Liga 2 2021

Profil klub Liga 2 2021: Cerita Persekat Tegal, Hadapi Rintangan Sampai Promosi dari Liga 3

Persekat Tegal merupakan pendatang baru di kasta kedua kompetisi Sepakbola di Indonesia.

Editor: RM. Resha A.U
Twitter @PersekatTegal
Profil klub Liga 2 2021: Cerita Persekat Tegal, Hadapi Rintangan Sampai Promosi dari Liga 3 

SRIPOKU.COM -- Kompetisi Liga 2 2021 akan segera bergulir, berikut profil salah satu klub yang akan berlaga: Persekat Tegal.

Persekat Tegal merupakan pendatang baru di kasta kedua kompetisi Sepakbola di Indonesia.

Ya, di musim 2019 mereka berhasil promosi dari Liga 3.

Baca juga: Lusa, Sriwijaya FC Ikuti Virtual Meeting dengan PT LIB untuk Mengetahui Teknis Kompetisi Liga 2

Baca juga: Jelang Kompetisi Liga 2, Asisten Manager Sriwijaya FC, Mayumi Itsuwa, Pamit Mundur, Ini Alasannya

Namun karena kompetisi di musim 2020 dibatalkan, mereka belum mencicipi pentas di Liga 2.

Perjalanan mereka menuju promosi pun boleh dibilang cukup heroik.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita melihat dulu sejarah Persekat Tegal.

Dikutip dari berbagai sumber, tanggal kelahiran Persekat Tegal disepakati pada 16 Agustus 1962 berdasarkan kesaksian wasit PSSI Pertama, Suatmo.

Dinukil dari Wikipedia, cikal Persekat pertama kali merumput di Lapangan Sepak Bola Dukuh Kemanglen, Kelurahan Pakembaran, Slawi, Kabupaten Tegal.

Lapangan ini, semula adalah Pabrik Gula yang sempat eksis di zaman Belanda, pada tahun 1870-an.

Maklum, Stadion Tri Sanja yang kini menjadi home base, baru didirikan pada tahun 1980-an.

Karena satu dan lain hal, Persekat diketahui pernah bolak-balik merumput ke Kota Tegal.

Singkat kata, Persegal Tegal ketika itu, kemudian menjadi lebih hidup dibandingkan Persekat.

Ketika Persekat mati suri, di Kabupaten Tegal muncul perkumpulan-perkumpulan sepak bola.

Salah satu yang diceritakan, Tim Kere-Kere Kumpul atau Kerepul.

Konon, tim ini dihuni oleh pemain-pemain yang kere (susah).

Kendati demikian, prestasi Tim Kerepul tidak main-main.

Mereka ikut kompetisi dengan menggunakan bendera Persekat.

Pemain-pemain Persegal, saat itu juga tidak sedikit yang kemudian bermigrasi membela Persekat.

Jika dulu Persegal diduga sebagai cikal bakal Persekat, sekarang sesepuh telah mengabarkan sebaliknya: Persekat adalah cikal bakal Persegal, karena Persekat lebih dulu dilahirkan.

Persekat Tegal memiliki 2 julukan, yakni Laskar Ki Gede Sebayu dan Banteng Loreng Binoncengan.

Nama Laskar Ki Gede Sebayu diambli dari tokoh masyarakat pendiri Kabupaten Tegal, yakni Ki Gede Sebayu.

Sedangkan Banteng Loreng adalah identitas yang telah diwariskan sebagai simbol Tegal pra Belanda.

Menurut riwayat daerah, pada zaman Mataram tiap-tiap kadipaten mempunyai “lambang” yang menggambarkan tabiat penduduknya atau sifat daerahnya.

Simbol atau lambang Tegal adalah Banteng Loreng Binoncengan yang menggambarkan wujudnya sebagai seekor banteng berwarna loreng yang dinaiki oleh anak kecil.

Banteng Loreng Binoncengan sendiri menggambarkan watak orang Tegal yang gagah berani (banteng) dan agak kasar (loreng), akan tetapi pada hakikatnya Banteng Loreng Binoncengan dapat dituntun oleh orang yang lemah lembut dan ramah-tamah serta tidak mempunyai maksud buruk.

Pada perjalanannya di Divisi 3 (atau sekarang lebih dikenal dengan Liga 3), Persekat acapkali absen di beberapa musim.

Bahkan di musim 2014, mereka absen di kompetisi Liga Nusantara 2014 karena tidak ada dana.

Pada musim 2019, kondisi Persekat Tegal terhuyung-huyung dan nyaris absen di kompetisi LIga 3.

Sampai akhirnya tokoh masyarakat berikut pejabat setempat melakukan pertemuan-pertemuan.

Baca juga: Izin Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Segera Terbit, Presiden Sriwijaya FC: Semoga Kompetisi Lancar

Baca juga: Jadi Tuan Rumah Liga 2 2021, Presiden Sriwijaya FC Paparkan Manfaat Untuk Stadion GSJ Palembang

Hingga, dua hari sebelum penutupan mereka pun akhirnya mendaftar.

Hasilnya, mereka mendaftar di Liga 3 2019 Jawa Tengah dua hari sebelum penutupan.

Jelang laga perdana atau kick off Liga 3 2019, kelompok suporter Persekat Skaterz melakukan boikot karena berbagai hal.

Seperti hasil uji coba yang kurang baik, belum adanya pelatih utama dan minimnya sarana dan prasarana yang didapatkan pemain.

Aksi boikot yang dilakukan Skaterz mendapat respon positif dari manajemen, seluruh tuntutan terkait sarana prasarana dipenuhi dan Persekat siap mengarungi kompetisi Liga 3 2019.

Pada putaran pertama Liga 3 2019 Jawa Tengah, Persekat Tegal berhasil menduduki posisi puncak klasemen kualifikasi.

Bersama Persiku Kudus di posisi kedua, mereka pun lolos ke babak 8 besar.

Di babak 8 besar, mereka pun lagi-lagi berhasil memperoleh hasil memuaskan.

Mereka menduduki puncak klasemen dengan capaian 14 poin dari 6 kali pertandingan, disusul Persibas Banyumas (11 poin).

Keduanya pun lolos ke babak semifinal.

Pada laga semifinal, mereka bertemu degnan Persebi Boyolali.

Digelar dengan sistem kandang tandang, Persekat Tegal berhasil lolos ke babak final usai membukukan skor 1-1 dan 0-0 (unggul agresifitas gol).

Sayang, pada laga final mereka tunduk oleh Persiku Kudus dengan skor 2-1, 24 Oktober 2019 lalu.

Usai kekalahan tersebut, perjuangan Persekat berlanjut pada putaran regional Liga 3 2019 melawan Persebi Boyolali.

Persekat Tegal berhasil memengangi laga melalui adu penalti, setelah sebelumnya ditahan imbang 1-1.

Pada putaran Liga 3 2019 Nasional grup C, Persekat kemba;li melesat di fase penyisihan grup.

Mereka sukses menjadi pemuncak klasemen, bersama PSKC Bandung dan berhak lolos ke babak 16 besar.

Di babak 16 besar, lagi-lagi Persekat Tegal tak terbendung.

Baca juga: Awalnya 27 Mei, Izin Keramaian Liga 1 dan Liga 2 2021 Molor Lagi: PSSI Tetap Sabar Menunggu

Baca juga: KEUANGAN Sriwijaya FC Optimis Terpenuhi Sebelum Liga 2 Digelar, Ini Penjelasan Dirkeu PT SOM

Menghadapi Sleman United, mereka berhasil mendulang kemenangan dengan skor 1-0, dan melaju ke babak 8 besar.

Pada babak 8 besar ini, Persekat akhirnya berhasil lolos ke Liga 2 2020 setelah menghuni peringkat ke-3 klasemen.

Dalam grup tersebut, PSKC yang menjadi pemuncak klasemen mengantongi 7 poin, disusul KS Tiga Naga (6 poin) dan Persekat (3 poin) berhak melaju ke Liga 2 2020.

Persidi yang terduduk di dasar klasemen pun tidak lolos ke tahap selanjutnya.

Cobaan demi cobaan yang dihadapi Persekat Tegal jelang Liga 3 2019 pun berbuah manis.

Mereka yang nyaris tak ikut dalam kompetisi, memperoleh hasil yang memuaskan dengan promosi ke kasta kedua.

Karena prestasi tersebut, tentu diprediksi akan menjadi motivasi ganda bagi mereka untuk benar-benar serius dalam menghadapi Liga 2 2021 ini.

Ditambah lagi menurut kabar, manajemen Persekat Tegal tengah memburu beberapa pemain bintang untuk memperkuat klub tersebut.

(*)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved