Virus Corona di Palembang
Beda dengan Jenazah Biasa, Begini Prosedur Cara Mengurus Jenazah Covid-19 Harus Cepat Maksimal 4 Jam
Jenazah orang yang terpapar covid-19 dibungkus menggunakan plastik tadi dan harus dipastikan proses pembungkusan harus benar-benar rapi dan kuat.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Virus Corona atau Covid-19 hingga masih mencari mangsa baru.
Jumlah warga Indonesia yang terpapar covid-19 hingga meninggal dunia terus meningkat dari hari ke hari.
Virus Corona atau covid-19 sudah banyak memakan korban jiwa, baik muda maupun tua.
Seolah tak pandang bulu, covid-19 yang telah berevolusi ini memaksa masyarakat untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Polda Sumatera Selatan memberikan pelatihan pada anggota Polri, tentang tata cara memperlakukan jenazah orang yang terpapar Covid-19, Sabtu (10/7/2021).
Acara digelar di salah satu lapangan di dalam Kompleks Perumahan Pakri, Asrama polisi, Kota Palembang.
Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan sangat mendukung kegiatan ini.
"Selain untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan. Kegiatan ini juga memberikan ilmu baru bagi para anggota Polri yang mungkin sebelumnya tidak tahu menjadi tahu bagaiamana seharusnya memperlakukan jenazah orang yang terpapar covid-19," ujar Eko, Sabtu (10/7/2021).
Kapolda Sumsel juga berharap semoga tidak terjadi lonjakan pada kasus Covid-19 khususnya di Kota Palembang dan kawasan Sumatera Selatan pada umumnya.
Tata Cara Mengkafani Jenazah Covid-19
Menurut Kompol Dokter Mansuri Sp KF, berikut cara Pemulsaran dan Pemakaman Jenazah Covid-19 :
Pertama, di meja disiapkan 2 lembar kain kafan yang di atasn ya juga dibentangkan plastik lebar seukuran kain kafan.
Kemudian jenazah yang berada di atas plastik tersebut ditayamumkan.
Selanjutnya jenazah disemprot dengan cairan disinfektan.
Kedua, jenazah dibungkus menggunakan plastik tadi dan harus dipastikan proses pembungkusan harus benar-benar rapi dan kuat.
Kemudain disemprot disinfektan lagi. Kemudian dibungkus kain kafan pada lapisan pertama, ujung kain kafan digulung searah.
Dan pada lapisan kedua, kain kafan harus digulung oleh beberapa orang dengan arah yang saling berlawanan sehingga gulungan tersebut benar-benar kencang.
"Pada setiap lapisannya, jenazah akan terus dilakuan penyemprotan cairan disinfektan," ujar Mansuri, saat beberapa orang mempraktikan kegiatan tersebut.
Setelah terbungkus, satu lembar plastik dan dua lembar kain kafan, jenazah kembali dibungkus menggunakan plastik kembali dan masuk ke kantong jenazah, sebelum dimasukan ke peti mati.
Saat dalam peti mati, sesuai syariat islam jenazah dimiringkan ke sebelah kanan.
"Dalam hal ini, kadang pihak keluarga juga meminta untuk dimasukan bongkahan tanah. Maka kita ikuti sebagai bentuk menghargai keluarga korban," jelas Dokter Mansuri.
Ditemui awak media seusai memberikan materi, Mansuri mengatakan persiapan pemulasaran dan pemakaman jenazah covid-19 harus berjalan dengan cepat.
"Proses harus dilakukan dengan cermat dan cepat sesuai dengan protokol yang ditetapkan. Maksimal 4 jam, jenazah harus segera dimakamkan," jelasnya.
Lonjakan Meninggal akibat Covid-19
Sebelumnya, Kabid PSU Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinas Perkimtan), Isrok melalui Kasi Pemakaman Pekimtan Kota Gina Primadoan, mengatakan terjadi lonjakan jumlah jenazah covid-19 yang dimakamkan di Gandus Hills Palembang dalam satu minggu terakhir.
"Jika biasanya kita hanya memakamkan 1 sampai 2 jenazah Covid-19, dalam 1 hari, hampir seminggu terakhir ini jumlahnya meningkat. Dalam satu hari kita dapat memakamkan 3 sampai 5 jenazah covid-19," ujar Gina yang ditemui dalam acara Pelatihan Pemulsaran dan Pemakaman Jenazah Covid-19, di Kompleks Pakri, Sabtu (10/7/2021).
Gina juga menjelaskan jika saat ini, pemakaman di Gandus Hills tinggal tersisa lahan sebesar 50 persen saja.
"Untuk lahan pemakaman di Gandus Hills Pemerintah Kota Palembang menyediakan lahan seluas 2 hektar dan saat ini tinggal 1 hektare lagi yang tersisa," jelasnya.
Dari data yang ditayangkan pada slide show dalam Pelatihan Pemulsaran dan Pemakaman Jenazah Covid-19, diketahui jumlah jenazah Covid-19 Tahun 2020, dari tanggal 16 April hingga 31 Desember 2020, jumlah jenazah yang dimakamkan di Gandus Hills sebanyak 391 jenazah.
Dan untuk tahun 2021, terhitung dari 1 Januari- 9 Juli 2021 sebanyak 147 jenazah.
"Artinya hingga saat ini sudah ada 538 jenazah yang sudah dimakamkan di Gandus Hills," jelasnya.