Sholat Jumat

Apa Saja Alasan Diperbolehkan Tak Sholat Jumat? Jika Berada di 6 Kondisi Ini Maka Boleh Tak Jumatan

Ibadah sholat Jumat diwajibkan bagi muslim laki-laki yang sehat dan bermukim, lantas kondisi apa yang membolehkannya tak mengerjakan sholat Jumat?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Anton
Ilustrasi Sholat Jumat 

SRIPOKU.COM - Apa sebenarnya syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat? Begini penjelasan Buya Yahya.

Salah satu ibadah wajib yang diganjar pahala besar bila dikerjakan yakni Sholat Jumat.

Namun, sebaliknya apabila ditinggalkan bahkan dengan sengaja akan mendapatkan dosa besar.

Ibadah sholat Jumat diwajibkan bagi muslim laki-laki yang sehat dan bermukim.

Sementara bagi wanita hukum sholat jumat disunnahkan dan mengerjakan sholat dzuhur seperti biasa.

Akan tetapi, bagi laki-laki yang sedang berhalangan sholat Jumat dikarenakan suatu hal, maka diperbolehkan untuk meninggalkan sholat Jumat.

Namun, tentu saja sholat Jumat diganti dengan sholat dzuhur.

Karena ibadah sholat wajib tidak bisa ditinggal dengan alasan apapun.

Lantas, apa syaratnya boleh meninggalkan sholat Jumat?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya mengenai syarat bolehnya meninggalkan sholat jumat yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Surah Apa dan Ayat Berapa Dalil Tentang Sholat Jumat? Berikut Bacaan Surat yang Sering Dibaca Nabi

Buya Menjawab: Apa Hukumnya bagi Orang Tua Uzur yang Tidak Sholat Berjamaah di Masjid
Sholat Jumat (Istimewa)

Pembahasan mengenai syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat yang diawali dari pertanyaan berikut ini.

"Sejauh mana kewajiban sholat Jumat sama sholat fardhu yang lainnya, kan kalo sholat Jumat pernah buya katakan kalo ada kepentingan seperti halnya mengurus orangtua boleh ditinggal.

Akan tetapi, kalo sholat fardhu sesulit apapun, sesibuk apapun harus dan dalam keadaan apapun," tanya seorang jemaah.

Dalam hal ini Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat.

Akan tetapi, kendati diperbolehkannya tidak mengerjakan sholat Jumat, bukan berarti sama sekali tidak beribadah, melainkan diganti dengan sholat dzuhur.

"Meninggalkan Jumat karena udzur (berhalangan), ada udzur Jumat tapi tetep sholat dzuhur, jangan wah nggak enak nggak sholat jumat, nggak dzuhuran nggak bener itu," terang Buya Yahya.

Lantas, mengapa sholat Jumat diperbolehkan untuk ditinggalkan apabila ada udzur dan diganti sholat dzuhur?

"Karena Jumat ini adalah wajib dengan beberapa syarat, kalo syaratnya tidak terpenuhi tidak wajib Jumat, tapi tetep wajib dzuhur," jelas Buya Yahya terkait syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat.

Lalu, Buya Yahya menjelaskan syarat yang diperbolehakn meninggalkan sholat Jumat di antaranya yakni musafir, sakit, dan udzur lainnya yang menyebabkan syarat sholat Jumat tidak terpenuhi.

"Tidak semua orang wajib Jumat, musafir tidak wajib Jumat, sakit yang berat ke masjid tidak wajib Jumat, termasuk menjaga ibundanya di saat tidak ada yang lainnya sehingga tidak wajib Jumat, tapi tetep sholat dzuhur," terang Buya Yahya.

Baca juga: Jarang Disadari, Inilah 10 Kesalahan dalam Salat Jumat yang Sering Terjadi, Awas No 3 Hukumnya Haram

Oleh karena itu, meskipun sholat Jumat boleh ditinggalkan, akan tetap wajib mengganti dengan sholat dzuhur.

Hal ini lantaran sholat wajib tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun.

"Begitu kalo sholat nggak bisa ditinggalkan sampai keadaan apapun, Jumat itu karena apa cara ngerjakannya tidak mudah, harus ada khotib, kumpul di sebuah tempat, bilangannya harus tertentu," tutur Buya Yahya.

"Ini indahnya Islam, coba kalo tetep wajib Jumat ibunya ditinggal, ibunya perlu bantuan di rumahnya," tambahnya.

Sehingga inilah yang dimaksud kewajiban sholat Jumat menjadi gugur jika ada udzur.

Hal ini lantaran melakukan sholat Jumat tidak semudah menunaikan sholat fardhu.

Sholat fardhu bisa dilakukan di mana saja dan dengan mudah bahkan orang sedang sakit pun bisa melakukannya.

Maka orang sakit tidak wajib sholat Jumat, karena sakit yang memberatkan bagi dia untuk berangkat sholat Jumat.

Sementara sholat fardhu tidak ada orang yang boleh meninggalkannya dalam keadaan apapun.

Kalaupun karena udzur sakit misalnya tidak bisa berdiri boleh duduk, tidak bisa duduk boleh berbaring, tidak bisa berbaring boleh terlentang dengan cara gerakan saat sujudnya, jika tidak bisa maka isyarat dengan matanya, kalau tidak bisa semuanya maka menjalankan sholat dengan membatin yakni menghadirkan sholat dengan hatinya, kalau tidak bisa menghadirkan sholat dengan hatinya maka disholati alias meninggal dunia.

"Jadi nggak boleh anda tidak sholat, tetep sholat," tukas Buya Yahya.

Baca juga: Apa Hukumnya Sholat Jumat Kurang dari 40 Orang? Ternyata Begini Penjelasan Soal Sah Tidaknya Sholat

6 Kondisi yang Membolehkan Tak Sholat jumat

Sebagaimana dikutip dari Fiqih Kontemporer karya KH Ahmad Zahro, antara lain.

1. Sedang dalam perjalanan musafir.

Sebagaimana Nabi ketika menunaikan ibadah haji pada saat wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jumat beliau tidak melaksanakan sholat Jumat, namun melakukan sholat zhuhur (HR Muslim dari Jabir).

Beliau juga tidak pernah memerintahkan para sahabat yang sedang bepergian untuk melakukan salat Jumat.

2. Sakit yang memberatkan untuk pergi ke masjid.

Sebagaimana Nabi ketika sakit, beliau tidak sholat di masjid padahal rumah beliau berdampingan dengan masjid.

Justru beliau memerintahkan Abu Bakar yang menjadi imam salat menggantikan beliau (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).

3. Menahan keluarnya sesuatu dari dua jalan qubul dan dubur.

Seperti seseorang yang menahan kencing, buang air besar atau buang angin.

4. Hujan yang lebat angin kencang dan banjir yang menyebabkan orang sulit keluar rumah menuju masjid.

Banjir, angin kencang, dan segala sesuatu yang menyebabkan sulitnya seseorang mendatangi masjid, termasuk udzur yang diqiyaskan dengan hujan.

Hujan yang tidak begitu deras saja dapat menjadi uzur, apalagi banjir dan angin kencang.

5. Mengkhawatirkan keselamatan dirinya atau ketakutan yang mencekam, misalnya berlindung dari kejaran penguasa yang zalim yang akan membunuhnya bukan secara hak , atau panik menyelamatkan diri karena ada bencana alam.

berfirman yang maknanya: "Dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri pada kebinasaan" (Al Baqarah 195).

6. Sedang ditugasi menjaga pengoperasian alat-alat berharga milik perusahaan yang jika ditinggal untuk mendatangi masjid pada saat itu bisa menyebabkan hilang atau rusaknya barang yang diamanahkan padanya.

Begitu pula seseorang yang jam kerjanya bertepatan dengan salat Jumat, sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan penting yang memberikan maslahat bagi kaum Muslimin atau suatu pekerjaan tak tergantikan yang jika ditinggal saat itu bisa menimbulkan kerugian besar hilang atau rusaknya barang berharga milik perusahaan yang mempekerjakannya.

Termasuk kategori ini adalah menjaga dan merawat orang yang sakit parah dan khawatirkan bisa meninggal atau semakin parah Sakitnya jika ditinggal pergi jumatan.

Nabi Muhammad bersabda: "Sungguh agama ini mudah dan tidaklah seseorang memberat beratkan dalam beragama kecuali akan terkalahkan" (HR al-Bukhari dari Abu Hurairah).

Baca juga: Benarkah Seorang Muslim Tidak Sholat Jumat Sebanyak 3 Kali Jadi Murtad? Begini Penjelasan Buya Yahya

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved