Dinkes Sumsel Ungkap Besaran Biaya Vaksin Gotong Royong, Dibebankan ke Perusahaan

Yusri mengatakan vaksin gotong royong merupakan vaksin yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara mandiri kepada seluruh anggota karyawannya. 

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/HUMAS POLDA
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM meresmikan Mobile Vaksinasi Covid-19 Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel dan Pemberian Paket Lebaran. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belakangan kabar mengenai vaksin gotong royong marak dibahas di masyarakat. 

Namun tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui maksud sebenarnya dari vaksin gotong royong itu sendiri. 

Terkait hal tersebut, Sripoku.com mengkonfirmasi kepada Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri. 

Pemkab Banyuasin Buka Lelang Direksi BUMD Sei Sembilang, Kesempatan Terbuka Bagi Putra Daerah

Yusri mengatakan vaksin gotong royong merupakan vaksin yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara mandiri kepada seluruh anggota karyawannya. 

"Yang dimaksud vaksin gotong royong merupakan vaksin mandiri, vaksin yang dibayar melalui pembiayaan oleh perusahaan itu sendiri.

Yang mana untuk pembelian vaksin Covid-19 tidak dibebankan kepada negara," ujar Yusri saat dikonfirmasi sripoku.com, Rabu (19/5/2021).

Yusri juga menjelaskan dalam penerapannya perusahaan harus mendata karyawannya yang akan divaksin, dan data tersebut di sampaikan ke Biofarma untuk pengadaan vaksin. 

Yusri mengatakan, biaya vaksin gotong royong sekitar kurang lebih 800 ribu rupiah per satu orang untuk dua kali vaksin beserta biaya jasanya. 

Rekonstruksi Pembunuhan di Tuan Kentang Palembang, Pelaku Sempat Matikan Telepon Istri Korban

"Biaya Rp 800.000 tersebut dibebankan kepada perusahaan, bukan kepada karyawan perusahaan," jelasnya.

Yusri menghimbau untuk perusahaan yang masuk dalam kategori pelayanan publik untuk segera memberikan datanya kepada Dinas Kesehatan setempat untuk dilakukan vaksinasi. 

Vaksin gotong royong sendiri mulai berjalan per selasa 18 Mei 2021. 

Yusri menambahkan pihaknya masih akan memastikan apakah perusahaan BUMN juga masuk kategori perusahaan yang akan melakukan vaksin secara gotong royong.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved