Soal Kabar Adanya Potensi Gempa 8.7 SR dan Tsunami 29 Meter di Jawa Timur, Ini Jawaban BMKG
Publik sempat dihebohkan dengan adanya kabar potensi gempa bumi dengan magnitudo 8.7 SR yang dibarengi dengan tsunami setinggi 29 m.
SRIPOKU.COM -- Belum lama ini, publik sempat dihebohkan dengan adanya kabar potensi gempa bumi dengan magnitudo 8.7 SR (Skala Richter) yang dibarengi dengan tsunami setinggi 29 meter.
Fenomena ini disebut berpotensi terjadi di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur.
Menanggapi hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melalui rilis yang diunggah di situs resminya bmkg.go.id menjelaskan jika fenomena alam ini adalah potensi dan bukan prediksi.
Dikutip dari Kompas.com, pernyataan ini dirilis sekaligus untuk meluruskan pemberitaan di beberapa media online terkait fenomena ini.
Selain itu, ada empat klarifikasi yang turut dijelaskan oleh BMKG terkait kabar ini.

===
Pertama, BMKG menyatakan bahwa Indonesia sebagai wilayah aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi gempa yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo).
Kedua, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu gempa bumi dengan tepat dan akurat, dan besaran kekuatannya.
Oleh karena itu, BMKG menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi.
===
Ketiga, berdasarkan hasil kajan dan pemodelan para ahli yang disampaikan dalam diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur" bahwa zona lempeng selata Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,7.
"Tetapi ini adalah potensi, bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya (gempa dan tsunami) tidak ada yang tahu," tulis BMKG."
Oleh karena itu, BMKG mengajak masyarakat melakukan upaya mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami.
Keempat, BMKG mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

===