90 Titik Rawan Longsor di Sumsel Hasil Pemetaan BBPJN Sumsel, Baturaja dan Pagaralam Masuk Daftar

Di Sumsel juga mempunyai daerah perbukitan, dengan potensi ancaman longsor yang bisa merusak infrastruktur hingga mengancam keselamatan jiwa

Editor: Refly Permana
sripoku.com/leni juwita
WC rumah warga di Kecamatan Peninjauan pisah dengan bangunan rumah gara-gara longsor. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Potensi longsor di Sumsel memang menjadi ancaman di beberapa kabupaten kota yang ada di Sumsel.

Di Sumsel juga mempunyai daerah perbukitan, dengan potensi ancaman longsor yang bisa merusak infrastruktur hingga mengancam keselamatan jiwa penduduk setempat.

Melihat potensi tersebut, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel melirik tanaman vetiver untuk mencegah terjadinya longsoran terutama di pinggiran sungai.

Ada Larangan Mudik, Kendaraan Roda Dua Bebas Keluar Masuk, tak Ikut Diperiksa Petugas

Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JM) BBPJN Sumsel, Yuli, mengatakan ada beberapa daerah di Sumsel yang mempunyai tipikal longsoran di pinggir sungai karena kondisi jalan. 

"Seperti salah satunya kawasan sungai di daerah Betung Sekayu, di Pagaralam, Kabupaten Lahat, dan Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel," jelas dia, Jumat (7/5/2021).

Sebelum terjadi longsor di kawasan tersebut, BBPJN Sumsel merencanakan menanam rumput vetiver untuk mencegah bencana alam itu terjadi.

“Rumput vetiver sudah dikembangkan sejak 2008 dan dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, terutama di daerah longsor yang sifatnya erosi dan dangkal,” ucapnya.

Suara Wanita Saat Live Berujung Petaka, BTR Branz tak Ikut MSC 2021: Lupa Matikan Mic

Kata dia, rumput vetiver mempunyai akar yang kuat sehingga bisa mengurangi potensi longsor di daerah perbukitan dan pinggiran sungai.

Untuk menanam rumput vetiver, ada beberapa kriteria khusus. Seperti kawasan tersebut merupakan kriteria longsoran dangkal dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter, kemiringan lereng 30 hingga 45 derajat atau tidak terlalu tegak.

“Kontur lereng tidak lebih dari 50 derajat. Jika tingkat longsoran kurang dari 5 meter, akar vetiver bisa menjangkau hingga tanamannya tumbuh subur dan bisa mencegah tanah longsor,” katanya.

Lanjut dia, tanaman vetiver tidak disarankan ditanam dengan kemiringan penanaman di atas 45 derajat. Terlebih jika dengan curah hujan yang tinggi, harus dikombinasikan secara mekanis.

BBPJN Sumsel sudah berkoordinasi dengan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian PU, terkait penggunaan rumput vetiver tersebut. Serta menggelar survey ke daerah rawan longsor di Kota Pagar Alam Sumsel.

Syarat & Ketentuan Naik Garuda Selama Larangan Mudik Lebaran 2021, Berikut Jadwal Penerbangan Garuda

“Target kita akan ada satu percontohan penggunaan vetiver di Sumsel. Serta akan bekerjasama dengan Direktorat Bintek setelah lebaran nanti,” katanya.

Saat ini, ada sekitar 90 titik lereng yang berpotensi longsor berdasarkan hasil survey BBPJN Sumsel.

Yaitu lorong potensi tinggi, sedang dan rendah. Namun sudah ditangani sebanyak 20 titik lereng berpotensi tinggi di tahun 2020-2021.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved