Virus Corona di Ogan Ilir
Dimarahi dan Dimaki Warga tak Sabar Antre Vaksinasi, Begini Reaksi Nakes di Puskesmas Indralaya OI
Satu lagi yang membuat tenaga kesehatan di Puskesmas Indralaya harus bekerja keras yakni membujuk warga agar mau divaksin.
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Melayani masyarakat yang akan menjalani vaksinasi, menguras emosi, tenaga, pikiran dan waktu ekstra.
Demikian diungkapkan Mala Komalasari, seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Indralaya, Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Mala Komalasari merupakan Penanggung jawab (Pj) Imunisasi Puskesmas Indralaya.
Begitu pandemi covid-19 datang dan aktivitas vaksinasi mulai diintensifkan sejak beberapa bulan lalu, Mala mengaku mendapat 'surprise' karena begitu padatnya kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat.
"Banyak sekali pekerjaan. Ini (masa vaksinasi) merupakan fase terkompleks sejauh ini selama saya bertugas di Puskesmas Indralaya," ungkap Mala, Kamis (15/7/2021).
Mala mengaku sejak tahun 2010 bertugas di Puskesmas Indralaya.
Wanita 41 tahun ini diberi tugas menjadi Pj imunisasi sejak sekitar delapan tahun lalu.
Di masa pandemi terutama selama berjalannya vaksinasi, banyak ujian yang dijumpai Mala dan rekan nakes lainnya.
Pengalaman tersebut ada suka dan ada juga duka.
"Pengalaman suka, saat kita dapat membantu warga, tentunya menjadi suatu kesenangan tersendiri," ujarnya.
Namun pengalaman duka juga tak sedikit dirasakan Mala.
"Ada juga dukanya, cukup sering warga memaki nakes karena tak sabar mengantri divaksin. Marah-marah, memaki-maki," ungkap Mala.
Mendapat perlakuan tak baik dari masyarakat, Mala berusaha mengabaikannya dan menganggap hal tersebut siulan merdu dari orang-orang yang memang memerlukan pelayanan.
Jika terjadi ada masyarakat marah-marah, Mala bergeming dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Saya kalau dapat yang begitu (masyarakat marah-marah), abaikan saja. Harus anti baper (terbawa perasaan)," ujarnya.
"Kalau tidak tenang, bisa-bisa kerja tidak fokus dan bawaannya pingin ikut marah juga. Jadi ya lanjut (menuntaskan pekerjaan)," imbuhnya.
Satu lagi yang membuat Mala dan rekan nakes lainnya harus bekerja keras yakni membujuk warga agar mau divaksin.
Namun untuk kasus ini, dialami saat masa awal vaksinasi.
"Kalau dulu waktu pertama sosialisasi vaksin, kita harus meyakinkan masyarakat agar mau divaksin agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Saat masyarakat mau divaksin, masalah lainnya timbul saat mereka marah-marah kepada nakes tadi," ujar Mala seraya tertawa.
Dengan berbagai pengalaman yang dialami, satu hal yang membuat ibu empat anak ini bersyukur ialah masih diberi kesehatan oleh Yang Maha Kuasa.
"Alhamdulillah saya masih diberi kesehatan. Saya sudah dua kali vaksin dan baik-baik saja dan sekarang masih bisa melayani masyarakat," ucapnya.
Puskesmas Indralaya saat ini telah merealisasikan vaksinasi kepada masyarakat umum sebesar 60 persen.
Dari target 5 ribu dosis vaksin, hingga pertengahan tahun ini, Puskesmas Indralaya telah menginjeksikan 3 ribu dosis vaksin.
Mala optimis 2 ribu dosis vaksin lainnya akan terealisasi dalam beberapa bulan ke depan.
"Optimis paling lambat akhir tahun target vaksinasi Puskesmas Indralaya tercapai 100 persen. Apalagi kan target Sumsel kebal Covid-19 awal tahun 2022, sehingga penuntasan vaksinasi terus didorong dari sekarang," kata Mala optimis.
Dibongkar
Pemkab Ogan Ilir membongkar bangunan Puskesmas Indralaya dan akan diganti dengan bangunan baru.
Pembongkaran ini dilakukan mulai hari ini dan dilanjutkan dengan pembangunan gedung baru yang ditargetkan rampung pada akhir Desember mendatang.
Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani mengatakan, pembangunan Puskesmas Indralaya ini guna meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kita ingin meningkatkan kualitas pelayanan khususnya bagi masyarakat di wilayah Indralaya dan sekitarnya," ujar Ardani kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).
Pembangunan Puskesmas ini, kata Ardani, menggunakannya dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 5,6 miliar.
Kapasitas Puskesmas ini juga akan ditingkatkan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Setelah gedung baru Puskesmas Indralaya rampung, maka nantinya akan lebih tertata dengan wajah baru," ungkap Ardani.
Pimpinan proyek gedung baru Puskesmas Indralaya dari CV Duta Mandiri Perkasa, H. Rustam mengungkapkan pembangunan Puskesmas akan memakan waktu lebih kurang enam bulan yakni dari 9 Juli hingga 30 Desember mendatang.
"Kami optimis pembangunan gedung baru Puskesmas Indralaya selesai hingga waktu yang ditetapkan," tegas Rustam.
Menurutnya, bangunan Puskesmas Indralaya ini akan memiliki perbedaan dari bangunan sebelumnya karena akan dibangun dua lantai dan memiliki banyak ruang rawat inap.
"Luas bangunan Puskesmas ini 1.000 meter persegi. Pembongkaran akan dilakukan secara total, terdiri dari seluruh ruangan," lanjut Rustam.
Kepala UPTD Puskesmas Indralaya, dr. Zulfitri mengatakan, selama Puskesmas dibongkar pelayanan dipindahkan ke rumah dinas dokter yang berada di samping bekas bangunan lama.
"Jadi untuk sementara pelayanan kita pindahkan. Dan kita memastikan, pelayanan Puskesmas tetap berjalan dan tidak terkendala," tegas Zulfitri.
Ditambahkannya, pelayanan Puskesmas Indralaya siap 24 jam dengan sejumlah dokter dan perawat yang bertugas.
Hanya saja untuk pelayanan rawat inap, pihak Puskesmas tidak melayani untuk sementara waktu.
"Kalau rawat inap kita tidak bisa melayani dan akan langsung kita rujuk. Namun untuk pelayanan biasa, siap melayani masyarakat," tandasnya.
(Agung Dwipayana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/vaksin-moderna-ampuh.jpg)