Profil Selebriti
Mengenal Shandy Syarif, Aktor Tampan Berdarah Palembang-Bengkulu, Prestasinya Bukan Kaleng-kaleng
Shandy Syarif juga sempat menjadi coverboy untuk majalah Jawara pada tahun 1997 dengan 2 artis lainnya yaitu Ivan Gunawan dan Ali Zainal.
SRIPOKU.COM - Shandy Syarif adalah seorang aktor ternama dan bertalenta Indonesia. Wajahnya sering menghiasi layar kaca Indonesia dengan peran antagonis di FTV Indonesia.
Pria kelahiran Palembang 24 November 1978 memulai perjalanan karirnya dengan menjadi Juara Fotogenic di ajang Bujang Gadis Palembang tahun 1997.
Shandy Syarif juga sempat menjadi coverboy untuk majalah Jawara pada tahun 1997 dengan 2 artis lainnya yaitu Ivan Gunawan dan Ali Zainal.
Awal tahun 2000-an Shandy Syarif mulai terjun ke dunia akting. Ia pernah beradu akting dengan banyak aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti pada tahun 2003 in menjadi pemeran utama dalam sinetron Juragan Lenong bersama Raffi Ahmad.
Selain sinetron Juragan Lenong, peran Shandy yang paling diingat saat ia membintangi sinteron stripping Cinta Fitri mulai dari musim 3 hingga musim 7 sebagai tokoh Faiz.
Sempat menjadi kekasih Ussy Sulistiawaty, Shandy Syarief kini menyandang status sebagai suami dari mantan pramugari Phylsa Idroes dan ayah dari kedua putrinya yaitu Madiva Putri dan Mahamisha Putri.
Shandy Syarief juga dikenal sebagai sosok ayah yang sangat dekat dengan anak-anaknya.
Ia beberapa kali mengunggah momen spesial bersama anak-anak di akun instagram miliknya @shandysjariff.
Meskipun menjadi aktor merupakan profesinya ia tidak menyarankan anaknya untuk memiliki profesi sepertinya.
Ia bercerita bahwa pernah ada tetangganya menyebutkan bahwa anaknya kelak akan menjadi artis seperti ayahnya. ia menyangkal pernyataan itu
“kalo bisa jangan, jangan ngikutin kerjaan bapaknya yang tidak normal” ujarnya disalah satu talkshow hiburan Pagi-Pagi Ambyar, (16/12/20).
Pria berdarah Palembang-Bengkulu ini menjelaskan maksud dari kata tidak normal tersebut merujuk pada jadwal syuting yang tak tentu sehingga mengganggu waktu sekolah dan anak-anak akan kehilangan waktu bermainnya.
“Waktunya yang tidak jelas,tidak tega melihat anak syuting kadang sampe malam, hingga subuh” terusnya.
Ia menginginkan anaknya untuk fokus dengan pendidikan dulu saat ini, terlepas terlepas dari pilihannya saat dewasa nanti karena tidak menutup kemungkinan anaknya akan tertarik di dunia peran juga bak kata pepatah buah jatuh tidak jauh dari batangnya.
Penulis: Rizki Ramadhanti Ajengtriani, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Sriwijaya 2018
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini: