KISAH Kowad Asal Papua, Nekat Terobos Banjir Sedalam 5 Meter untuk Berangkat Seleksi Prajurit TNI AD

Salah satu kisah menarik datang dari seorang wanita asal Sorong, Papua yang memiliki semangat dan tekad untuk menjadi prajurit TNI AD.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube TNI AD
Lisbeth Duwith 

"Saya diarahkan langsung ke jalur otus, saya mengikuti seleksi otus sampe saya tembus pantohir daerah, saya diarahkan lagi lanjut ke pusat yaitu di Manokwari," jelasnya.

"Di Manokwari saya mengikuti seleksi lagi sampai selesai, Puji Tuhan saya tembus," tambahnya.

"Saya telepon sama orang tua, saya memberitahukan kepada mama sama kakak-kakak minta dukungan doa, selama Lisa untuk pendidikan supaya Lisa bisa menjalankan pendidikan dari awal sampai akhir berjalan baik dan tidak ada kendala apapun," ungkapnya.

"Supaya Lisa bisa pulang untuk melihat mama, kakak-kakak dan adik Lisam," tambahnya.

"Saya perasaan takut karena liat pertama dari atas tuh memang bener-bener tembak ini antara hidup dan mati, antara hidup dan mati karena mereka memakai munisi tajam," ujarnya.

"Disitu pas merayap dada saya sakit, jadi saya agak ketinggalan, tetapi dengan berusaha saya harus bisa saya merayqap, itu saya pegang senjata, F16, kita merayap menggunakan senjata F16 dengan ransel di belakang," ujarnya.

"Sepatu dengan perelengkapan lengkap, itu saya merayap ketika dada saya sudah sakit saya angkat senjata untuk geser ke depan," ungkapnya.

"Saya bilang gini ya Tuhan saya hidup atau mati nih Tuhan, karena munisinya di atas kepala saya," tuturnya.

"Saya sudah tidak sanggup dan berusaha merayap sampe pembina saya ayo ayo, kamu pasti bisa dan pembina saya datang membantu saya dan memberikan semangat ke saya," ungkapnya.

"Dari situ saya berusaha merayap, pembina saya membantu saya karena dada saya sudah terlalu sakit, saya dibantu sama-sama dengan pembina kita merayap sampai di depan," lanjutnya.

"Puji Tuhan kita dalam keadaan selamat, turun, ketika turun itu kita dilempari granat lagi," tambahnya.

"Saya enam bersaudara, saya anak keempat yang nomor tiga kuliah tapi karena saya masuk anggota dia tidak jadi kuliah, karena hari itu gaji terakhir bapak saya yang pake," ungkapnya.

"Tapi sebenernya gaji itu untuk kakak saya bayar semester," tambahnya.

"Puji Tuhan kalo saya lolos nanti saya yang biayai kakak sama adek-adek," ungkap Lisa.

"Pertama saya mau berangkat ke kota Sorong dari Kabupaten Sorong Selatan mama mengambil gaji bapak, gaji terakhir bapak sebesar 3 juta," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved