Waspada! Jangan ke Kalimantan Jika Tidak Tahu 9 Larangan Adat dan Etika Suku Dayak, No 6 Mencekam
Nah, jadi kalau lagi pergi ke daerah orang, tentu kita harus menaati dan menghormati peraturan yang ada didaerah tersebut.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Mandau adalah senjata keramat orang-orang Dayak. Meskipun bentuknya seperti parang biasa, ia tidak bisa dipakai semaunya.
Harus ada alasan khusus kenapa Mandau sampai keluar dari sarungnya. Pasalnya, menurut orang-orang Dayak, Mandau yang keluar dari sarungnya biasanya akan memakan korban.
Makanya, bagi pendatang, jangan bermain-main dengan senjata satu ini.
Memang sangat artistik dengan ukiran-ukirannya, namun jangan sampai Mandau tercabut dari sarungnya. Orang-orang setempat sangat menghormati senjata ini, makanya kita pun harus melakukan hal yang sama.
2. Jangan Menghina Patung Kayu di Sana

Jika kamu perhatikan, di Kalimantan banyak rumah-rumah adat yang di depannya terdapat patung-patung kayu. Konon, ini bukanlah patung biasa melainkan sebagai simbol orang-orang yang sudah meninggal.
Aturan yang ada tentang patung kayu ini adalah jangan pernah menghina bentuknya, sekalipun dalam hati.
Ada banyak kejadian orang-orang yang menghina patung-patung ini dan kemudian diganggu oleh makhluk-makhluk halus.
Tak hanya diganggu secara visual, kadang ada yang sampai mengalami keanehan fisik.
Gangguan ini akan tetap ada sepanjang seseorang tidak lekas meminta maaf kepada keluarga si pemilik patung tersebut.
Terdengar tidak masuk akal, namun hal ini sering terjadi di sana.
3. Memberi Foto

Kalau lagi di Klaimantan, jangan sesekali memberikan foto kita kepada orang lain.
Tapi kalau kepepet, lubangi foto tersebut menggunakan jarum terutama dibagian wajah.
Alasannya, orang kalimantan percaya kalau kita memberikan foto kepada orang lain sama saja kita memberikan peluang kepada orang lain untuk memikat, menyakiti, atau bahkan membunuh kita dengan cara mistis.