Sholat Jumat
Ini Dua Surah yang Selalu Dibaca Nabi Muhammad SAW saat Sholat Jumat, Surah Tentang Hari Pembalasan
Sholat Jumat merupakan ibadah wajib yang dilaksanakan secara berjama'ah bagi lelaki Muslim setiap hari Jumat yang menggantikan sholat Zuhur.
Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibrahim ibnu Muhammad ibnul Muntasyir, dari ayahnya, dari Habib ibnu Salim, dari ayahnya, dari An-Numan ibnu Basyir, bahwa Rasulullah Saw. dalam salat dua hari rayanya membaca surat Al-Ala dan surat Al-Ghasyiyah; dan jika hari raya bertepatan dengan hari Jumat, maka beliau membaca keduanya dalam kedua salatnya itu.
Dalam surat Al A'la itu, Muslim diperintahkan untuk selalu menyucikan nama Allah yang Mahatinggi dan mahasempurna atas semua ciptaan-Nya.
Sedangkan Surat Al Ghasyiyah artinya Hari Pembalasan, termasuk surah Makkiyah, 26 ayat.
Dari An-Numan ibnu Basyir yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw acapkali membaca surat Al-Ala dan surat Al-Ghasyiyah dalam salat hari raya dan salat Jumat.
Imam Malik telah meriwayatkan dari Damrah ibnu Said, dari Ubaidillah ibnu Abdullah, bahwa Ad-Dahhak ibnu Qais bertanya kepada An-Numan ibnu Basyir tentang surat apa yang dibaca oleh Rasulullah Saw dalam salat Jumat di samping surat Al-Jumuah?
Maka An-Numan ibnu Basyir menjawab, bahwa ia adalah surat Al-Ghasyiyah.
Surat Al Ghasyiyah berisi pembalasan bagi mereka yang tidak beriman kelak di hari kiamat.
Dalam surat tersebut juga ditegaskan bahwa Allah akan melakukan perhitungan terhadap amal perbuatan yang telah mereka kerjakan. Allah akan membalaskannya kepada mereka.
Jika amalnya baik, maka balasannya baik; dan jika amalnya buruk, maka balasannya buruk pula.
Karena itu, jika imam membaca ayat terakhir dari surat ini yakni {ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ}.
Artinya: kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka".
Menurut ulama tafsir, ketika mendengar ayat tersebut dianjurkan untuk membaca rabbi hasibni hisaban yasiira.
Ya Tuhanku hisablah hamba dengan hisab yang ringan. hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dari Sayidah Aisyah, dia berkata:
“Saya mendengar Nabi Saw berkata, ‘Allohumma hasibni hisaban yasira.’ Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud hisab yang ringan?’ Nabi Saw berkata, ‘Dia diperlihatkan kesalahannya kemudian dia diampuni. Sesungguhnya siapa saja yang dipersulit hisabnya pada hari itu, maka dia celaka.”