Lebaran di Depan Mata, Wajibkah Pakai Baju Baru di Hari Raya? Awas Haram Ini Penjelasan Buya Yahya
Dalam rangka menyambut hari lebaran sejumlah tradisi dijalankan seperti menghidangkan kue, membuat ketupat hingga menyiapkan pakaian terbaik.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Lebaran sebentar lagi, wajibkah memakai baju bari di hari raya? Begini penjelasan Buya Yahya.
Selama satu bulan penuh umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Setelah 30 hari menghadapi berbagai macam godaan iman selain menahan lapar dan dahaga.
Setelah berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan takwa dan keimanan dengan cara ibadah, sedekah dan tadarus Alquran
Tibalah saatnya umat Islam menyambut hari kemenangan yang dinamakan dengan Hari Raya Idul Fitri atau nama lainnya lebaran.
Nah, dalam menyambut hari raya kemenangan atau juga dinamakan sebagai hari suci nan fitri setelah berpuasa yang menghapus segala dosa, biasanya ada sejumlah budaya di tengah masyarakat.
Misalnya saja dalam rangka menyambut hari lebaran menghidangkan kue, membuat ketupat hingga menyiapkan pakaian terbaik.
Hal ini sangat umum terjadi terutama di Indonesia.
Pasalnya hal ini menggambarkan jika umat muslim tengah sumringah dan berbahagia di hari lebaran.
Bahkan ada sebuah lagu yang mengisyaratkan mengenai baju baru di hari raya, namun tak ada pun tak masalah, karena masih ada baju yang lama.
Lantas, apakah wajib memakai baju baru di hari raya?
Begini penjelasan lengkap yang disampaikan Buya Yahya terkait baju baru di hari raya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Tren Busana Muslim Wanita di Momen Lebaran Idul Fitri 2021, Warna Kalem Masih Jadi Pilihan Milenial

Terkait menggunakan baju baru di hari raya ini berasal dari sebuah pertanyaan berikut ini.
"Apakah ada anjuran memakai baju baru ketika hari raya, jika tidak punya uang apakah harus berhutang?," tanya seorang jemaah.
"Anjuran menggunakan baju baru dan yang bagus itu memang ada, bukan anjuran itu kebiasaan orang dalam berhari raya," jelas Buya Yahya.
Maka dalam hal ini Buya Yahya menerangkan melalui sebuah kisah dari Sayyidina Umar bin Khattab.
Imam Bukhari Muslim meriwayatkan suatu hadits dari Sayyidina Abdullan bin Umar, bahwasanya Sayyidina Umar bin Khattab itu membeli jubah dari sutera.
Kemudian dibawanya jubahnya itu ke depan Nabi, dan berkata kepada Nabi Sholallahu'alaihiwasallam beli ini dan pakailah untuk hari raya dan menyambut tamu.
Nabi melihat apa yang disampaikan oleh Sayyidina Umar, Nabi berkata ini adalah bajunya orang yang nggak mendapatkan baju di akherat.
Nggak boleh pakai baju sutera bagi laki-laki seperti saya dan kamu Umar.
"Tapi, Nabi tidak melarang pakai baju bagus, maka para ulama mengatakan sunnahnya kita pakai baju yang bagus kalau bisa baru, kalau punya duit, nggak usah pakai ngutang, nggak wajib, nanti gara-gara wajib para suami bingung," tutur Buya Yahya.
"Jadi kalau ada duit bolehlah beli baju yang bagus untuk wufud, untuk menemui tamu, untuk behari raya, jadi di situ tidak ada pengingkaran, tapi yang diingkari Nabi bukan pakai baju barunya, tapi pakai suteranya," tambahnya.
"Sehingga Nabi mengatakan sunnah, kita pakai baju yang baru, tapi inget hari raya bukan bajunya yang baru, tapi orang berhari raya itu yang imannya bertambah, boleh pakai baju yang bagus tapi jangan maksa siapapun untuk membelikan baju yang baru, yang penting menutup aurat itu dulu, baru nanti peningkatan, kalo ada rezeki," terang Buya Yahya.
"Memang dihimbau kita untuk menyenangkan keluarga di hari raya itu dengan sesuatu, apakah baju bagus, makan enak itu sunnah, tapi dengan catatan tidak boleh melakukan sunnah dengan cara yang haram seperti mencuri daln lainnya," tukasnya.
Baca juga: Kenapa Sih Cerai Ada di Tangan Suami? Ini Jawaban Ustaz Khalid Basalamah, Antara Akal dan Perasaan
Dilansir melalui kanal YouTube Kenapa Harus Muslim, Ustaz Khalid Basalamah menyebutkan riwayat yang berisi doa saat menggunakan baju baru.
"Sunnah Nabi Sholallahu'alaihiwasallam kalau teman kita pakai baju baru dan boleh kita mengatakan ini baju baru saya beli, nggak ada hubungannya sa,ma riya' itu, karena itu fasilitas duniawi.
Tujuannya agar saudara kita mendoakan, sunnahnya mendoakan saudara kita yang pakai baju baru ada dua riwayat
Tubli wa yukhlifullaahu ta'ala
Artinya:
Kenakanlah sampai lusuh dan semoga Allah memberikan gantinya kepadamu
Ada riwayat lain yang mengatakan kita doakan saudara kita muslim, ini bisa suami istri saling mendoakan, orangtua dengan anak, teman sama teman.
Di antara riwayat yang menyebutkan adalah
Ilbis jadidan wa 'isy hamidan wa mut syahidan wa yarzuqokallahu ta'ala
Artinya:
Semoga kau selalu pakai baju baru, semoga hidupmu selalu bahagia, dan semoga pada saat kamu mati, kamu mati syahid
"Ini adalah doa yang mulia, harusnya kita saling mengajarkan suami istri, orangtua pada anak, ini mulia pakai baju baru sudah nyaman, kita juga merasa bangga dengan baju itu karena baju baru, kemudian kita juga didoakan," terangnya.
Baca juga: Benarkah Malaikat Tidak Akan Masuk Rumah Yang Ada Gambar dan Patungnya? Begini Penjelasan Buya Yahya
SUBSCRIBE US