Lebaran 2021

Bareng Anak, Cucu dan Menantu, Gubernur Sumsel Herman Deru Salat Idul Fitri di Rumah Taman Kenten

Gubernur Sumsel Herman Deru Salat Id di Rumah Pribadi Taman Kenten Palembang

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.com/Jati Purwanti
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru melaksanakan salat Idulfitri di rumah pribadinya di Jalan Taman Kenten, kota Palembang, Kamis (13/5/2021). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru melaksanakan salat Idulfitri di rumah pribadinya di Jalan Taman Kenten, kota Palembang.

Herman Deru salat bersama dengan sang istri, anak, menantu beserta cucu.

"Saya berterima kasih masyarakat memproteksi diri masing-masing dengan cara salat di rumah dan tidak membuat kerumunan massa," ujarnya sebelum salat Id, Kamis (13/5/2021).

Dia mengatakan, tidak melakukan open house seperti lebaran Idulfitri beberapa tahun sebelumnya. Silaturahmi keluarga dilakukan secara virtual.

"Untuk open house cukup keluarga terdekat. Manfaatkan teknologi karena silaturahmi bisa dikakukan virtual," katanya.

Dia berharap salat id merupakan salat yang digelar secara terbatas untuk terakhir kalinya.

"Semoga segera terjadi pemulihan dan masyarakat bisa terbebas dari berbagai wabah dan penyakit," harapnya.

Menurut dia, saat ini masyarakat Sumsel, terutama umat Islam harus terus bersyukur yang diungkapkan dalam tindakan dan perkataan sebab tengah diberikan cobaan dan ujian di masa pandemi.

"Kita menyadari akan arti pentingnya kebebasan dengan protokol kesehatan dari WHO dan negara. Ini juga membuat kita sadar kebebasan beraktivitas," ujar dia.

Selain itu, di masa pagebluk ini masyarakat juga beruntung karena ingat betapa berharganya sehat ketika sakit, saat tidak mampu menjadi mampu, melakukan hal yang bisa dilakukan baik sebagai pemimpin atau dalam kapasitas sebagai ulama dan umat yang memiliki tugas berbeda.

"Pada 1 Syawal ini Tuhan sayang pada kita karena diberikan kesehatan dan kesempatan hidup. Apalagi, ada lebih dari tiga juta kematian di dunia akibat Covid-19," katanya lagi.

Tak hanya itu, saat ini juga harus dijadikan sebagai kesempatan untuk memperbaiki keimanan. Terlebih, aturan di masa pandemi terkadang membuat bingung tetapi tetap harus dimaknai untuk perlindungan.

"Jangan berburuk sangka. Ini upaya negara lindungi warga negara dan pemimpin lindungi rakyat. Ini juga ujian kesabaran. Sebagai warga negara harus taat pemimpin, samina wa atona," jelas Deru.

Sementara, Imam salat dan khatib Kepala Kantor Kementerian Agama Sumsel, Mukhlisuddin, mengatakan, umat Islam untuk memperbanyak istighfar dan bersabar menghadapi ujian di masa pandemi Covid-19.

"Mari kita mendoakan agar Covid-19 segera berakhir," kata Mukhlisuddin.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved