Berita Palembang

Dampak Pandemi, Masyarakat di Palembang Mendadak Banyak Batalkan Pesanan Hewan Kurban

Menurutnya, tahun 2021 menjadi kali kedua pelaksanaan Idul Adha di tengah pandemik COVID-19.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Odi Aria
Sejumlah hewan kurban yang dijajakan di kawasan Demang Lebar Daun Palembang, Kamis (15/7/2021) 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah pedagang hewan kurban di Palembang mengeluhkan sepinya pembeli jelang Hari Raya Idul Adha 1442 H.

Bahkan, tak sedikit masyarakat yang sudah memesan mendadak membatalkan pesanan hewan kurbannya dengan alasan Pandemi Covid-19.

Salah satu peternak hewan kurban di kawasan Demang Lebar Daun Palembang, Syarif Abu Bakar mengaku saat satu tahun pandemi penjualan hewan kurban masih tinggi, namun kondisi ini berbanding terbalik saat masuk tahun ke dua pandemi. 

Menurutnya, tahun 2021 menjadi kali kedua pelaksanaan Idul Adha di tengah pandemik COVID-19.

Kondisi pandemi secara langsung mempengaruhi penjualan hewan ternak Kambing dan Sapi di wilayah Palembang. 

"Saya pikir tahun ini akan lebih baik, namun ternyata tidak demikian. Awalnya sudah banyak yang kontak ke kita untuk membeli. Tetapi satu persatu yang  sudah memesan justru membatalkan pesanan kurban," katanya, Kamis (15/7/2021).

Dijelaskannya, ia menjual berbagai jenis sapi mulai dari Brahmana, Simental, dan beberapa sapi blaster usai kawin silang di lapak miliknya. Untuk harga sapi yang dijual bervariasi, mulai dari belasan juta hingga puluhan juta. 

Syarif pun mengaku belum dapat memastikan apakah tahun ini penurunan penjualan sapi akan terjadi.

Namun melihat sapi yang laku dan ada pemesan yang membatalkan pembelian, menjadi salah satu indikasi mengarah sepinya peminat hewan kurban. 

"Banyak yang mendadak batal itu katanya karena Pandemi. Jika biasanya kami dapat menjual 50-70 sapi saat hari raya, di tahun ini baru ada 11 pemesan,  tiga diantaranya membatalkan pembelian jadi baru delapan yang sudah pasti," jelasnya. 

Senada diakui,  Thoriq penjual hewan kurban lainnya di kawasan Plaju. Penjualan hewan kurban pada tahun ini memang cukup sedikit sepi dibandingkan tahun sebelumnya, maka itu ia hanya menyediakan 5 ekor sapi India dan lokal serta 30 ekor kambing dan domba. 

Sepinya para pembeli juga dapat dilihat dari sistem arisan yang ia gelar. Dimana hanya dua ekor sapi yang terjual dengan sistem arisan pada lebaran Idul Adha tahun ini. 

"Memang agak sepi dibandingkan tahun lalu, untuk sapi saya tinggal satu ekor lagi belum terjual. Sisanya ada yang arisan dan ada juga sudah booking," ungkap Thoriq. 

Untuk mengantisipasi pembeli yang batal mendadak membeli, Thoriq mengaku si calon pembeli harus membayar uang tanda jadi terlebih dahulu. Ini juga dilakukan agar hewan kurban yang dipesan tidak dijualkan ke orang lain karena sudah diberikan tanda jadi. Adapun sapi yang ia jual dimulai dari harga Rp 18-25 juta. Sementara untuk kambing dimulai dari harga Rp 2,8 juta dan domba Rp 2,5 juta. 

"Kalau mau pesan kita minta DP dulu, terserah mau berapa. Kalau ada tanda jadi kan kita tidak kasihkan ke orang lain. H-1 lebaran sapinya akan kita langsung antar ke rumah pembeli," ungkapnya. (Oca) 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved