Breaking News

Gilad Shalit Tentara Israel yang Diculik Hamas, Pemerintah Sampai Rela Lepas 1.027 Tahanan Palestina

Di bawah tanah kota Gaza, terbentang jalur terowongan besar mulai dari perbatasan dengan Mesir

Editor: Fadhila Rahma
via Intisari
Gilad Shalit, tentara Israel yang diculik dan ditahan oleh Hamas selama 5 tahun sampai Israel menyerah agar ia bebas 

Banyak organisasi HAM mengkritik penahanan ini, mengklaim kondisi penahanan Shalit kontras dengan hukum kemanusiaan internasional.

Palang Merah menyatakan, "keluarga Shalit memiliki hak di bawah hukum kemanusiaan internasional untuk menghubungi anak mereka".

Komunikasi hanya terjadi di bulan-bulan awal dan itu pun terganggu karena melalui mediator tentara bawahan Hamas, Ghazi Hamad, yang diminta meyakinkan orang tua Shalit jika Shalit "hidup dan diperlakukan menurut hukum Islam sesuai tahanan perang, artinya ia mendapat perlindungan, makanan, dan pengobatan medis."

Israel berulang kali menuntut agar Shalit dibebaskan, untuk itu Hamas memiliki strategi hebat menukarnya dengan para tahanan warga Palestina.

Satu-satunya kontak Shalit dengan dunia luar setelah penangkapan dan sebelum ia dikeluarkan adalah tiga huruf, rekaman suara dan sebuah DVD.

Israel berhasil menerimanya setelah setuju melepaskan 20 tahanan wanita Palestina.

Hamas menculik Shalit dengan tujuan awal menuntut dilepaskannya semua tahanan wanita dan anak-anak di bawah umur Palestina.

Akhirnya, setelah ditahan 5 tahun dan 4 bulan, kesepakatan antara Hamas dan Israel tercapai.

Israel setuju melepaskan 1.027 tahanan Palestina untuk bisa memulangkan Shalit.

Dari 1027 tahanan Palestina tersebut beberapa adalah para terdakwa pembunuhan berlapis dan melakukan serangan terhadap warga sipil Israel, setidaknya menurut sumber pemerintah Israel.

Saat ia kembali, ia ditunggu orang tuanya dan ia bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat itu.

Di pangkalan militer ia menjalankan tes medis dan ditemukan ia mengalami malnutrisi dan menderita kekurangan vitamin.

Saat itu meski hubungan Israel dengan Turki buruk, tapi Turki membantu Shalit bisa pulang kembali ke Israel.

Warga Israel sendiri aktif ikut memutuskan cara memulangkan Shalit.

Mengejutkannya, sebagian besar warga Israel setuju memulangkan Shalit dengan syarat dari Hamas, termasuk melepaskan lebih dari 1000 tahanan Palestina dan deportasi mereka di luar wilayah Otoritas Nasional Palestina.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved