampung halaman, Rahmat bakal latihan gym, di stadion Muara Enim.
Dan ada juga menjalankan program dari pelatih.
"Tapi kita tidak bisa mengandalkan program pada pelatih saja. Harus ada latihan tambahan dari diri kita sendirilah. Program dari pelatih paling sehari sekali. Mungkin sore kita tambah latihan kita sendiri," beberapa Rahmat.
Rahmat yang beberapa waktu lalu mengalami cedera tertarik otot paha kiri, bersyukur berangsur mulai pulih dan bisa mengenakan sepatu bolanya lagi.
Seperti diketahui Rahmat Juliandri, putra daerah Sumsel yang rela meninggalkan AHHA PS Pati FC, klub yang diakusisi Atta Halilintar baru-baru ini demi mendapatkan rekomendasi kembali bergabung dengan Laskar Wong Kito.
Setelah dihubungi Ambrizal dan Ferry Rotinsulu.
"Salah satunya pengurus, pelatih, asisten pelatih nelpon saya pengen saya balik kembali ke sini. Salah satu prioritaslah bagi saya sebagai pemain asli Sumsel pengen main di SFC. Karena kebetulan di AHHA itu statusnya belum kontrak, dan SFC serius. Maka Rahmat izin cabut gabung ke SFC," jelas Rahmat.
Jebolan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya ini karir sepakbolanya banyak membela nama Sumsel dengan mengawali di Sriwijaya FC U-21, memperkuat Tim PON Sumsel ke Jabar, Popnas, Porwil, Pra PON.
"Kalau target yang pasti pengen kasih yang terbaik. Terus bisa bawa tim ini kembali ke Liga 1. Untuk masyarakat Sumsel agar selalu support SFC Insya Allah tim ini bisa kembali ke Liga 1," katanya.
Ia berharap agar kompetisi Liga 2 2021 ini bisa tetap digulirkan terutama demi hajat hidup insan persepakbolaan tanah air.
"Karena kita kalau tidak ada Liga mau nyari penghasilan dari mana? Tahun kemarin sudah tidak ada Liga. Masak tahun ini terulang lagi, jadi miris lah buat dunia sepakbola," pungkas pemain yang mengenakan jersey nomor 31.