MENCEKAM baru 7 Menit di Alam Kubur, Berikut 8 Tahapan Kehidupan Setelah Kematian, Simak Doanya
Alam kubur atau Alam Barzah, merupakan satu dari rangkatan yang pertama kali dijalani seseorang dari Tahapan Kehidupan Setelah Kematian.
2. Hari Kebangkitan (Yaumul Baats)
Hari kebangkitan setelah mati, atau kerap disebut sebagai Yumul Baast.
Menurut Ustaz Mustain, adapun Hari Kebangkitan merupakan rangkaian dari Hari Kiamat, sebagaimana disebutkan dalam Islam disebutkan dalam Al-Quran dan hadist berikut ini:
Dalam hadist Nabi SAW, sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِيْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Artinya
"Sebaik-baik hari dimana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari Jum’at Adam diciptakan, pada hari itu dia dimasukkan ke dalam Surga dan pada hari Jum’at itu juga dia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jum’at," (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 854).
Selanjutnya tentang Hari Kebangkitan ini disebutkan pula dalam Hadist Lainnya.
Sebagaimana disebutkan oleh Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu bercerita bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيْهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ
Artinya
"Sesungguhnya sebaik-baik hari kalian adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu juga Sangsakala ditiup dan petir bergemuruh." (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 883 dan Ibnu Majah, no. 1075.
"Hal ini sangat jelas, sebab, Hadits ini dinilai shohih oleh Al-Albani dalam Shahiih Abi Dawud, I/290 dan Shahiih Ibni Majah, I/322)." ujar Mustain.
Seperti diketahui, Hari kebangkitan adalah kehidupan setelah mati.
Sebagaimana disebutkan, bahwa malaikat Israfil akan meniupkan sangkakalanya.
Maka Hari Kiamat akan datang, terjadi bencana di mana-mana. Dunia Kiamat dan semua semua makhluk akan binasa. Tak ada satupun yang tersisa dan luput dari kematian.
Selanjutnya, Malaikat Israfil akan meniupkan sangkakalanya, untuk yang kedua kalinya, maka semua makhluk yang sudah binasa dan mati itu, akan hidup kembali tanpa terkecuali.
Hal tersebut diungkapkan dalam surat An-Naml ayat 87. Allah Ta’ala berfirman:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ (87)
Artinya
"Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. An-Naml: 87)
Kedua, yaitu tiupan ash-sha’iq (tiupan yang mematikan), dan yang ketiga adalah tiupan qiyam (bangkit). Dua macam tiupan ini terangkum dalam firman Allah Ta’ala:
وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ (68)
Artinya
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68).
Surat Al Zalzalah Ayat 6
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ
Yauma iziy yasdurun nasu asytatal liyurau a'malahum
Artinya:
“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS. Al Zalzalah: 6)
3. Hari Penggiringan Ke Padang Mahsyar
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut
Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
Latin: yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār
Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.
Maka sudah jelas, Hari dalam Penggiringan Ke Padang Mahsyar, maka disebutkan bahwa hari ini adalah hari yang termasuk dalam tahapan ketiga dari 8 Tahap Perjalanan Hidup Setelah Mati.
Hal ini disebutkan dalam Hadist, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
Artinya
“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
Maka semua makhluk dibangkitkan tanpa terkecuali, di Hari Penggiringan Ke Padang Mahsyar. Termasuk dari golongan jin, manusia dan hewan. Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas.
Di tempat ini semua makhluk dari bumi dan langit lapisan ketujuh dikumpulkan untuk diadili. Semuanya berkumpul dalam keadaan berdesak-desakan.
Padang Mahsyar adalah tempat berkumpul manusia setelah Hari Kiamat. Digambarkan semua itu sebagai tanah rata yang berwarna putih, tempat yang belum ditempati seseorang.
Maka, Hadits ini disebutkan dalam riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda mengenai gambaran Padang Mahsyar:
Arab:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَقِيِّ لَيْسَ فِيْهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ رواه مسلم وفي رواية البخاري: قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
Artinya:
"Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorangpun."
Di hari ini tak ada lagi, pejabat atau orang yang dihormati, semua hadir tanpa apapun kecuali membawa amal dan perbuatannya semasa hidup di dunia fana.
4. Hari Penimbangan Amal Baik dan Amal Buruk (Yaumul Mizan)
Makna Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan termasuk ke dalam nama-nama hari akhir atau Hari Kiamat.
Sebab, ini merupakan bagian dari 8 Tahapan Hidup Setelah Mati yang dijalani umat di dunia.
Hari Akhir adlaah rukun iman yang ke-5, di mana umat Islam mempercaya dan menyakini, akan datang Hari Akhir dan Hari pembalasan.
Disebutkan Al Quran surat Al A'raf ayat 197 Allah SWT berfirman bahwa:
Hari akhir pasti akan terjadi.
Hanya saja, tidak ada satu orang pun di dunia ini, yang mengetahui kapan akan terjadinya kecuali Allah SWT.
Bacaan Arab:
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, "Kapan terjadi?" Katakanlah, "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Sementara itu, dalil tentang yaumul hisab juga disebutkan dalam Quran surat Al Anbiya ayat 47 yang berbunyi:
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ
Artinya:
"Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan."
Setelah semua makhluk terkumpul dalam padang mahsyar. Tibalah saatnya untuk memperlihatkan buku catatan amal dari jin dan manusia.
Amal mereka akan ditimbang dan dihitung, mana yang lebih banyak, amal baik atau amal buruk. Tentunya dalam timbangan amal ini, seluruh anggota badan kita akan bersaksi. Sebab mereka dapat berbicara dengan jelas, tentang apa yang kita lakukan semasa hidup. Misal tangan digunakan untuk mencuri, ketika kita membantah, maka tanganlah yang akan bersaksi.
Tak ada lagi pengacara atau saksi yang bisa dibayar untuk meringankan, karena seluruh anggota tubuh akan bicara dengan sendirinya.
5. Yaumul Hisab
Setelah menjalani penimbangan alam ibadah semasa hidup di unia fana, maka
Seperti disebutkan bahwa Yaumul Hisab juga terdapat semua makhluk hidup. Yakni, Setelah menerima buku catatan, para jin dan manusia akan menjalani penghitungan amalnya.
Sebab, Semua amal kebaikan sekecil apapun akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan.
Sebaliknya, amalan buruk akan mendapatkan balasannya pula sesuai dengan timbangan berat atau ringannya kejahatan yang dilakukan.
Hal ini disebutkan dalam Al Quran sebagai berikut:
"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah ayat 25-26)
Kemudian diperkuat dalam Hadist Nabi Muhammad SAW:
Bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berdoa di dalam sholat dengan mengucapkan:
"Allohumma haasibni hisaaban yasiiro (Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah."
Kemudian disebutkan dalam Hadist lainnya, yakni
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya tentang apa itu hisab yang mudah? maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
“Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barangsiapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” [Diriwayatkan oleh Ahmad, VI/48, 185, al-Hakim, I/255, dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah, no. 885. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi]
6. Melintasi Jembatan yang Lurus (Shiratal Mustaqim)
Ujian selanjutnya adalah ujian yang berat bagi mereka yang banyak melakukan dosa, dan akan menjadi ringan bagi mereka yang banyak menjalankan amal ibadah selama di dunia:
Hal ini disebutkan dalam Al Quran secara tersirat:
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Bacaan Latin:
Innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya:
"Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus," (QS. Al Imran: 51)
Makna jalan lurus yang dimaksud adalah Jembatan Shiratal Mustaqim.
Dikutip dari buku Wasathiyah dalam Alquran: yakni, Nilai-Nilai Moderasi Islam dalam Akidah, Syariat, Akhlak (2007: 69) karya Prof. Dr. Ali Muhammad Shallabi, disebutkan tentang Jembatan Shiratal Mustaqim oleh Imam At Thabari yang meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, dari Rasululah SAW, bahwa beliau bersabda:
Kemudian dia menyebutkan Quran. Lalu dia berkata, "itulah shiratal mustaqim."
Hal ini diperkuat dalam Surat Al Fatihah ayat 6 yang merujuk kepada petunjuk bagi agama yang benar, yaitu Islam:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus".
Makna itu merupakan jembatan Shiratal Mustaqim.
Beberapa lainnya menyebut shirath al-mustaqim adalah agama Islam itu sendiri. Oleh karenanya, permintaan pertunjuk ke jalan yang lurus sebagaimana tercantum dalam
Disebutkan bahwa jembatan Shiratal Mustaqin adalah jalan sebuah lintasan melewati neraka menuju surga.
Maka itu, bagi orang yang banyak dosa, maka dia akan jatuh ke dalam api neraka dan akan disiksa dan terbakar dengan azab yang sangat pedih di neraka.
Tetapi jika dia ahli ibadah, maka dia akan berjalan dengan mudah untuk melewati jembatan panjang itu menuju surga.
Meski ahli ibadah, diajarkan bagaimana doa agar selama dalam perjalanan di Jembatan Shiratal Mustaqin.
Berikut ini adalah doa harian untuk kelancaran perjalanan di atas sirath:
Bacaan Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِلَهًا وَاحِدًا وَرَبًّا شَاهِدًا لَا مَعْبُوْدَ سِوَاهُ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
Gambaran Untuk orang yang banyak dosa dan maksiat semasa hidupnya, maka dia akan mengalami kondisi yang sangat buruk, jembatan ini akan menjadi sangat kecil. Bahkan sekecil rambut dibagi tujuh dan tajamnya melebihi samurai.
Sementara Sebaliknya, untuk orang dengan amalan baik banyak, ia akan melewatinya dengan tenang. Bahkan digambarkan ada akan terbang secepat kilat, ada pula yang terlihat seperti menunggang onta, kambing atau sapi dari hasil kurbannya ketika di dunia.
Adapula yang berjalan lamban, tetapi tetap mencapai tujuan yakni surga.
"Maka sebagai bahan renungan berada di manakan kita nantinya? tergantung dengan amal dan perbuatan semasa hidup," jelas Ustaz Mustain.
7. Surga
Dipastikan Orang-orang yang sholih dan ahli ibadah, adalah orang-orang yang digambarkan, akan berhasil melewati Shiratal Mustaqim tersebut.
Sebab, dia akan ditempatkan di Surga atas rahmat Allah. Semua orang muslim kelak akan ditempatkan di surga meskipun ia memiliki dosa. Namun akan mendapatkan hisab dan ampunan dan ditempatkan di surga masing-masing sesuai dengan tujuh tingkatan.
Firman Allah SWT dalam surat An-Nahl Ayat 32:
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya:
"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan."
Berikut ini nama-nama Surga-Surga Allah SWT:
Surga Firdaus, Surga Adn, Surga Al Jannah, Surga Darussalam, Surga Ma'wa, Surga Jannatul Khuldi, dan Surga Dar Al Mukamah
8. Neraka
Selanjutnya inilah tahapan ke delapan, sebenarnya seperti di Surga tempat bagi ahli ibadah. Maka neraka adalah tempat bagi semua orang yang memiliki dosa. Baik itu muslim atau kafir.
Disebutkan di dalam kitab suci Al quran bahwa terdapat 7 tingkatan neraka.
Hal ini sebagaimana Firman Allah :
Disebutkan dalam Firman Allah dalam Surat Ali Imran Ayat 77:
"Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah (Surga) dan mengobral sumpah mereka dengan harga yang kecil mereka tidak mendapatkan pahala mereka di akhirat dan Allah tidak mengajak mereka berbicara dan tidak melihat mereka pada hari kiamat dan Allah tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka azab yang pedih."
Kemudian Diriwayatkan dalam Hadis Bukhari, Rasulullah bersabda:
"Ada tiga golongan yang Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat dan Allah tidak akan menyucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih; seorang laki-laki memiliki kelebihan air di jalan namun ia menahan dari ibnu sabil, dan seorang laki-laki yang berbaiat pada imam dia tidak baiat kecuali karena dunia, jika imam memberi dunia dia senang namun jika ia tidak diberi dia marah, dan seorang laki-laki berdagang setelah ashar, maka ia mengatakan: demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia sungguh aku telah memberi dengan dagangan, dan pembelinya percaya."
Seperti diketahui, Golongan yang dimaksud adalah orang-orang kafir, munafiq, dan setan. Bahkan disebutkan, jika jarak antara satu pintu dengan pintu yang lainya adalah lima ratus tahun,dan tujuh ratus tahun perjalanan. Lalu disetiap pintu,ada azab berlipat ganda.
Berikut nama-nama Nereka Allah SWT untuk umatnya yang membangkang dan pendosa:
Yakni, Neraka Hawiyah, Neraka Jahim, Neraka Saqor, Neraka Ladzo, Neraka Hutamah, Neraka Sair, dan Neraka Jahannam.
Demikian 8 Tahapan Hidup Setelah Mati, mari kita renungkan dan pahami, berada di jalan manakah kita. Allah SWT pun memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memilih. Namun azab sudah menunggu bagi mereka yang memilih kehidupannya di jalan kemasiatan.
Sementara Allah akan memberikan kenikmatan surga bagi hambanya yang menjalan semua perintahnya dengan patuh dan ahli ibadah. Semoga kita semua diselamatan dari siksa neraka dan menjai penghuni Surga Allah SWT amin ya Rob.