'Jangan Ganggu Singa Berdzikir', Ini Reaksi Ustaz Adi Hidayat, Dituding Gelapkan Donasi Palestina

Hanya dalam kurun waktu 6 hari, donasi untuk Palestina terkumpul lebih dari Rp 30 Miliar, namun muncul tudingan negatif terhadap Ustaz Adi Hidayat.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Tangkap layar YouTube Adi Hidayat Official
Ustaz Adi Hidayat 

SRIPOKU.COM - Ustaz Adi Hidayat klarifikasi mengenai tuduhan penggelapan dana donasi Palestina.

Aksi penggalangan dana yang dihimpun oleh Ustaz Adi Hidayat awalnya membuahkan banyak respon positif.

Bahkan saking banyak yang percaya terhadap pendakwah kondang ini, donasi untuk Palestina pun tembus hingga Rp 30 Miliar hanya dalam kurun 6 hari.

Melalui kanal YouTube resminya Adi Hidayat Official, ia menjelaskan secara transparan terkait donasi Palestina yang sudah terkumpul.

Namun, hal ini justru menuai polemik lain yakni seorang Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi menuduh Ustaz Adi Hidayat menggelapkan donasi untuk Palestina.

Lantaran hal itu, Ustaz Adi Hidayat tak tinggal diam dan menempuh jalur hukum demi keadilan.

Hal ini juga disampaikan langsung oleh Ustaz Adi Hidayat melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, Senin, 31 Mei 2021.

Tuduhan dan tudingan terhadap Ustaz Adi Hidayat pun berlanjut ke pengadilan.

Bahkan sejumlah dukungan mengalir melalui media sosial Twitter dengan tagar #DukungUAH.

Hingga berita ini diturunkan, warganet yang memakai hashtag telah lebih dari 7 ribu cuitan sebagai tanda dukungan terhadap Ustaz Adi Hidayat.

Salah satunya dukungan datang dari Hilmi Firdausi yang juga merupakan seorang pendakwah, ia menyatakan dukungan terhadap UAH.

"Saya dukung UAH dan tim utk mengambil langkah2 hukum bagi pihak2 yg telah memfitnah beliau ttg donasi kemanusiaan Palestina. Benar kata beliau “Jgn ganggu Singa yg berdzikir!” Teman2 setuju ? Silahkan sampaikan dukungan dgn tagar #DukungUAH," tulisnya.

Terkait fitnah donasi untuk Palestina yang dialamatkan kepadanya, Ustaz Adi Hidayat pun siap tempuh jalur hukum.

Seperti diketahui, maraknya aksi penggalangan dana donasi untuk Palestina membuat sebagian pihak gerah. 

Di media sosial, ujaran-ujaran miring tentang aksi donasi tersebut bermunculan.

Salah satu pengumpul donasi untuk Palestina adalah Ustaz Adi Hidayat.

Bahkan, dalam enam hari penggalangan dana, UAH mampu menghimpun dana sekitar Rp30 miliar.

Adapun dana yang terkumpul dari donasi yang digalang UAH, disebutkan tersalur melalui International Networking for Humanitarian (INH) - Rp 10,2 Miliar, Dubes Palestina Rp 14,3 Miliar melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI)  dan sisanya Rp 5 Miliar lebih untuk untuk Pendidikan SDM Palestina bekerjasana dengan kampus-kampus di Indonesia.

Kendati demikian, terdapat narasi-narasi yang berbau fitnah ditujukan kepada UAH.

Sejumlah channel di Youtube membuat narasi yang 'kejam' dengan menuding UAH menggelapkan dana donasi untuk Palestina.

Di Twitter, narasi tersebut juga berkembang setelah sejumlah pegiat media sosial menyuarakannya.

Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Ajak Rakyat Indonesia Baca Doa Qunut Nazilah & Donasi untuk Kemerdekaan Palestina

Tempuh Langkah Hukum

Melalui Channel Youtubenya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menegaskan pihaknya akan mengambil sikap tegas dengan membuat laporan ke pihak kepolisian terkait narasi-narasi yang mengandung fitnah yang disebarkan sejumlah akun media sosial dan channel Youtube.

Ustaz Adi Hidayat menyebut, pihaknya tidak akan mendiamkan pihak-pihak yang melakukan fitnah keji tersebut.

"Ada sebagian yang kami tempuh langkah hukum. Saya sudah katakan, jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir."

"Karena kalau sudah mengaum itu sulit dihentikan. Jadi ada beberapa bagian yang kami sudah skemakan saya siapkan supaya menjadi pelajaran yang baik," kata UAH.

UAH mengaku sudah  berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk melaporkan akun yang membuat konten dan komentar berisi fitnah.

"Tolong jangan siapkan banyak meterai, karena saya punya banyak meterai pada orang-orang yang fitnah. Saya tempuh langkah hukum dan sudah koordinasi dengan pengacara juga lainnya."

"Kalau pun Anda hapus, saya dapat laporan dihapus, kami ini tim riset jadi tak sembarangan kalau ada coba-coba berbuat sesuatu, sudah kami donwload duluan dan kami screenshot," kata UAH.

Baca juga: KURUN Waktu 6 Hari Donasi untuk Palestina Terkumpul Rp30 M, Ustaz Adi Hidayat Beberkan Rinciannya!

Dikutip WARTAKOTALIVE.COM, Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi kembali merespon tentang kabar dirinya akan dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh pihak Ustaz Adi Hidayat.

Eko Kuntadhi akan dilaporkan terkait cuitannya yang menyinggung soal angka donasi yang dihimpun oleh Ustaz Adi Hidayat.

Setelah sebelumnya yakin bahwa tweetnya tersebut tidak bermasalah, kini Eko menuding penulis buku dan tokoh muda Muhammadiyah Fahd Pahdevie jadi biang masalah ini.

Ia menilai, gara-gara Fahd Pahdepie, tweet yang tadinya biasa-biasa saja kini jadi pembicaraan hangat.

Bahkan, tagar TangkapEkoKuntadhi hingga Senin (31/5/2021) masih bercokol di trending topik Twitter Indonesia.

"Banyak yang nyangka Twit saya dihapus. Mereka bingung scroll wall saya, mana twit yang katanya bermasalah. Pasti bingung. Emang gak ada yang aneh. Itu kan kerjaan gorengan @fahdpahdepie aja. Sehingga sesuatu yang biasa-biasa aja jadi rame. Maklumlah, politisi cari panggung," tulis Eko Kuntadhi di Twitter, Senin.

Fahd Pahdepie memang sebelumnya mencecar Eko terkait cuitan yang dibuat.

Fahd bahkan menantang Eko untuk bertemu lantaran akibat cuitan tersebut banyak menimbulkan balasan yang bernada fitnah kepada Ustaz Adi Hidayat.

Fahd sendiri diketahui satu almamater dengan UAH, keduanya pernah nyantri di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Garut.

Adapun cuitan Eko yang dianggap bermasalah yakni ketika ia menulis "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m."

Ia kemudian merevisi bahwa uang yang donasi yang terkumpul 30 miliar.

Cuitan tersebut dianggap sebagian pihak sebagai fitnah.

Seperti diketahui, Ustaz Adi Hidayat mampu menghimpun donasi ke Palestina sebesar Rp30,88 miliar.

Adapun dana yang terkumpul dari donasi yang digalang UAH, disebutkan tersalur melalui International Networking for Humanitarian (INH) - Rp 10,2 Miliar, Dubes Palestina Rp 14,3 Miliar - via Majelis Ulama Indonesia (MUI)  dan sisanya Rp 5 Miliar lebih untuk ntuk Pendidikan SDM Palestina bekerjasana dengan kampus-kampus di Indonesia.

Eko menyebut, pertanyaan yang ditujukan tentang dana donasi adalah hal yang lumrah dan tidak perlu ditanggapi dengan sensitif.

"Logikanya, siapapun yang mengumpulkan dana publik harus siap ditanyain publik. Kemana dana tersebut disalurkan. Kalau ditanyain malah baper, ya gak usah ngumpulin duit dari publik. Rogoh dari kantong sendiri aja," tulis Eko.

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved