Ramadan 2021

Inilah Tanda jika Puasa Kita Diterima oleh Allah SWT, Begini Cara Pembuktian Berhasil Tidaknya Puasa

Setelah puasa Ramadan selama sebulan penuh, kalian penasaran tidak apakah puasa yang dilakukan tersebut diterima atau tidak oleh Allah? Ini jawabannya

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANTON
Puasa Ramadan 

SRIPOKU.COM - Inilah tanda-tanda puasa berhasil dan diterima oleh Allah Subhanahuwata'ala, begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Puasa merupakan ibadah wajib yang dikerjakan umat muslim setelah syahadat, sholat dan zakat.

Termasuk rukun Islam keempat, puasa dikerjakan dengan cara menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Selain tidak makan dan minum, umat Islam juga harus menahan diri dari perbuatan buruk lainnya.

Sehingga ada hal-hal yang disyariatkan menjadi pemicu batalnya puasa seperti muntah dengan sengaja, bersetubuh hingga keluar mani dengan sengaja.

Kemudian, puasa di bulan Ramadan dilakukan selama 30 hari penuh.

Selama puasa tersebut, umat Islam melakukan sahur yakni makan di waktu fajar, kemudian berbuka yakni sewaktu adzan maghrib berkumandang.

Tak hanya berpuasa saja, di bulan Ramadan juga ada ibadah lainnya yang dianjurkan seperti sholat tarawih yang dikerjakan selepas sholat Isya'.

Nah, setelah puasa Ramadan selama sebulan penuh, kalian penasaran tidak apakah puasa yang dilakukan tersebut diterima atau tidak oleh Allah Subhanahuwata'ala?

Bagaimana sih tanda-tanda puasa kita diterima?

Berikut ini tanda-tanda puasa kita diterima oleh Allah diuraikan secara lengkap oleh Ustaz Adi Hidayat melalui tayangan YouTube Afterlife Fighters.

Baca juga: Beginilah Tanda Orang yang Mendapat Lailatul Qadar, Perhatikan Tanda Keempat ini Maka Anda Beruntung

Lafaz Niat Puasa Arafah dan 10 Keistimewaan Puasa Sunah Arafah, No 7 Dimudahkan Kematiannya
Puasa Ramadan 2021 (SRIPOKU.COM/ANTON)

"Ada beberapa ciri-ciri yang kemudian oleh Alquran juga hadits-hadits Nabi Sholallahu'alaihiwasallam yang dilekatkan pada tanda-tanda penerimaan setelah ibadah yang disampaikan pada Allah Subhanahuwata'ala," jelas Ustaz Adi Hidayat.

"Kita memohon kepada Allah ya Allah terima puasa kami, apa tanda-tanda orang yang diterima puasanya itu?

Bahwa di antara tanda-tanda penerimaan itu ada konsistensi amalan-amalan kebaikan yang telah ditenun selama Ramadhan, kemudian itu dikerjakan pasca Ramadan.

Karena itulah ketika Allah kemudian menghadirkan nuansa takbir di dalam surat Al-Baqarah ayat 185,

Artinya:

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

"Dan supaya engkau memperbanyak takbir kepada Allah Subhanahuwata'ala, karena engkau telah mendapatkan banyak hidayah dan pedoman selama Ramadan," tambah Ustaz Adi Hidayat.

Baca juga: Ustaz Adi Hidayat Beberkan Tanda Munculnya Malam Lailatul Qadar: Bergegas Ibadah Jika Rasakan Ini

Dalam hal ini Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan pilihan diksi atau kata dalam Alquran yang dituangkan dalam bentuk kata kerja.

Kata tersebut terdiri dari 3 waktu yakni lampau, sekarang, masa depan artinya sekarang dikerjakan, terus berlanjut dan masa depan tidak berhenti.

Sehingga ada konsistensi dalam pekerjaan yang dilakukan itu.

Demikian pula dalam hal ibadah.

"Saat puasa kita dilatih untuk ibadah, meningkat dapat hidayah dari Allah, saat kita menunaikan ibadah puasa Ramadan, meningkat ibadah kita, sholatnya meningkat, infaknya meningkat, baca Quran meningkat," jelasnya.

"Lalu pasca Ramadan anda mengatakan taqobbalallahuminkum, minna waminkum, semoga Allah menerima amalan kita yang dikerjakan saat Ramadan dan amalan anda semua," tambahnya.

Lantas, apa ciri diterimanya puasa kita?

Maka hal ini dapat dilihat di QS. Al-Baqarah ayat 183 yang memerintahkan berpuasa.

Apa tujuan puasa? Supaya kalian bisa meningkat takwanya.

Lalu saat Idul Fitri atau selesai puasa kita bertakbir karena mendapat anugerah dari latihan-latihan ibadah.

Setelah itu diminta oleh Alquran buktikan kamu berhasil jangan cuma mengatakan semoga Allah menerima.

Apa pembuktiannya?

Maka tingkatkan ibadah yang dilakukan saat puasa setelah Ramadan.

Siapa ciri orang yang diterima dan meningkat itu?

Maka diberikan syarat orang yang konsisten beribadah itu dengan orang takwa.

Siapa orang-orang yang mendapat hidayah itu?

Hal ini termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 3,

Artinya:

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

"Jadi orang yang berhasil puasanya itu adalah orang yang bukan sekedar mengucapkan di lisannya taqobbalallahuminna waminkum, tapi dia buktikan kepada Allah ada peningkatan-peningkatan ibadahnya pasca puasa, sholatnya tidak berhenti pada saat Ramadan saja dan dia teruskan," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Baca juga: Masya Allah, Ini Kisah Rasulullah Kala Mendapati Lailatul Qadar Dalam Sujud, Alam Semesta Bercahaya

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved