Dokter Gizi Rekomendasikan Menu Buka Puasa dan Menu Sahur Ini Agar Tetap Fit Saat Berpuasa
Mengonsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik yang dilakukan saat berbuka puasa. Buah-buah ini tidak perlu dibuat dalam bentuk jus
Kurma dapat juga dicampur di dalam oatmeal dan susu almond, menjadi overnight oats atau kita juga bisa menambahkan kacang-kacangan agar semakin lengkap proteinnya.
Jika ada waktu, anda dapat juga membuat kue dari oat dengan tambahan kurma untuk memberikan unsur manis, atau tambahan madu/stevia cair.
Namun terlepas dari semua itu, semakin sederhana cara pengolahannya, maka semakin baik karena kita dapat terhindar dari penambahan kalori dari bahan-bahan lainnya.
Pilih metode pengolahan makanan utama yang tidak menggorengnya secara lama/deep fried.
Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan.
Namun jika sangat ingin mengonsumsinya, maka batasi sesedikit mungkin saat berbuka.
Sebaiknya kita memilih metode masak yang baik agar memperoleh manfaat kesehatan dari puasa.
Misalnya menggorengnya dengan menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.
Dalam menjaga sistem imun pastikan menjaga asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Sumber protein dapat berasal dari hewani ataupun nabati. Untuk mendapat manfaat maksimal dari protein, maka pengolahannya harus diperhatikan.
Makanan yang diproses/processed food seperti kornet atau sosis sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari, sumber alami tetap jauh lebih baik.
Pilihlah protein hewani dengan kandungan lemak sedikit atau sedang untuk menjaga asupan lemak jenuh dan kolesterol tetap dalam batasan aman.
Selain itu, pilihlah metode pengolahan yang simple dan tidak menggunakan banyak minyak, butter, atau santan.
Semakin alami pengolahan suatu makanan (real food), semakin banyak nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh.
Hati-hati dengan penggunaan garam, produk protein hewani mengandung cukup banyak natrium, zat yang perlu dibatasi asupannya, terutama pada penderita hipertensi.