Pembunuhan di Muratara
Dugaan Motif Pembunuhan di Perbatasan Muratara dengan Muba, Evakuasi Terhalang Jalan Berlumpur
Polisi juga sudah mengantongi identitas pelaku dari hasil penyelidikan. Kini pelaku masih dalam pengejaran aparat dan diharapkan segera menyerahkan di
SRIPOKU.COM, Muratara - Pembunuhan di perbatasan Muratara dengan Kabupaten Muba.
Informasi dihimpun Tribunsumsel.com, Kamis (8/4/2021), peristiwa itu terjadi tadi malam.
Lokasi kejadian berada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Rawas Ilir Muratara dan Kecamatan Batanghari Leko Muba, tepatnya di kawasan perkebunan milik salah satu perusahaan di wilayah perbatasan Muratara dengan Muba.
Satu orang tewas dalam kejadian tersebut.
• Ramalan 12 Zodiak Karier Besok, Jumat 9 April 2021: Libra Aries Scorpio Waspada, Aquarius Tertekan
Korban diketahui seorang pria dewasa bernama Tobor, warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.
Korban mengalami banyak luka bacok, di antaranya di kepala, tangan, dan punggung. Sedangkan pelaku disebut-sebut adalah warga yang tinggal di Kecamatan Nibung.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi.
Polisi juga sudah mengantongi identitas pelaku pembunuhan di perbatasan Muratara dengan Muba dari hasil penyelidikan. Kini pelaku masih dalam pengejaran aparat dan diharapkan segera menyerahkan diri.
"(Identitas pelaku) sudah (diketahui)," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Abdul Karim dikonfirmasi Kamis sore.
• Dana BOS Dicuri Bandit Pecah Kaca Kepala SMAN 1 Prabumulih Janji Cicil Pembayaran, Akui Khilaf
Dia menyebut hasil penyelidikan sementara, dugaan motif pembunuhan di perbatasan Muratara dengan Muba itu diduga masalah uang fee dari jual beli tanah.
Namun, ini masih sebatas dugaan dan polisi masih akan mendalami kasus ini untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari pembunuhan itu.
"Untuk sementara ini diduga masalah fee jual beli tanah, tapi ini kan kita dalami lagi," kata Abdul Karim.
Informasi didapat, korban dibawa dari lokasi kejadian menggunakan ambulan puskesmas.
Jarak ke TKP yang cukup jauh ditambah akses jalan buruk membuat evakuasi korban berlangsung lama.
Korban diperiksa terlebih dahulu di Puskesmas Bingin Teluk sebelum dibawa ke desa asalnya.