Ramadan 2021
Masya Allah, Ini Kisah Rasulullah Kala Mendapati Lailatul Qadar Dalam Sujud, Alam Semesta Bercahaya
Dalam sebuah kisah lain diriwayatkan bahwa ketika itu Rasulullah sedang duduk beri'tikaf semalam suntuk di malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM -- Inilah kisah Nabi Muhammad SAW menyaksikan keindahan kala mendapati Lailatul Qadar saat sujudnya.
Ada satu malam di bulan Ramadan yang lebih baik dari seribu bulan yang dinamakan Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar merupakan tamu agung di bulan Ramadan dan merupakan malam yang lebih mulia dari seribu bulan.
Malam Lailatul Qadar ini diyakini akan datang di malam ganjil sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan.
Maka, malam inilah yang dinanti-nanti seluruh umat Islam.
Pasalnya apabila kita melakukan ibadah dan amal kebaikan di malam Lailatul Qadar, seakan-akan telah melakukan ibadah yang pahalanya setara dengan seribu bulan atau sekitar 83 tahun.
Maka tak heran jika umat muslim berlomba-lomba dalam meraih malam Lailatul Qadar.
Nabi Sholallahu'alaihiwasallam pun mengajak kepada umatnya untuk meyambnut malam yang penuh berkah ini.
Dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Bukhori, Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Carilah di speuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya." (HR. Bukhori 4//221 dan Muslim 1165).
Baca juga: Beginilah Tanda Orang yang Mendapat Lailatul Qadar, Perhatikan Tanda Keempat ini Maka Anda Beruntung

Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tanda Munculnya Malam Lailatul Qadar: Bergegas Ibadah Jika Rasakan Ini
Meski Nabi telah menjelasakan kapan datangnya malam Lailatul Qadar dalam berbagai hadits.
Akan tetapi, malam yang istimewa itu hingga kini masih menyisakan tanda tanya bagi seluruh umatnya.
Hal ini lantaran sampai sekarang tidak diketahui secara pasti kapan Lailatul Qadar akan datang.
Namun, dalam berbagai kitab sirah nabawiyah sering disebutkan bahwa ketika menjelang akhir Ramadan, tepatnya sepertiga terakhir bulan Ramadan, Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasallam biasanya lebih fokus beribadah dan qiyamullail.
Hal ini sebagaimana disebut dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah:
"Rasulullah Sholallahu'alaihiwasallam memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah," (HR. Bukhari)
Dalam sebuah kisah lain diriwayatkan bahwa ketika itu Rasulullah sedang duduk beri'tikaf semalam suntuk di malam-malam terakhir bulan Ramadhan.
Apa yang dilakukan rasulullah diikuti oleh para sahabatnya.
Saat Rasulullah mendirikan sholat malam, para sahabat juga mengikutinya.
Ketika beliau menengadahkan tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya.
Ketika itu langit terlihat mendung tidak berbintang.
Angin meniup tubuh Rasulullah dan para sahabatnya yang berada dala masjid.
Dalam riwayat tersebut kisah ini terjadi di malam 27 di bulan Ramadhan.
Di saat Nabi Muhammad dan para sahabat sedang khusyuk dalam sujudnya, tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat.
Salah satu sahabat ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia hendak berteduh dan lari dari barusan sholat, namun niat itu diurungkan karena dia melihat nabi dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusyuk, mereka sama sekali tak terganggu dengan turunnya hujan lebat tersebut.
Air hujan pun semakin membanjiri bagian dalam masjid tanpa atap tersebut,
Keadaan ini membuat seluruh tubuh nabi Muhammad dan para sahabatnya basah kuyup, namun mereka tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
Tubuh beliau terlihat basah kuyup.
Akan tetapi beliau tetap khusyuk dalam sujud.
Baca juga: Begini Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar, Ustaz Abdul Somad Beberkan Tanda-tandanya
Seolah-olah beliau sedang asyik masuk dalam suatu alam yang paling indah yang belum pernah dilihatnya.
Beliau takut keindahan yang sedang disaksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya.
Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kepalanya.
Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya.
beberapa sahabat ada yang tidak kuat karena tubuhnya menggigil kedinginan.
Hujan telah berhenti namun beliau masih tetap asyik dengan sujudnya.
Ketika beliau telah mengakhiri sholatnya, Anan bin Malik langsung bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk beliau.
Namun hal itu dicegah oleh Nabi, "Wahai Anas bin Malik, jangan kau ambil pakaian untukku, biarkanlah kit sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya".
Anas pun kembali duduk dan mendengarkan dengan seksama cerita Rasulullah SAW mengapa beliau begitu lama bersujud.
Masya Allah, ternyata ketika Nabi sujud lama, dan di saat hujan mulai berhenti, di saat itu pula para malaikat di bawah pimpinan Jibril turun dalam keindahan dan bentuk aslinya.
Mereka berbaris rapi dengan suara gemuruh tasbih, tahmid dan takbir.
Mereka bergema di penjuru langit dan bumi serta alam semesta ketika itu dipenuhi dengan cahaya ilahi.
Inilah yang membuat Rasulullah SAW terpaku menyaksikan keindahan dan cahaya yang sama sekali tidak pernah dilihat oleh mata.
Gema tasbih, tahmid dan takbir para malaikat yang tak pernah didengar oleh telinga dan suasana yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh alam pikiran manusia.
Kisah Nabi mendapati Lailatul Wadar dalam sujudnya ini menunjukkan betapa banyak hikmah dan rahasia di balik malam seribu bulan.
Semoga malam yang tersisa di bulan Ramadan ini mampu kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata'ala, Aamiin.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar Sengaja Disembunyikan, Bacalah Doa Ini Jika Ingin Bertemu Malam Lailatul Qadar
SUBSCRIBE US