Proses Belajar Tatap Muka Terancam Batal, Jika Vaksinasi Guru Dibawah 50 Persen
Harusnya seluruh tenaga guru dari SD, SMP, SMA dan juga SLB sudah selesai divaksin kalau mau diizinkan tatap muka
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rencana penyelenggaraan proses belajar tatap muka di Sumsel sepertinya terancam tertunda.
Penyebabnya karena pelaksanaan vaksinasi bagi kalangan guru masih belum optimal.
Sementara syarat untuk pelaksanaan tatap muka, jumlah guru yang sudah divaksinasi paling sedikit sekitar 50 persen.
"Kalau memang belum 50 persen lebih baik ditunda saja. Makanya, kita minta data progres vaksinasi guru dari Dinkes Sumsel," kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Mgs Syaiful Fadli usai rapat Komisi V di DPRD Sumsel, Rabu (14/4/2021).
Politisi PKS ini menyatakan, target capaian vaksinasi tersebut, paling tidak harus sudah tercapai satu bulan sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka dimulai pada bulan Juli.
"Tenaga pengajar maupun tenaga kependidikan lainnya harus steril dulu. Sehingga siswa juga bisa terlindungi dan nyaman saat belajar," bebernya.
Selain guru, sekretaris fraksi PKS itu juga mendesak agar pelaksanaan vaksinasi juga bisa menyasar siswa sekolah yang telah berusia diatas 18 tahun.
"Baik dari sisi guru atau siswa juga harus mengikuti vaksinasi ini. Demi kelancaran proses pembelajaran tatap muka," ucapnya.
Syaiful menerangkan, pihaknya akan segera menghimpun data capaian vaksinasi. Baim dari Dinkes maupun Dinas Pendidikan Sumsel. Sehingga, pihaknya bisa mengambil keputusan kebijakan lebih lanjut.
"Paling tidak sebelum Senin (19/4/2021) itu sudah ada datanya. Agar kami bisa mengambil kebijakan terhadap kelanjutan rencana tatap muka," terangnya.
Dijelaskan, vaksinasi tidak hanya berlaku bagi tenaga pengajar di lingkungan SMA/SMK yang menjadi tanggung jawab Provinsi Sumsel. Tapi juga seluruh tingkatan pendidikan di daerah. Sebab, pelaksanaan tatap muka sudah diputuskan secara nasional oleh pemerintah pusat yang bakal dilaksanakan Juni mendatang saat tahun ajaran baru dimulai.
"Harusnya seluruh tenaga guru dari SD, SMP, SMA dan juga SLB sudah selesai divaksin kalau mau diizinkan tatap muka," ungkapnya.
Pelaksanaan tatap muka nantinya akan disesuaikan dengan zonasi wilayah sekolah. Ada penelitian ilmiah yang harus dilakukan mengenai kerawanan penyebaran Covid-19. "Tetapi kalau vaksinasi belum tercapai lebih baik jangan coba-coba untuk tatap muka," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan data progres vaksinasi di kalangan guru.
"Kalau untuk tenaga pelayan publik secara keseluruhan termasuk guru di dalamnya sudah diatas 38 persen. Tapi kalau untuk guru masih kita petakan," pungkasnya. (arf)