Virus Corona di Sumsel

Varian Delta Picu Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Sumsel, Zona Merah Bertambah Jadi 6 Daerah

Varian delta virus Corona picu lonjakan kasus Covid-19 di Sumsel. Untuk tekan sebaran kasus masyarakat harus taat prokes

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM/MAYA CR
Prof Yuwono Ahli Mikrobiologi 
 
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Kasus Covid-19 di Sumsel terus meningkat setiap hari,  bahkan dari Rabu (14/7/2021) kemarin kasus harian tembus 778 kasus per hari, atau tertinggi selama berlangsungnya Pandemi Covid-19 di Bumi Sriwijaya. 
 
Ahli Mikrobiologi Sumsel,  Prof Yuwono menyebut sebaran kasus positif yang masif terjadi diakibatkan meluasnya sebaran varian Delta B1617.  Mutasi virus Covid-19 itu telah terbukti dengan mudah menyebar.
Bahkan,  varian tersebut telah ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai Variant of concern (VoC) karena memiliki tingkat penyebarannya tinggi. 
 
"Varian Delta terbukti menyebar dengan sangat cepat di tengah masyarakat," katanya,  Kamis (15/7/2021).
 
Ia mengatakan, dari data Perhimpunan Mikrobiologi, untuk di Sumsel sudah ada tiga varian Delta. Varian ini terdeteksi sejak awal tahun 2021 dari pengujian sampel di wilayah Sumsel.
Sebaran virus varian ini diyakini telah menyebar ke sejumlah  pulau besar di Indonesia seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi.
 
Menurutnya, virus delta ini tidak dibawa oleh masyarakat Indonesia melainkan terbawa dari perjalanan dari luar negeri.
Yuwono menilai, untuk varian virus asli Indonesia sendiri saja sudah ada namun penyebarannya tidak semasif dan berdampak seperti penularan Delta. 
 
"Sejak awal seharusnya kita memperketat pintu-pintu masuk. Beberapa kasus Delta ditemukan dari awak kapal yang tengah berlabuh," jelas Prof Yuwono.
 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nurainy menambahkan untuk menghadapi varian Delta B1617 masyarakat diminta tidak panik. Varian baru ini masih bisa ditangkal jika masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
 
Untuk menekan terjadinya sebaran virus, masyarakat tetap harus menggunakan masker, menghindari kerumunan, cuci tangan dan penting menjaga imun serta gizi.
 
Ia membeberkan, tingkat Positivity Rate atau penularan virus sejauh ini di Sumsel cukup tinggi mencapai 37,66 persen, jauh dari standar WHO 5 persen.
Selain itu dari data, Sumsel Tanggap Covid-19, zona merah Sumsel kembali bertambah menjadi enam wilayah. Seperti, Palembang, Lahat, Musi Banyuasin, Prabumulih, OKU Timur dan Ogan Ilir, sedangkan 11 Kabupaten lain zona oranye. 
 
"Positivity rate kita tinggi, ini mengindikasikan penularan tinggi dan mobilitas tinggi. Kalau beraktivitas masyarakat harus terapkan prokes ketat," ujar Lesty. (Oca) 
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved