Sholat Subuh

Kenapa Kata Ash Shalaatu Khairum Minan Naum Hanya Ada di Adzan Sholat Subuh? Ternyata Ini Rahasianya

Ketika adzan berkumandang kita disunnahkan untuk menjawabnya, namun, ada pengecualian untuk sholat subuh,apa sih rahasia dibalik tambahan lafaznya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
IST
Ilustrasi adzan subuh 

Dalilnya adalah hadis Abu Mahdzurah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sunnah adzan.” Kemudian beliau menyebutkannya. Hingga beliau bersabda setelah ucapan “hayya ‘alal falah.”

“Pada sholat subuh, engkau mengucapkan, “Ash-Shalatu khairum minan naum, ash-shalatu khairum minan naum, Allahu akbar, Allahu akbar.”

Baca juga: Bukan Hajat & Ampunan, Ternyata Inilah Permohonan Paling Tinggi, Baca Surat Ini Setelah Sholat Subuh

Selain penjelasan pengecualian untuk adzan subuh diatas, tahukah kalian rahsaia dibalik kumandang adzan subuh ini?

Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang meyakinkan mendapati sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 12.00.

Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina: Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN).

Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Penjelasannya yaitu pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat.

Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, singkatnya kondisi ini cenderung terjadi ketika keadaan istirahat.

Kemudian, pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dini hari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek

meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian atau ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada manusia.

Maka dari itu, kita dianjurkan untuk bangun ketika di subuh hari dan disunnahkan untuk menjawab kumandang adzan, selain menjalankan sunnah juga agar secara otomatis efek positif dapat diterima oleh tubuh.

Nah, selanjutnya, cara menjawab adzan. Apabila mendengar suara adzan, disunnahkan untuk menjawab adzan tersebut sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kecuali apabila muadzin mengucapkan: "Hayya alash-shalah", "Hayya alal-falah", dan "Ashsalatu khairum minan-naum" (dalam adzan Subuh).

Apabila muadzin mengucapkan "Hayya alash-shalah" atau "Hayya alal-falah", disunahkan menjawabnya dengan lafal "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

Apabila muadzin mengucapkan "Ashsalatu khairum minan-naum" dalam adzan Subuh, disunnahkan menjawabnya dengan lafal "Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika minasy syahidin" yang artinya "Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan saya termasuk orang-orang yang menyaksikan kebenaran itu".

Itulah rahasia dibalik adzan subuh dan sunnah cara menjawabnya.

Tetaplah jaga iman agar tetap kuat supaya ibadah juga makin khusyuk. Semoga bermanfaat!

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved