Reputasi Kepercayaan Publik Terhadap KPK Turun Drastis, Kalah dari Polri dan Mahkamah Agung
Disebutkan, jika kepercayaan warga terhadap KPK mengalami penurunan drastis, dan kalah dari Polri dan Mahkamah Agung (MA).
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Polemik yang terjadi selama ini di tubuh KPK dan heboh soal TWK Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu diduga turut menggerus tingkat kepercayaan masyarakat.
Hasil survei dari Cyrus Network baru-baru ini menjadi bukti, bagaimana KPK kemudian mengalami penurunan popularitas, terutama tingkat kepercayaan dari masyarakat.
Disebutkan, jika kepercayaan warga terhadap KPK mengalami penurunan drastis, dan kalah dari Polri dan Mahkamah Agung (MA).
Adapun Indikator survei yang dilakukan multistage random sampling, yang dilakukan 28 Mei-1 Juni 2021, adapun sasaran adalah 1.230 responden yang tersebar secara proporsional pada 123 desa/kelurahan terpilih di 34 Provinsi.
Selanjutnnya, Survei juga dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar 2,85 persen.
Dengan survei itu, memang sudah ada ketewakilan masyarat dari semua tingkatan.
Maka, dari hasil tersebut, maka tingkat kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih rendah dari kepolisian.
Sebab, Berdasarkan survei tersebut, tingkat kepercayaan pubik terhadap polri mencapai 86,2 persen, sedangkan KPK 80,7 persen.
Angka ini lebih rendah dari perkiraan, sebab KPK sama ini memiliki reputasi sebagai lembaga bersih dan dipercaya bisa mengatasi masalah korupsi.
"Kami menemukan Polri menempati peringat teratas sebagai lembaga penegak hukum yang paling dipercaya oleh publik dengan 86,2 persen responden mengaku percaya terhadap Polri," kata Direktur Riset Cyrus Network Fadhli MR, dalam keterangannya, Selasa (22/6/2021).
Sementara itu, kepercayaan publik terhadap Mahkamah Agung (MA) sebesar 85,9 persen dan Kejaksaan Agung 82,2 persen.
Menurut Fadhli, tingkat kepercayaan publik terhadap empat lembaga penegak hukum itu memang tak berjarak terlalu besar.
Namun, terkait tingkat kepercayaan terhadap KPK paling rendah, ia menduga karena sejumlah isu yang belakangan ramai dibicarakan.
Sebab Turunnya Popularitas KPK
Diketahui, KPK tengah diterpa sejumlah isu, antara lain terkait pelaksanaan tes wawasan kebangsaan, pelemahan pemberantasan korupsi, revisi UU KPK, hingga dugaan pelanggaran kode etik oleh pimpinan.
"Tingkat kepercayaan terhadap KPK lebih rendah dibanding lembaga yang lain."
"Hal ini mungkin dipengaruhi ramainya isu seputar KPK belakangan ini," ucapnya.
Fadhli menuturkan, tingginya kepercayaan publik terhadap Polri merupakan modal penting untuk menjalankan program dan peningkatan pelayanan.
"Ini merupakan prestasi yang harus dipertahankan, dan terus ditingkatkan oleh segenap jajaran Polri,"
"Agar Polri bisa dekat dengan masyarakat dan profesional dalam menjalankan fungsinya," ujarnya.
Dalam survei itu terungkap pula harapan publik terhadap Polri agar lebih lebih mengayomi, cepat, tanggap, dan dekat dengan masyarakat serta meningkatkan pelayanan dan kinerja.
Kemudian, jujur, transparan, dan tidak lagi melakukan pungutan liar (pungli) dalam memberikan pelayanan.
"Harapan tersebut bisa menjadi masukan penting bagi Polri agar ke depannya bisa semakin dicintai oleh masyarakat," kata Fadhli.
Data Hasil Survei Tingkat Kepercayaan Publik kepada Lembaga Penegak Hukum:
Polri mencapai 86,2 persen, sedangkan KPK 80,7 persen.
Mahkamah Agung (MA) sebesar 85,9
Kejaksaan Agung 82,2 persen
KPK 80,7 persen.
Seperti diketahui, KPK beberapa kali terpa masalah dan muncul aksi protes dari publik, ketika KPK menghentikan kasus penyidikan atau SP2 kasus Sjamsul Nusalim, hingga kemudian pelaksanaan TWK Karyawan KPK yang menuai proses dari beberapa kalangan publik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei: Kepercayaan Publik terhadap KPK Lebih Rendah dari Polri", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/06/22/11042211/survei-kepercayaan-publik-terhadap-kpk-lebih-rendah-dari-polri?page=2
