Herman Deru: Pemprov Sumsel akan Ambil Alih Pembangunan Aldiron Plaza Cinde Palembang yang Mangkrak
Gubernur Sumsel menilai pihak ketiga sanggup lagi untuk melanjutkan pembangunan Aldiron Plaza Cinde Palembang yang menghabiskan biaya Rp330 miliar.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Setelah dimulainya ground breaking pada 19 Februari 2018 lalu, pembangunan mega proyek pusat perbelanjaan modern Aldiron Plaza Cinde (APC) di Jalan Jenderal Sudirman Palembang Provinsi Sumatera Selatan hingga kini belum menunjukkan progres signifikan.
Dari pantauan Sripoku.com di lapangan, Selasa (1/6/2021) pembangunan APC terkesan mangkrak.
Puluhan para pekerja yang biasanya bekerja di sana kini tak nampak lagi, hanya sebuah tower crane raksasa tampak berada di lokasi proyek.
Sementara tiang-tiang pancang terlihat telah tertanam di atas lahan tersebut.
Hiruk-pikuk aktivitas jual beli di Pasar Cinde pun kini tak seramai dulu lagi.
Sejauh mata memandang, terlihat tumpukan barang pedagang masih banyak hingga siang hari.
Para pedagang Pasar Cinde Palembang pun nampak termangu, di atas lapak sekitar 2 x 3 M mereka duduk sembari menunggu jika ada pembeli yang mampir melihat dagangan mereka.
Pembangunan APC sendiri terakhir kali berlangsung pada tahun lalu, dimana pihak pengembang melakukan pengecoran tahap pertama lantai basement.
Namun, semenjak adanya badai Pandemi Covid-19 hingga saat ini mega proyek tersebut dibiarkan terbengkalai tanpa adanya pekerjaan.
Menyikapi mangkraknya pembangunan Pasar Cinde, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan berencana akan mengambil alih pembangunan mega proyek Aldiron Plaza Cinde (APC) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman Palembang tersebut.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pengambilalihan proyek tersebut karena pihak ketiga, dalam hal ini PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde, dinilai tidak memiliki kesanggupan lagi untuk melanjutkan pembangunan proyek yang menghabiskan biaya Rp330 miliar.
"Kurang ada itikad baik dari pihak ketiganya. Diputus saja biar pemprov saja yang membangun kalau tidak ada kesanggupan," ujarnya, Selasa (1/6/2021).
Bahkan, Herman Deru mengaku telah meminta pihak Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejati) Sumsel untuk menganalisa aspek hukum melalui Perdata Tata Usaha Negara atau Datun ketika proyek pembangunan APC diambilalih oleh Pemprov.
"Saya akan bicarakan melalui Datun dampak apa yang akan terjadi jika diputuskan kerjasama pembangunan terhadap pihak ketiga, " tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Magna Beatum, Attar Tarigan ketika dikonfirmasi hingga saat ini pihak pengembang belum memberikan tanggapan mengenai recana Pemprov Sumsel yang akan mengambil alih pembangunan proyek tersebut.
Sebelumnya, pada tanggal (12/12/2020) lalu sripo sempat mengkonfirmasi terkait mangkraknya pekerja pembangunan APC ke Raimar Yousnaidi, Kepala Cabang PT Magna Beatum Aldiron Plaza Cinde.
Ia mengaku pembangunan fisik APC distop sementara sejak berlangsungnya Pandemi Covid-19.
Hantaman wabah virus corona sangat berdampak pada kondisi keuangan perusahaan Aldiron.
Kendati demikian, Raimar memastikan pembangunan APC dipastikan bakal dilanjutkan hingga tuntas.
Kalau tidak dilanjutkan maka Aldiron selaku kontraktor bakal merugi besar, mengingat biaya pembangunan tiang pancang saja sudah menelan anggaran Rp 38 miliar.
"Kita sudah kasih tau para pedagang kondisi keuangan corporate sedang terganggu, jadi untuk sementara terpaksa di stop, bebernya.
Ia menambahkan, meski mengalami penundaan sementara namun pembangunan fisik APC tetap berjalan sesuai progres.
Hingga kini pekerjaan fisik telah mencapai 16,67 persen dengan pekerjaan struktur bangunan mencapai 32,36 persen.
"Pasti akan kita lanjutkan, targetnya awal Februari sudah mulai lagi pembangunan fisik," ujar Raimar.
Untuk mendapatkan dana segar sebagai tambahan modal, PT Magna Beatum berencana bakal menggandeng pihak ketiga untuk menjadi rekanan dalam pembangunan pasar modern tersebut.
Raimar mengaku, sudah ada sekitar empat perusahaan dari luar negeri yang menyatakan siap menjadi rekanan PT Magna Beatum.
Ditargetkan pada Januari sudah mengerucut pihak ketiga yang akan menjadi rekanan, sehingga bulan Februari pembangunan fisik kembali berjalan.
"Kita sedang cari tambahan modal, maka itu kita akan gandeng pihak ketiga. Sudah ada pembicaraan hanya saja memang belum deal," bebernya.
Ia menjelaskan, mangkraknya pembangunan APC tidak ada kaitannya dengan muatan politis di Bumi Sriwijaya.
Raimar mengaku Pemerintah Provinsi sangat mendukung pembangunan dan meminta PT Magna Beatum agar segera menyelesaikan pembangunan salah satu ikon kota Palembang tersebut.
Raimar menambahkan, jika pekerjaan kembali dilanjutkan pihaknya akan memfokuskan menyelesaikan terlebih dahulu pembangunan basement yang dimana lokasi tersebut akan digunakan oleh pedagang lama atau eksisting untuk berjualan.
"Jujur kita juga sangat berat melihat para pedagang lama jadi terlantar karena lambannya pembangunan, nanti kita akan bangun secara paralel untuk mengejer finishing lapak pedagang lama di basement," ungkap Raimar.