Puasa Ramadhan 2021
Bolehkah Menjual Makanan Kepada Non Muslim di Bulan Puasa? Begini Hukumnya Kata Ustaz Abdul Somad
Pada bulan Ramadan sejumlah warung makan dan restoran tidak dibuka secara terang-terangan untuk menghormati orang yang berpuasa.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Apa hukum menjual makanan kepada non muslim di bulan puasa? Begini penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah wajib yang dilakukan setiap tahunnya.
Bagi umat Islam, puasa wajib ini dilakukan selama satu bulan di bulan Ramadhan.
Puasa termasuk rukun Islam yang ke ke empat setelah syahadat, sholat, dan zakat.
Puasa Ramadan dilaksanakan sejak fajar hingga terbenamnya Matahari.
Jika tidak mampu berpuasa, seorang Muslim diharuskan untuk mengganti puasa tersebut pada hari-hari yang lain.
Berpuasa tak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga, namun juga menahan diri dari hawa nafsu.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Puasa juga merupakan momen bagi yang menjalaninya untuk melatih dan mengendalikan diri.
Selain makan dan minum dengan sengaja, adapun hal-hal yang membatalkan puasa di antaranya muntah dengan sengaja, keluarnya mani, haid, nifas, gila dan murtad.
Saat ini umat muslim telah menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriyah atau Ramadan 2021 di hari pertama.
Tadi malam umat muslim juga telah melaksanakan ibadah sholat tarawih pertama di bulan Ramadan.
Baca juga: Berbuka Puasa atau Sholat Magrib, Mana yang Lebih Baik Didahulukan ? Begini Penjelasannya
Baca juga: RAHASIA PUASA Pada 10 Hari Pertama di Bulan Puasa Ramadhan, Amal Dibalas oleh Allah 10 Kali Lipat
Pada bulan Ramadan sejumlah warung makan dan restoran tidak dibuka secara terang-terangan untuk menghormati orang yang berpuasa.
Lantas, bagaimanakah nasib orang yang tidak berpuasa?
Apakah boleh menjual makanan terhadap non muslim?
Berikut ini penjelasan mengenai hukum menjual makanan kepada non muslim di bulan Ramadhan disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad melalui Tanya Jawab Ustadz Abdul Somad.
"Ada yang tidak puasa, orang musafir, kemudian tetangga, kerabat, sahabat, kawan kita yang non muslim mereka tidak puasa, seperti dalam kitab suci Alquran surat al-Baqarah ayat 185,
Faman kana minkum maridhan aw 'ala safarin faiddatun min ayyamin ukhar” (Barang siapa diantara kamu dalam keadaan sakit atau dalam melakukan perjalanan, maka hendaklah berpuasa pada hari lain),
"Maka kita berjualan makanan pada tiga orang ini tidak haram, diperbolehkan," ungkap Ustaz Abdul Somad.
"Oleh sebab itu maka bagi yang membuka makanan, restoran secara umum carilah selama 11 bulan, tapi yang satu bulan itu untuk orang khusus saja, sedia makan siang untuk non muslim, orang sakit, musafir, wallahualam bishawab," jelasnya.
Baca juga: Hukum Menghirup Inhaler saat Berpuasa, Apakah Bisa Batal? Begini Penjelasan Tepat Ustaz Abdul Somad
SUBSCRIBE US
