Baju Bekas Masih Primadona, Pedagang Baju BJ di Pasar Kayuagung Pajang Baju Gamis dan Anak-anak

Baju BJ membantu masyarakat yang kurang mampu.Jadi pilihan pembelinya karena harga yang  relatif murah dan kualitas tidak kalah dengan baju baru.

Editor: Azwir Ahmad
ho/sripoku.com
Baju BJ - Sadat Karim, salah satu penjual baju BJ di pasar Kayuagung menunjukkan stok pakaian gamis yang biasa dicari pelanggan menjelang lebaran, Jum'at (16/4/2021). 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Memasuki bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah, puluhan pedagang baju BJ (baju bekas impor) yang berjualan di shopping center pasar Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, mulai menyetok pakaian keperluan lebaran.

Terlihat  hampir di setiap lapak pedagang sudah terpampang berbagai jenis baju gamis, koko dan setelan anak-anak.

Menurut Sadat Karim, salah seorang pedagang, baju bekas impor tetap jadi primadona masyarakat untuk dipakai saat hari raya Idul Fitri.

"Untuk sekarang memang masih sepi, seperti hari biasa saja tapi kami sudah mulai keluarkan stok untuk lebaran," ujarnya saat diwawancarai, Jum'at (16/4/2021) siang.

Dia katakan, masyarakat biasanya mulai memburu baju BJ saat mendekati hari lebaran, pembeli ini datang  dari berbagai penjuru daerah di Bumi Bende Seguguk.

"Biasanya dua minggu menjelang lebaran pembeli meningkat drastis, kalau hari biasa yang terjual hanya 5 lembar baju jelang lebaran bisa 20 baju terjual seharinya,"

"Pembeli pun dari mana saja, paling jauh dari daerah Pematang Panggang, Mesuji, dan Sepucuk. Karena mereka sudah langganan kesini," terangnya.

Menurut Sadat, baju BJ jadi pilihan pembelinya karena harga yang  relatif murah dan kualitas tidak kalah dengan baju baru.

"Baju BJ membantu masyarakat yang kurang mampu. Anggaplah hanya punya uang Rp 100 ribu untuk beli baju lebaran, kalau beli baju baru cuma dapat bajunya saja atau celana saja tapi kalau BJ bisa dapat satu stel pakaian," kata Sadat menjelaskan.

Di kesempatan yang sama, salah seorang pembeli asal Sungai Pinang kabupaten Ogan Ilir terlihat mulai mencari baju untuk digunakan saat lebaran.

"Mau lihat-lihat dulu, kalau ada yang disukai langsung dibeli karena ini barang baru bongkar jadi bisa leluasa milih," ungkap Leni.

Berasal dari keluarga menengah ke bawah, alasan dirinya lebih memilih membeli baju BJ untuk dipakai saat lebaran.

"Lebaran tidak harus pakai baju baru, baju bekas impor asal masih layak pakai maka saya beli. Dari pada uangnya habis dipakai beli baju baru yang harganya selangit, lebih baik untuk kebutuhan yang lain," tuturnya.(nando)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved