Berita Palembang

PDI-P Tutup Pintu Berkoalisi dengan PKS & Demokrat, Ini Respon Petinggi 2 Partai di Sumsel

Wajarlah tidak berkoalisi, karena kita diluar pemerintahan dan partai Demokrat selama ini berkoalisi dengan rakyat

Editor: Yandi Triansyah
ISTIMEWA
PDI Perjuangan kemungkinan besar tidak berkoalisi dengan PKS dan PDI Perjuangan pada pemilu 2024 mendatanga. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - DPW PKS Sumsel dan DPD Demokrat Sumsel angkat bicara, soal sikap Partai PDI Perjuangan menutup diri untuk berkoalisi dengan partai mereka.

PDI Perjuangan beralasan, ideologi menjadi dasar kemungkinan partai yang dinakhodai Megawati Soekarno Putri tersebut.

Ketua DPD Partai Demokrat provinsi Sumsel Ishak Mekki sendiri mengungkapkan, jajaran jelas akan sejalan dengan sikap DPP partai Demokrat, setiap langkah- langkah yang diambil termasuk akan berkoalisi dengan parpol disetiap pemilu.

"Kita mengikuti langkah DPP, apa arahan kedepan kita laksanakan," kata Ishak, Jumat (28/5/2021) malam.

Mantan Wakil Gubernur Sumsel ini sendiri menilai, kalau PDI- P telah menutup pintu berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS pada pemilu 2024 itu, hal itu tidak aneh.

Mengingat selama ini partai Demokrat dan PKS tidak berkoalisi dengan pemerintahan namun diluar pemerintahan.

"Wajarlah tidak berkoalisi, karena kita diluar pemerintahan dan partai Demokrat selama ini berkoalisi dengan rakyat. Selain itu mereka kemarin pemenang pemilu (2019) dan merasa diatas," jelasnya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Anggota DPR RI ini menerangkan, partai Demokrat selama ini terbuka untuk berkoalisi dengan parpol yang ada termasuk PDI- P, dimana komunikasi sudah dilakukan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan silahturahmi ke sejumlah parpol yang ada.

"Partai Demokrat selama ini terbuka untuk berkoalisi, dimana Ketum selalu bergerak melakukan silahturahmi ke parpol lain, seperti PKS, Golkar, PPP, PKB dan sebagainya untuk tujuan bangsa dan rakyat," tandasnya.

Ditambahkan Ishak, partai Demokrat Sumsel jelas nantinya akan tetap ikut langkah dari DPP, dan ia berharap ada pendekatan juga ke daerah, sehingga menyambung dan terwujud keinginan partai untuk mensejahterakan rakyat.

"Yang jelas, partai Demokrat tetap akan membuka pintu silahturahmi dengan parpol termasuk PDI-P. Tetapi jika mereka (PDI-P) tetap tidak ingin itu hak mereka," ujarnya.

Hal senada diungkapkan DPW PKS Sumsel, jika partainya selama ini khususnya DPP telah melakukan silahturahmi dengan parpol lainnya, termasuk ke PDI-P. Namun jika dirasa ada parpol yang tidak ingin bersilahturahmi dan berkoalisi itu tidak masalah bagi PKS.

"Pertama PKS sejak awal sudah melakukan silahturahmi kebangsaan, karena kita ingin menjalin silahturahim ke parpol manapun, ini dilakukan saat Ramadhan termasuk PDI-P namun tidak ditemui Ketumnya, sedangkan parpol lainnya ditemui ketum," terang Ketua Bidang Humas DPW PKS Sumsel Mgs Saiful Padli.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Poin kedua diungkapkan anggota DPRD Sumsel ini, sah- sah saja jika PDI-P di pusat tidak mau berkoalisi nantinya, namun jika realitas di daerah bisa membangun kerjasama hal itu tidak masalah juga.

"Tapi kalau ada gap (tidak mau berkoalisi) dari mereka , kita juga tahu dirilah. Logikanya kita sudah ketuk pintu dan mereka tidak buka kita tidak bisa memaksa. Tapi yang pasti kalau di daerah khususnya Sumsel kita fine- fine saja (berkoalisi) dengan parpol yang ada termasuk PDI-P," tandas Saiful.

Sementara ketua DPD PDI-P HM Giri Ramanda N Kiemas mengungkapkan, jika setiap kader PDI-P dimana saja termasuk di Sumsel akan tegak lurus dengan kebijakan politik DPP PDI-P.

"Prinsipnya di PDI-P, apa yang menjadi keputusan dan kebijakan politik DPP itu, akan kita ikuti dan tegak lurus," pungkas Giri yang saat ini menjabat wakil ketua DPRD Sumsel ini.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI-P akan sulit berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Alasannya, PDI-P mengutamakan kesamaan ideologi untuk membangun kerja sama dalam pemilihan umum (pemilu).

Hasto menilai, PDI-P tak memiliki kesamaan ideologi dengan dua partai yang disebutnya itu.

"Kerja sama politik itu basisnya harus ideologi. PDI Perjuangan berbeda dengan PKS karena basis ideologinya berbeda, sehingga sangat sulit untuk melakukan koalisi dengan PKS, saya tegaskan sejak awal," kata Hasto dalam diskusi virtual Para Syndicate bertajuk 'Membaca Dinamika Partai & Soliditas Koalisi Menuju 2024', Jumat (28/5/2021).

Hasto mengatakan, PDI-P juga menekankan pada kekuatan massa selain kesamaan ideologi tersebut.

Pensiun Dini dari TNI, Serka Wahadi Babinsa Bukit Intan Kini Jadi Kades Kurungan Nyawa OKU Timur

Semalam Suntuk Pesta Miras, Seorang Gadis di Lahat Diperkosa, Korban Ditinggal di Kebun

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved