Pengamat Sebut Ada Gelagat Ini Ketika PKB Sumsel Ajukan Nama Ketua DPW Jadi Cawabup Muaraenim

Tiga parpol pengusung Ahmad Yani-Juarsah di Pilkada Muaraenim 2018 silam adalah Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Editor: Refly Permana
Dok Pribadi
Ketua DPW PKB Sumsel, Ramlan Holdan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Hingga saat ini, siapa dua nama yang akan diajukan tiga parpol pengusung pemenang Pilkada untuk calon wakil bupati Muaraenim yang berpeluang besar menjadi bupati masih tanda tanya. 

Tiga parpol pengusung Ahmad Yani-Juarsah di Pilkada Muaraenim 2018 silam adalah Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Partai Demokrat mengusulkan Sumarni, yang notabennya istri dari mantan Bupati Muaraenim Ahmad Yani, untuk menjadi calon wakil bupati Muaraenim.

ATTA Panik, Dikirimi 2 Kantong Plastik Uang Tunai Tanpa Nama: Dikira Hotman Paris Ternyata

Sementara Partai Hanura mengusulkan Rinaldo.

Berbeda dengan dua partai sebelumnya, PKB belum menentukan sikap siapa yang direkomendasikan untuk menjadi calon wakil bupati Muaraenim.

Namun, hampir dipastikan nama Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan yang mendapat rekomemdasi dari DPP.

Sesuai aturan sendiri, partai koalisi hanya boleh mengusulkan dua calon sesuai kata sepakat, yang boleh diajukan untuk selanjutnya akan dipilih salah satunya menjadi calon wakil Bupati oleh DPRD.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

Menyikapi hal tersebut pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Febrian menilai, munculnya nama Ramlan bisa menjadi solusi dari kebuntuan parpol pengusung untuk menentukan kata sepakat.

Apa Itu Fidyah, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Ternyata Fidyah Bukan Hanya untuk Orang Sakit

"Jelas (nama Ramlan) itukan hitungan politik, kalau sampai Ramlan Holdan turun untuk posisi cawabup itulah konstelasi parpol pemenang Pilkada.

Jadi adanya kebuntuan nama yang diusulkan selama ini, mungkin saja ada deal juga setelah muncul nama Ramlan, tapi kita tidak tahu," kata Febrian, Sabtu (27/3/2021).

Dekan Fakultas Hukum Unsri ini mengungkapkan, jika selama ini PKB belum mengeluarkan nama karena PKB merasa memiliki hak yang sama untuk kadernya diusulkan, mengingat posisi pemenangan Pilkada 2018 lalu kader PKB Juarsah sebelumnya adalah Wabup dan naik jadi Bupati.

"Mengingat Juarsah sebelumnya diposisi dua (Wabup) dan ini bisa dipahami.

Tetapi pilkada jabatan ini dibuat menarik untuk orang berebut, tetapi kalai level itu mainnya dilevel Bupati atau paling tidak tingkat pengurus partai provinsi atau DPP, namun karena konstelasi wabup dan kondisi realitanya ia (Ramlan) harus ikut, ya silahkan," ucapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved