Sholat Jumat

Apa Saja Alasan Diperbolehkan Tak Sholat Jumat? Jika Berada di 6 Kondisi Ini Maka Boleh Tak Jumatan

Ibadah sholat Jumat diwajibkan bagi muslim laki-laki yang sehat dan bermukim, lantas kondisi apa yang membolehkannya tak mengerjakan sholat Jumat?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Anton
Ilustrasi Sholat Jumat 

"Meninggalkan Jumat karena udzur (berhalangan), ada udzur Jumat tapi tetep sholat dzuhur, jangan wah nggak enak nggak sholat jumat, nggak dzuhuran nggak bener itu," terang Buya Yahya.

Lantas, mengapa sholat Jumat diperbolehkan untuk ditinggalkan apabila ada udzur dan diganti sholat dzuhur?

"Karena Jumat ini adalah wajib dengan beberapa syarat, kalo syaratnya tidak terpenuhi tidak wajib Jumat, tapi tetep wajib dzuhur," jelas Buya Yahya terkait syarat diperbolehkannya meninggalkan sholat Jumat.

Lalu, Buya Yahya menjelaskan syarat yang diperbolehakn meninggalkan sholat Jumat di antaranya yakni musafir, sakit, dan udzur lainnya yang menyebabkan syarat sholat Jumat tidak terpenuhi.

"Tidak semua orang wajib Jumat, musafir tidak wajib Jumat, sakit yang berat ke masjid tidak wajib Jumat, termasuk menjaga ibundanya di saat tidak ada yang lainnya sehingga tidak wajib Jumat, tapi tetep sholat dzuhur," terang Buya Yahya.

Baca juga: Jarang Disadari, Inilah 10 Kesalahan dalam Salat Jumat yang Sering Terjadi, Awas No 3 Hukumnya Haram

Oleh karena itu, meskipun sholat Jumat boleh ditinggalkan, akan tetap wajib mengganti dengan sholat dzuhur.

Hal ini lantaran sholat wajib tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun.

"Begitu kalo sholat nggak bisa ditinggalkan sampai keadaan apapun, Jumat itu karena apa cara ngerjakannya tidak mudah, harus ada khotib, kumpul di sebuah tempat, bilangannya harus tertentu," tutur Buya Yahya.

"Ini indahnya Islam, coba kalo tetep wajib Jumat ibunya ditinggal, ibunya perlu bantuan di rumahnya," tambahnya.

Sehingga inilah yang dimaksud kewajiban sholat Jumat menjadi gugur jika ada udzur.

Hal ini lantaran melakukan sholat Jumat tidak semudah menunaikan sholat fardhu.

Sholat fardhu bisa dilakukan di mana saja dan dengan mudah bahkan orang sedang sakit pun bisa melakukannya.

Maka orang sakit tidak wajib sholat Jumat, karena sakit yang memberatkan bagi dia untuk berangkat sholat Jumat.

Sementara sholat fardhu tidak ada orang yang boleh meninggalkannya dalam keadaan apapun.

Kalaupun karena udzur sakit misalnya tidak bisa berdiri boleh duduk, tidak bisa duduk boleh berbaring, tidak bisa berbaring boleh terlentang dengan cara gerakan saat sujudnya, jika tidak bisa maka isyarat dengan matanya, kalau tidak bisa semuanya maka menjalankan sholat dengan membatin yakni menghadirkan sholat dengan hatinya, kalau tidak bisa menghadirkan sholat dengan hatinya maka disholati alias meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved