Pali Minim Lokasi Wisata, Kebun Anggur Warga Jadi Primadona, Berswafoto Sambil Petik Buah Anggur
Joni mengaku setelah mengunjungi kebun anggur, selain dapat menghilangkan stres dan bebas berfoto ria juga mendapat edukasi tentang budidaya anggur
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, PALI - Kebun anggur milik warga yang berada di Desa Persiapan Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menjadi alternatif berekreasi momen perayaan Idul Fitri 1442 H.
Minimnya lokasi wisata di Bumi Serepat Serasan dan sejumlah kawasan rekreasi ditutup, Kebun anggur warga yang berukuran panjang 30m, lebar 20m dengan memanfaatkan pekarangan rumah ini diserbu warga.
Tak hanya bisa berswafoto ria, warga pun bisa langsung memetik buah anggur, sehingga sejak hari pertama lebaran hingga, Minggu (16/5/2021) ramai dikunjungi.
"Kami bingung harus kemana berlibur karena ada pembatasan dimana-mana. Tapi setelah mendengar ada kebun anggur di wilayah PALI, kami berkunjung kesini karena penasaran dan ingin membuktikan sendiri kabar adanya pohon anggur berbuah di PALI," ucap Joni, salah satu pengunjung berasal dari Tempirai Kecamatan Penukal Utara, Minggu.
Joni mengaku bahwa setelah mengunjungi kebun anggur, selain dapat menghilangkan stres dan bebas berfoto ria juga mendapat edukasi tentang ilmu budidaya anggur.
"Pemilik kebun tidak memungut biaya masuk ataupun parkir. Hanya saja apabila ingin membawa pulang buahnya harus beli atau kalau ingin menanam di rumah, pemilik kebun menyiapkan bibitnya." Ujarnya.
Selain mendapat ilmu cara budidaya anggur. Dirinya berharap kebun seperti ini bisa dikembangkan dengan dorongan pemerintah agar PALI bisa seperti Bali yang menghasilkan buah anggur dan warga PALI bisa mempunyai agro wisata.
"Mendapatkan edukasi dengan cara budidaya anggur bisa meningkatkan penghasilan warga jika diterapkan juga dirumah" katanya.
Sementara itu, Arida pemilik kebun Anggur menyatakan, bahwa ia membatasi pengunjung karena selain menghindari penyebaran Covid-19 juga kapasitas kebun yang hanya memanfaatkan pekarangan rumah.
Pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dalam menghindari penyebaran covid-19, yakni harus memakai masker dan juga mencuci tangan memakai sabun telah disiapkan sebelum kekebun.
"Banyak warga yang menghubungi kami ingin berkunjung ke kebun anggur, tapi banyak yang kami tolak lantaran dikhawatirkan pengunjung membludak." jelasnya.
Dikatakan, jika pengunjung penuh, ditakutkan tanaman anggur miliknya menjadi rusak. Namun begitu, kalau ada yang datang, maka ia persilahkan masuk secara gratis dengan syarat pakai masker serta tidak sembarangan memetik buah atau daunnya supaya tanaman tidak stres.
Diakui Arida bahwa pengunjung bukan hanya dari PALI, tapi dari kabupaten tetangga juga banyak mendatangi kebun anggur miliknya.
"Ada juga dari Lahat, Tanjung Enim, Prabumulih, Palembang juga Sekayu. Rata-rata dari luar PALI yang datang kesini ingin belajar budidaya anggur serta memesan bibitnya." jelasnya.
"Dengan banyaknya warga yang minat menanam anggur, rencananya akan dikembangkan lagi kabun kami. Karena kami ingin selain menjual buahnya juga sebagai tempat edukasi bagi warga untuk belajar bersama mengembangkan budidaya tanaman anggur," katanya.(cr2)