Trump Makin Terpukul Pasca Tak Jadi Presiden, Agen Travel Raksasa Dunia Coret Namanya dari Daftar
Trump International Hotel dibuka di Kantor Pos Tua Washington DC yang bersejarah di Pennsylvania Avenue pada September 2016.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Seperti diketahui, sebelum menjabat sebagai Presiden, Donald Trump adalah pengusaha tersukses dunia dengan jaringan bisnis tersebar di negara-negara besar.
Dia memiliki jaringan bisnis disegala lini termasuk hotel berbintang dan mewah.
Maka tak heran, dia dikenal sebagai sosok yang kaya raya. Diperkirakan saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, kekayaan Donald Trum meningkat.
Namun setelah tak lagi menjabat Presiden AS atau tepatnya kalah dalam Pilpres AS 2020, nama Donald Trump benar-benar tenggelam.
Hal ini juga berpengaruh ke beberapa lini bisnis yang menjadi sumber permasukan terbesar Trump selama menjalani bisnisnya dan menjadi pengusaha kaya raya.
Baru-baru ini kabar mengejutkan datang dari Agen Travel Terbesar Dunia yakni, Virtuoso Travel yang berbasis di Texas Amerika Serikat tiba-tiba mencoret semua hotel Trump dari properti mitranya.
Hal ini diungkapkan oleh Zenger News, bahwa Virtuoso mencoret properti Trump dari daftar jaringan bisnis perjalanan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Daily Mail yang dilansir oleh Sripoku.com, bahwa pada Rabu (24/3/2020), ada enam hotel milik Trump yang dihapus dari website milik Virtuoso Travel.
Juru bicara Virtuoso Misty Belles menyatakan, bahwa Trump tak lagi menjadi bagian dari jaringan Virtuoso.
Alasan memang sedikit diungkap bahwa, ada beberapa variabel saat meninjau partisipasi yang sudah ada dan yang baru ada.
Kerjasama Sejak 2016 Berakhir 2021
Seperti diketahui, Virtuoso sebelumnya mempromosikan kemitraan dengan Trump International Hotel di Washington DC sebelum pembukaannya pada 2016.
Lalu, siaran pers pada saat itu mengatakan, kerja sama itu akan membuat agen perjalanan itu terhubung dalam “landmark terhormat bangsa kita (AS).
"Selain hotel di ibu kota AS, Trump memiliki enam hotel lain di Amerika Utara:
Yakni, Albemarle Estate Di Charlottesville, Virginia; Hotel Internasional Trump di Las Vegas, Nevada, dan Waikiki, Hawaii; National Doral Di Miami;
Lalu Trump International Hotel and Tower di Chicago dan New York City.
Sementara itu, di Skotlandia Trump juga memiliki Macleod House & Lodge, serta Trump Turnberry. Ada juga Trump International Golf Links & Hotel di Irlandia.
Untuk menghormati semua pihak yang terlibat, dan sebagai kebijakan umum, Virtuoso menolak membagikan informasi mengenai keputusan penghentian perpanjangan kerja sama pihaknya dengan mitra.
Daily Mail telah menghubungi Trump Organization untuk memberikan komentar.
Trump International Hotel dibuka di Kantor Pos Tua Washington DC yang bersejarah di Pennsylvania Avenue pada September 2016.
Bangunan yang mengalami alih fungsi itu dipugar jauh melampaui kemegahan awalnya.
Di dalamnya juga termasuk The Spa oleh Ivanka Trump.
Dalam kemitraan sebelumnya, Virtuoso menjanjikan para tamu yang memesan masa inap melalui salah satu dari 20.000 agen perjalanan mewahnya akan mendapatkan manfaat eksklusif.
Diduga Terjadi Kenaikan Harga Tak Wajar
Diduga Fasilitasnya termasuk peningkatan kelas kamar, sarapan lengkap setiap hari untuk dua orang dan kredit spa 100 dollar AS (Rp 1,4 juta).
Hotel di Washington DC telah berjuang secara finansial sejak dibuka.
Upaya untuk menjual kembali properti tersebut juga telah ditunda beberapa kali menurut laporan Forbes.
Awal bulan ini, hotel itu juga menerima kritik karena menaikkan harga ketika ahli teori konspirasi QAnon percaya Trump akan dipasang kembali di Gedung Putih selama pelantikan pada 4 Maret lalu.
Makin Terpukul
Disebutkan oleh pihak Daily Mail bisnis Trump semakin terpukul setelah meninggalkan Virtuoso.
Mitra bisnis ini merupakan salah satu afiliasi jaringan paling bergengsi untuk hotel mewah.
Kepada Washington Post Chekitan Dev, seorang profesor di Cornell University's School of Hotel Administration, menilai Virtuoso sebagai salah satu saluran distribusi pihak ketiga terbesar, paling terkenal, dan berpengaruh, terutama untuk hotel mewah.
“Terdepak dari Virtuoso adalah masalah yang sangat besar, karena hotel atau merek hotel kehilangan eksposur ke jaringan luas agen, yang sangat terampil dalam bisnis pemesanan untuk pelanggan mereka yang paling eksklusif dan berpenghasilan tinggi, yang biasanya juga sering bepergian,” terangnya.
Forbes mencatat dua hotel yang sebelumnya berafiliasi dengan manajemen Trump tetap berada di jaringan Virtuoso.
Trump melisensikan namanya untuk Trump SoHo yang dirancang oleh David Rockwell, sebuah kondominium hotel dengan 391 kamar di New York City, yang kemudian memutuskan afiliasi dengannya pada 2017 dan mengganti nama menjadi The Dominick.
Regis Toronto 65 lantai, bagian dari portofolio Marriott, sebelumnya dicap sebagai Trump International Hotel dan Tower Toronto di bawah kesepakatan lisensi. Namun, namanya dicopot ketika tuntutan hukum dari investor menimbulkan kebangkrutan bagi pengembang hotel tersebut.
