Pasca Diprotes, Askot PSSI Palembang Jadwalkan Seleksi Pemain Timnas U16 dan U19 Setelah Lebaran

Klub PS Palembang mengecam upaya Askot PSSI Palembang yang tidak membuka seleksi pemain U-16 dan U-19 untuk dikirimkan dalam seleksi timnas

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Sekum Askot PSSI Palembang Irwansyah Masri 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca klub dan SSB memprotes, akhirnya Askot PSSI Palembang menjadwalkan seleksi pemain Timnas U16 dan U19 tingkat Kota Palembang setelah lebaran.

"Askot PSSI Palembang tetap akan mengadakan seleksi Timnas tingkat Kota Palembang setelah lebaran yaitu pada tanggal 22 dan 23 Mei 2021 di Stadion Kamboja," ungkap Sekum Askot PSSI Palembang, Irwansyah Masri kepada Sripoku.com, Selasa (27/4/2021).

Pria yang akrab disapa Datuk ini juga mengklarifikasi yang menudingnya telah mengeluarkan surat nama pemain yang akan mengikuti seleksi pemain Timnas U16 dan U19 tingkat provinsi.

"Kemudian juga terkait Surat Askot PSSI Palembang No 94 tertanggal 31 Maret 2021. Surat itu rekomendasi mengenai atlet yang akan masuk sekolah SONS (Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya), bukan rekomendasi untuk mengikuti seleksi Timnas tingkat provinsi," jelas Irwansyah yang juga menjabat Wakil Bendahara KONI Palembang.

Klub PS Palembang mengecam upaya Askot PSSI Palembang yang tidak membuka seleksi pemain U-16 dan U-19 untuk dikirimkan dalam seleksi timnas. 

Apalagi, Askot PSSI Palembang langsung menunjuk pemain untuk diajukan ke Asprov PSSI Sumsel berdasarkan surat yang dikeluarkan Askot PSSI Palembang Nomor: 94/PSSI/III/2021 yang ditandatangani Sekum Askot PSSI Palembang Irwansyah Masri pada 31 Maret 2021.

"Tidak hanya pemain PS Palembang, tetapi juga banyak talenta lain di kota Palembang yang tidak memiliki kesempatan kalau seperti ini.

Seperti diketahui batas pengembalian formulir peserta ke Asprov Sumsel yang semula 30 April menjadi 25 Mei 2021," ungkap Presiden PS Palembang, Drs Ratu Dewa MSi, Selasa (27/4/2021).

Alih-alih ditandatangani Ketua Umum Ansori Tohir, Surat tersebut juga ditandatangani oleh Sekretaris yang membuat anggota klub dan SSB di kota Palembang semakin bingung.

Bagaimana prosedur administrasi yang terjadi di Askot PSSI Palembang tersebut. 

Apa yang dilakukan oleh Askot PSSI Palembang ini berdasarkan informasi yang dihimpun, nyatanya telah berlangsung secara menahun (lama).

Sehingga setiap terjadi pemanggilan pemain untuk diseleksi timnas ataupun hal terkait selalu menjadi polemik.

Sebab, proses penunjukkan pemain cenderung dilakukan dengan penilaian yang subjektif. 

"Prinsip sportifitas dan fairness tentu harus dijaga. Kita berharap ada seleksi seperti yang dilakukan daerah lain, transparan, dengan penjurian yang baik dan jujur berdasarkan kualitas, sehingga ada kesempatan bagi putra daerah untuk go nasional," jelas Ratu Dewa yang juga Sekda Kota Palembang. 

Kekecewaan juga disampaikan Hanief Djohan selaku Sekjen Forum Pembina Sekolah Sepakbola Indonesia (FOPSSI) Sumsel. Melihat potensi dan minat yg begitu besar dari anak anak bola yg dibina SSB di Sumsel ini, sudah dipastikan Askot dan askab harus menggelar seleksi awal di tingkat Askot atau Askab. 

"Kita tidak membayangkan ada Askot atau askab yang mengirimkan rekomendasi tanpa seleksi awal. Karena tindakan ini sangat merugikan pembinaan sepakbola di provinsi ini. Apalagi di Kota Palembang yang jumlah SSB nya sudah mendekati ratusan, sangat tidak mendidik kalau sampai tidak melakukan seleksi lagi," ujar Hanief. 

Fungsi pembinaan yang dilakukan Askot menjadi nihil. Padahal menurut Hanief yang juga pemilik SSB Elang Emas ini mengatakan disinilah peran penting Askot  dalam pembinaan di kota Palembang. 

"Kami ingat betul saat terpilih lalu, apa yang terjadi saat ini tidak sejalan dengan semangat Bapak Ansori sebagai Ketua Askot PSSI Palembang.

Dimana beliau ingin melakukan kegiatan penataan dan penertiban organisasi dan melakukan pembinaan  secara tansparan," ujarnya.

Hanief yang juga Direktur Operasional PS Palembang mengingatkan, jika pihaknya tidak menuduh mereka tidak melakukan seleksi pemain. 

"Kito Cuma berharap Ado seleksi dan jangan sampai tidak seleksi," katanya.

Memang kata Hanief, untuk mengadakan seleksi tingkat Askot pasti akan diikuti banyak peserta dan tentunya butuh biaya yang tidak sedikit. 

"Dan saya yakin Ketua Askot Kota Palembang yang juga Asisten II Setda Kota Palembang Bapak Ansori bisa mengatasi ini demi majunya sepakbola kita Palembang," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved