Sholat Subuh
Waktu Sholat Subuh Dari Jam Berapa Sampai Jam Berapa? Berikut Penjelasannya Awas Ada Waktu Terlarang
Sholat fardhu memiliki waktu yang sudah ditentukan, adapun sholat subuh memiliki batasan waktu dalam pengerjaannya, berikut ulasannya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Kapan waktu sholat subuh dan batasan akhir mengerjakannya? Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Sholat merupakan perkara yang sangat penting bagi umat Islam.
Lantaran sholat merupakan hal yang wajib dikerjakan setiap muslim yang berakal, sehat dan baligh.
Apa yang akan menolong kita di akhirat nanti jika tidak sholat?
Padahal di akhirat nanti amalan yang pertama kali dihisab ialah sholat.
Maka sudah seharusnya seorang muslim menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Sholat termasuk ke dalam rukun Islam yang kedua setelah membaca kalimat syahdat.
Sebagai bentuk ibadah kepada Allah, itulah makna sholat sesungguhnya.
Lantas jika seseorang mengaku Islam namun meninggalkan sholat, apakah ia pantas disebut sebagai muslim?
Saking beratnya mengerjakan sholat, terlebih lagi sholat subuh yang dikerjakan pada jam di mana banyak yang masih terlelap.
Sholat subuh ditunaikan di waktu fajar pada saat orang-orang masih sibuk bergelut dengan selimut.
Maka dari itu, sholat subuh termasuk ibadah yang berat bagi orang munafik.
Apakagi orang yang tak bangun di subuh hari akan merugi lantaran kehilangan doa malaikat.
Lantas, bagaimana dengan orang yang bagun jam 6 pagi apakah masih bisa mengerjakan sholat subuh?
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad mengenai sholat subuh yang dijabarkan melalui kanal YouTube Ngaji Santuy Official.
Baca juga: Sholat Subuh Baca Surat Apa? Ini Surat yang Sering Dibaca Rasulullah Selagi Dilihat Banyak Malaikat
Pembahasan mengenai sholat subuh di luar waktu sholat berangkat dari pertanyaan berikut ini.
"Tadi malam saya niat sholat subuh, tapi saya bangunnya jam 6 pagi waktu setempat apakah masih boleh?," tanya seorang jemaah.
Maka dalam hal ini Ustaz Abdul Somad pun menjelaskan waktu yang diperbolehkan untuk mengerjakan sholat di luar waktu subuh.
Yakni menunggun hingga waktu isysraq yakni sholat yang dikerjakan pada saat matahari sudah setinggi satu tombak.
"Syuruq matahari terbit misalnya 05.50 WIB, tambah 15 menit baru boleh sholat sunnah isyraq jam 06.05 WIB," terangnya.
Ia pun menambahkan cara mudah untuk mengetahui waktu isyraq yakni dengan melihat waktu maghribnya.
"Maka subuh sudah habis jam 5.50, kawan nih bangun jam 6, oleh sebab itu jangan sampai tak sholat subuh," tuturnya.
Kendati kesiangan, Ustaz Abdul Somad menganjurkan untuk tidak meninggalkan sholat sunnah sebelum subuh lantaran memiliki keutamaan yang luar biasa.
"Bangun sholat subuh walaupun lambat jam 05.30 ada waktu 20 menit lagi jangan langsung sholat subuh, tapi qobliyah subuh, karena qobliyah subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya, rakaat pertama baca surat Al-Kafirun, rakaat kedua baca surat Al-Ikhlas, baru iqomah baru sholat subuh, jangan tinggalkan qobliyah subuh," tambahnya.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadits berikut ini,
“Dua raka'at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
Jadi, waktu sholat Subuh yang utama adalah dari terbit fajar shadiq, yakni fajar keduasampai berakhirnya gelap malam karena Nabi SAW biasa mengerjakannya pada waktu gelap malam masih pekat.
Waktu diperbolehkannya sholat Subuh berakhir sampai terbit matahari.
Waktu Terlarang Sholat
Waktu terlarang untuk mengerjakan sholat yang pertama ialah di waktu pagi.
Yakni waktu setelah sholat subuh sampai matahari menyising setingga tombak atau hingga setelah matahari terbit selama seperempat atau sepertiga jam.
Sebuah hadits menguatkan hal ini, dari Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu berkata:
Ada tiga waktu di mana Nabi SAW melarang kami untuk melaksanakan salat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami, yaitu ketika (1) matahari terbit sampai tinggi, ketika seseorang berdiri (2) di tengah hari saat matahari berada tinggi di tengah langit (tidak ada bayangan di timur dan di barat) sampai matahari tergelincir dan (3) ketika matahari miring hendak tenggelam sampai benar-benar tenggelam. HR. Muslim.
Baca juga: Keutamaan Langitkan Doa Setelah Sholat Subuh, Baca Ayat Seribu Dinar Niscaya Rezeki Mudah dan Lancar
SUBSCRIBE US