Kisah Kehidupan Ustaz Yusuf Mansur yang tak Banyak Diketahui, Dulu Rumah Cuma 60 Meter, Banyak Utang
Kisah perjuangan hdup Ustaz Yusuf Mansur berangkat dari orang tak mampu hingga akhirnya bisa mendirikan pondok pesantren, ternyata ini rahasia sukses.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Banyak yang tahu, inilah kisah perjuangan hidup Ustaz Yusuf Mansur yang merupakan pendakwah kondang Tanah Air.
Selama ini publik mengetahui jika nama penceramah asal Betawi ini adalah Yusuf Mansur.
Namun, usut punya usut, pria kelahiran Jakarta 19 Desember 1976 ini ternyata memiliki nama asli yakni Jam'an Nurkhatib Mansur.
Pria yang kini berusia 44 tahun ini menikah dengan perempuan bernama Siti Maemunah.
Kemudian keduanya telah dikaruniai anak-anak yang saleh dan salehah. Salah satunya yakni bernama Wirda Salamah Ulya dan Qumii Rahmatul Qulmul.
Anak Ustaz Yusuf Mansur yang bernama Wirda Salamah Ulya ini sudah tak asing lagi di telinga.
Dengan semua prestasi yang gemilang pada usia muda, tentu saja tak lepas dari peran orangtua Wirda Mansur.
Namun, kehidupan pribadi keluarga Ustaz Yusuf Mansur sangat jarang terekspos media terutama kehidupan pribadinya.
Berikut perjuangan hidup Ustaz Yusuf Mansur berangkat dari orang yang tidak mampu kini punya bisnis di mana-mana.
Kisah perjalanan hidup Ustaz Yusuf Mansur ini dibagikan melalui laman Instagram-nya beberapa waktu lalu.
Baca juga: INTIP Potret Rumah Mewah Ustaz Yusuf Mansur, Tempat Fitness Pribadi, Ada Kebun Sayuran di Atap Rumah

Baca juga: Apa Itu Ijazah Puasa Daud yang Diminta Ustaz Yusuf Mansur ke Gurunya? Ini Kata KH Hendra Zainuddin
Ustaz Yusuf Mansur dikenal sebagai penceramah yang kerap menyampaikan materi seputar dunia sedekah.
Ia bahkan memberikan amalan sedekah kepada jemaahnya untuk melunasi utang dan masalah hidup lainnya yang akan dibantu oleh Allah melalui sedekah.
Selain itu, Yusuf Mansur pula membuktikan manfaat mengamalkan puasa sunnah di kehidupannya sehari-hari.
"Sebenernya saya bukan pengen jadi kaya nggak ada kepengen, karena otak saya nggak mampu jadi orang kaya. Saya cuma pengen jadi orang bahagia," ungkapnya.
Diungkapkan Ustaz Yusuf Mansur apabila dirinya tidak berpikir untuk menjadi kaya, bahkan ia merasa untuk mencapainya merupakan hal yang mustahil.
"Untuk bisa bahagia definisi saya saat itu utang saya lunas. Nggak apa-apa. Masa' nggak boleh minta sama Allah utang lunas. Tapi untuk minta kaya demi Allah saya jauh," tambahnya.
"Karena otak saya nggak jangkau, apa saya bisa jadi orang kaya apa enggak jangkau. Dari turunan saya nggak ada turunan kaya," tuturnya.
Ia juga mengaku jika orangtuanya merupakan orang kecil dan miskin.
Kala itu pula ia memiliki rumah di Bekasi yang hanya berukuran 60 meter.
Sehingga untuk menjadi orang kaya, Ustaz Yusuf Mansur mengaku masih jauh sekali berangan-angan seperti itu.
"Jadi buat kaya saya masih rada nggak mikir. Yang saya pikirin jangan sampai rumah saya didatengin orang terus. Jangan sampai mertua saya malu punya saya. Jangan sampai istri saya bersedih karena saya punya banyak masalah," ujar Ustaz Yusuf Mansur menceritakan kisah masa lalunya.
Nah, bahkan ketika hendak menikahi istrinya, Ustaz Yusuf Mansur pun menyembunyikan utangnya yang tak terhingga.
Hal ini lantaran ia tak ingin ada penolakan dari keluarga sang istri.
"Mertua saya dan keluarganya baru tau saya punya masalah beberapa saat setelah saya jadi mantu. Dia baru tahu. Tapi untung Alhamdulillah saya berterima kasih kepada keluarganya istri saya yang menerima saya apa adanya," terangnya.
Namun, perjuangan hidup yang dirasakan Ustaz Yusuf Mansur tak membuatnya menjauh dari Allah SWT.
Ia justru sangat mencintai puasa sunnah.
"Orang yang berpuasa doanya dikabulkan. Itu saya emang demen logika berpikir seperti itu saya demen. Tapi tidak salah, orang yang berpuasa doanya mustajab," ujarnya.
"Maka saya memaksakan diri berpuasa. Kenapa? Ketika saya berpuasa saya berdoa ya Allah, ya Robb begini, begini, begini," lanjutnya.
"Dan saya tahu Insya Allah doa saya nggak akan nggak dikabul karena Allah yang janji. Tinggal permasalahannya puasa saya diterima apa kagak," akunya.
Baca juga: Mengungkap Sisi Lain Ustaz Yusuf Mansur, Pendakwah Asal Betawi Pernah Berhenti Kuliah Gegara Balapan
Pondok Pesantren
Ustaz Yusuf Mansur kini merupakan pimpinan pondok Daarul Qur'an, Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tangerang dan Wisata Hati.
Tujuan didirikannya pesantren tersebut yakni mencetak penghafal Qur’an melalui pendidikan gratis bagi para dhuafa yang ada di sana.
Dana dari program ini diambil dari sedekah jemaah Wisata Hati.
Selain berdakwah, Ustaz Yusuf Mansur dikenal sekaligus sebagai seorang pengusaha sukses.
Selain itu, Ustaz Yusuf Mansur juga melakoni bidang tulis menulis.
Ia sudah menulis sejumlah buku salah satunya yang berjudul Keajaiban Sedekah.
Di antara judul buku dan karya tulis lainnya yakni Mencari Tuhan Yang Hilang, Semua Bisa Jadi Pengusaha, The Miracle of Giving, Jaminan: Allah Telah Menjamin Rezeki Kita, dan Matematika Kehidupan: Rumus untuk Mendapatkan yang Diinginkan.
Hal di atas merupakan informasi mengenai sosok Ustaz Yusuf Mansur secara umum.
Nah, berikut ini Sripoku.com akan mengulas kehidupan pribadi Ustaz Yusuf Mansur yang tak banyak diketahui orang.
Baca juga: Profil Nabila Abdul Rahim Bayan, Juri Hafiz Indonesia 2021, Jadi Guru Ngaji Putri Imam Masjid Haram

Baca juga: Mengenal Sosok Ustaz Zacky Mirza, Lulusan Kampus Ternama di Mesir, Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia
Dikutip dari wikipedia, ternyata Ustaz Yusuf Mansur pernah berhenti kuliah, kira-kira karena apa?
Anak dari pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifiah ini sudah aktif berdakwah sejak usia 9 tahun.
Saat sekolah di Madrasah Ibtidaiyah, Ustaz Yusuf Mansur kecil sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara sekolah yang diadakan setiap tahun menjelang Ramadan.
Saat masuk Madrasah Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah, Ustaz Yusuf Mansur menjadi siswa paling muda dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Pada tahun 1988/1989, Ustaz Yusuf Mansur lulus sebagai siswa terbaik di usia 14 tahun.
Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat tahun 1992 sebagai lulusan terbaik.
Lalu, ia pun mengambil kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah d IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (yang kini telah menjadi UIN).
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H. Namun, berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan motor.
Baca juga: Profil Syekh Ahmad Al-Misry, Imam Besar Asal Mesir yang Gantikan Syekh Ali Jaber di Hafiz Indonesia
SUBSCRIBE US