4000 KPM Menanti Pencairan Dana PKH, Hambatan Teknis; Data Ganda dan NIK Tidak Valid

4.000 KPM tersebut masuk daftar penerima yang belum tersalurkan karena kendala teknis seperti data ganda dan NIK tidak valid

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/rahmalia
Koordinator Wilayah PKH Sumatera Selatan Kementerian Sosial, Budiansyah 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebanyak 4.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Palembang masih menunggu tahap pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH)

Koordinator Wilayah PKH Sumatera Selatan Kementerian Sosial, Budiansyah mengatakan 4.000 KPM tersebut masuk dalam daftar penerima yang belum tersalurkan karena kendala teknis seperti data ganda dan Nomor Induk Kependudukan yang tak valid. 

Namun, semua data penerima ini telah selesai diproses dan hanya tinggal pencairan dari Perbankan. "Kami sudah koordinasi ke BRI agar 4.000 KPM yang sebelumnya datanya bermasalah ini bisa segera pencairan," katanya, Senin (24/5/2021). 

Budi mengatakan, sejak 2020 akhir ada tambahan persyaratan dalam proses pencairan dana PKH, salah satunya pemadanan data bayar. Semua data penerima harus terintegrasi dan satu data yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). 

"Tantangannya yah ini para pendamping semakin banyak tambahan pekerjaan, proses verifikasi dan validasi harus dicek berulang agar semua sinkron paling tidak menunggu dua Minggu baru kemudian dikeluarkan SK untuk pembayaran," katanya. 

Kendala-kendala teknis seperti ini yang menjadi penyebab adanya saldo KPM kosong sehingga perlu secepat mungkin untuk dilakukan perbaikan data. 

"Ini data induknya pasti bermasalah dan harus disinkronkan," katanya.

Sama-sama Miskin Dalam Satu Desa tapi Ada yang tidak Terima PKH, Ini Penjelasan Dinsos Sumsel

Ogah Keluar Dari Program PKH, Ada Penerima Bansos Terbilang Keluarga Mampu

Nasib 3.607 Penerima PKH di Palembang Belum Jelas, Menantikan Hasil Validasi Data

Untuk di 2021, berdasarkan data bayar di termin 2 total KPM PKH Kota Palembang mencapai 46 ribu KPM yang sudah tersalurkan. "4.000 KPM lagi saja yang belum tersalurkan," ungkapnya. (Yak)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved