Seperti Kaleng Remuk Wujud 3 Pecahan KRI Nanggala 402, Ahli: Waspada, Evakuasi sangat Berisiko

Seperti diketahui, KRI Nanggala terekam citra kamera sudah terbelah menjadi 3 bagian. Hal inilah yang perlu dievakuasi dari ke dalaman 838 meter

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Wujud KRI Nanggala 402, seperti Kaleng Remuk Wujud 3 Pecahan KRI Nanggala 402, Ahli memperingatkan, Minggu (26/4/2021) agar waspada, Evakuasi sangat Berisiko 

Lantas seberapa besar evakuasi bisa dilakukan?

Sebab, jika melihat kondisi tersebut akan sulit mengangkat kapal selam itu.

Namun, menurut Connie, evakuasi bisa dilakukan dengan hati-hati dan tetap mengutamakan keselamatan.

Dia pun mengingatkan, jangan sampai proses evakuasi justru menimbulkan korban baru.

Dia menilai tekanan air sangat kuat makin ke bawah. Sebab, dalam kandungan atmosfer baik di atas maupun bawah laut selalu ada tekanan.

"Jangan bayangkan 830 meter itu kaya jarak kita dari sini ke dapan. Ini adalah laut, tekanan per 10 meter itu satu atmosfer, jadi ada tekanan 85 atmosfer di bawah sana," kata Connie saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/4/2021).

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Jadi evaluasi besar untu Alutsista

Connie mengingatkan, insiden yang berakibat pada gugurnya 53 prajurit dan tenggelamnya KRI Nanggala ini, seharusnya menjadi pukulan besar bagi Indonesia dan pembelajara.

Sebab selama ini, ada kesan pengadaan peralatan nyaris tak diperhatikan. Maka itu ia berpesan agar tak lagi menganaktirikan TNI.

Apalagi selama ini, TNI seperti tak dipersenjatai sebagaimana mestinya dengan alasan anggaran yang minim. Kondisi inilah yang harus dievaluasi lagi.

"Jelas-jelas mereka harus dipersenjatai, tidak ada alasan bingung antara kesejahteraan. Kalau memutuskan punya negara dan tentara, ya tidak boleh bingung masalah anggaran," ujarnya.

Evaluasi sistem pertahanan

Selain itu seperti dilansir dari kompas.com, hal yang paling penting adalah pemerintah mengevaluasi diri, dan memperbaiki sistem pertahanan Indonesia. Karena ini merupakan persoalan serius.

Lalu, Connie juga menyoroti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang secara tiba-tiba ingin membuat masterplan untuk upaya modernisasi. Hal inilah yang perlu digarisbawahi dan perlu dijadi.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved