Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Apa yang Terjadi di dalam Kokpit Akan Terkuak Setidaknya 3 Hari

Budi Karya Sumadi menyampaikan keterangan terkait penemuan CVR yang akan melengkapi data investigasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Editor: Fadhila Rahma
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Evakuasi dari Petugas membawa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 

SRIPOKU.COM - Berikut deretan update penemuan CVR Sriwijaya Air SJ 182, ubah metode sebelumnya, akan dilakukan transkrip data.

Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya ditemukan.

CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat ini merupakan komponen penting.

CVR digunakan untuk mengungkap penyebab kecelakaan udara yang dialami Sriwijaya Air SJ 182.

Dalam CVR bisa didapatkan data percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan kopilot.

Seperti yang sebelumnya ramai diberitakan, Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini jatuh diantara Pulau Laki dan Pulai Lancang, Kepulauan Seribu.

Baca juga: ATASAN dan Staf Main Mata, Bobol Uang Nasabah Bank Rp 1,3 M,Tiru Tanda Tangan: Selalu Cek Saldo Anda

Baca juga: Klaim Jhoni Allen CS Soal Partai Demokrat Ditolak Mentah, Moeldoko Gigit Jari, Yasonna: KLB Ditolak

Ilustrasi black box (kiri), infografis kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu (kanan). (WartaKota/Alex Suban/Grafis TribunNetwork)
Ilustrasi black box (kiri), infografis kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu (kanan). (WartaKota/Alex Suban/Grafis TribunNetwork) ()

Sriwijaya Air SJ 182 ini mengangkut 62 orang.

Mereka terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Kini setelah dua bulan dari peristiwa naas tersebut, CVR Sriwijaya Air SJ 182 akhirnya ditemukan.

Simak update penemuan CVR Sriwijaya Air 182.

1. Tiba di Terminal JICT Tanjung Priok

Black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan, Selasa (30/3/2021) malam. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)
Black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan, Selasa (30/3/2021) malam. (Tangkap layar YouTube Kompas TV) ()

Melansir Kompas.com, CVR pesawat Sriwijaya Air kabarnya ditemukan pada Selasa (30/3/2021) malam.

Saat ini CVR tersebut sudah tiba di Terminal JICT Tanjung Priok, Jakarta.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menggelar konferensi pers terkait penemuan CVR Sriwijaya Air SJ 182 ini.

Budi Karya Sumadi menyampaikan keterangan terkait penemuan CVR yang akan melengkapi data investigasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Menhub juga menyampaikan puji syukur atas ditemukannya CVR Sriwijaya Air SJ 182 ini.

"Apa yang kita temukan hari ini tentu kita menyampaikan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Budi dalam konferensi pers di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021), seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa CVR ditemukan di tempat yang tak jauh dari lokasi penemuan FDR.

"Oleh karenanya, kita memang lakukan dengan sistematis dan Alhamdulillah semalam pukul 20.00 ditemukan di tempat yang tidak jatuh dari ditemukannya FDR," lanjutnya.

2. Pakai metode penyedotan lumpur

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan kronologi penemuan CVR Sriwijaya Air SJ 182.

Soerjanto menuturkan bahwa penemuan CVR tersebut dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari KNKT, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan TNI-Polri.

Pencarian CVR sendiri menggunakan metode penyedotan lumpur dengan mengoperasikan kapal keruk tipes TSHD.

"Dengan kapal itu kita sudah tahu area yang kita cari 90x90 meter. Area di situ banyak lumpurnya dengan kapal TSHD dengan adanya penyedot lmpur kita sedot sampai kedalaman 1 meter," ujar Soerjanto dalam konferensi pers di Terminal JICT Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/3/2021).

3. Apresiasi dari Menteri Perhubungan

Menhub Budi Karya Sumadi mengumumkan temuan black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Dermaga JICT, Rabu (31/3/2021). (Tribunnews/Seno)
Menhub Budi Karya Sumadi mengumumkan temuan black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Dermaga JICT, Rabu (31/3/2021). (Tribunnews/Seno) ()

Apresiasi kerja keras tim SAR gabungan, Menhub Budi Karya Sumadi memberikan acungan jempol.

"Saya berikan acungan jempol kepada rekan-rekan yang ada di lapangan sampai kemarin," ujar Budi Karya Sumadi.

Menhub juga menuturkan bahwa upaya pencarian CVR tidaklah mudah.

Banyaknya puing-puing di dasar laut membuat pencarian CVR sulit dilakukan oleh penyelam.

Hingga akhirnya tim SAR gabungan harus mengubah metode pencarian menggunakan kapal keruk penyedot lumpur.

Budi Karya Sumadi tak henti mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerja keras tim SAR gabungan.

"Tentunya kita ucapkan selamat dan terima kasih kepada teman-teman yang di lapangan yang tidak kenal hentinya setiap hari kami melakukan koordinasi melalui WA group dan semangat mereka memang luar biasa," ujar Budi Karya Sumadi.

4. Butuh sepekan untuk transkrip data

CVR Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu ditemukan. (Ira Gita Natalia Sembiring)
CVR Sriwijaya Air SJ 182 yang mengalami kecelakaan di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu ditemukan. (Ira Gita Natalia Sembiring) ()

Setelah ditemukan, CVR Sriwijaya Air SJ 182 akan dibawa ke laboratorium.

Soerjanto menuturkan bahwa pihaknya akan memproses untuk pembacaan yang memerlukan waktu antara tiga hari sampai seminggu.

"CVR ini nanti kita akan bawa ke laboratorium dan kita akan proses untuk pembacaan yang akan memerlukan waktu kurang lebih antara 3 hari sampai 1 minggu," kata Soerjanto.

Setelah pembacaan selesai, pihaknya akan membuat transkrip untuk disesuaikan dengan FDR mengenai apa yang terjadi di dalam kokpit.

"Setelah itu, kita akan melihat kita akan bikin transkrip untuk di-matching-kan dengan FDR, apa yang terjadi di dalam kokpit, seperti yang disampaikan Bapak Menteri (Perhubungan), sehingga kita bisa menganalisa kenapa data dari FDR kok seperti ini, dan bagaimana situasi di kokpitnya," lanjut Soerjanto.

Ia berharap hasil investigasi bisa dirilis secepat mungkin sebagai upaya mencegah kecelakaan serupa.

Soerjanto juga menegaskan kalau ia akan memegang mandat dari Presiden Jokowi dan masyarakat untuk menelitik penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Sj 182.

Ia berjanji akan membuka hasilnya setransparan mungkin.

"Kami akan membuka setransparan-transparan mungkin apa yang terjadi sehingga hal ini tidak terjadi kembali," ujar Soerjanto.

(TribunNewsmaker.com/Ninda)

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved