Jokowi Kurangi Jatah Formasi PNS Belakang Meja, Utamakan Guru dan Tenaga Ahli, Simak Formasi CPNS

Sebab itu, Presiden Jokowi meminta kepada Menpan RB, agar jatah PNS di belakang meja alias tenaga administrasi dikurangi.

Editor: Hendra Kusuma
KOMPAS.COM
Menpan RB Tjahjo Kumolo 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Dianggap membebani negara, tetapi tidak maksimal bekerja, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo untuk mengurangi formasi CPNS administrasi alias di belakangan meja.

Sebab, itu formasi CPNS 2021 ini, akan membuka penerimaan CPNS tahun ini lebih kepada tenaga ahli di lapangan seperti Guru, Perawat, penyuluhan dan PPPK non guru yang lebih menyentuh dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sebab itu, Presiden Jokowi meminta kepada Menpan RB, agar jatah PNS di belakang meja alias tenaga administrasi dikurangi.

Sebab dianggap membebani keuangan negara, tetapi pekerjaan mereka kerap tak maksimal.

Maka itulah, terkait penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 ini, Presiden Jokowi lebih menitip beratkan kepada tenaga profesional yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.

Hal ini ditegaskan oleh Menpan RD Tjahjo Kumolo, yang mengatakan, Jokowi meminta penerimaan terhadap PNS yang kerjanya duduk di balik meja atau lebih ke administrasi, dikurangi.

Tahun ini berdasarkan APBN dan kebutuhan negara, maka dibuka total dengan 1.275.387 Lowongan bagi warga yang ingin mengabdi kepada negara.

Sebab, kata dia, Jokowi menginginkan penerimaan CPNS difokuskan bagi pegawai yang kerjanya langsung terjun ke lapangan.

"Arahan Bapak Presiden kepada kami, kalau bisa tahun anggaran 2021 itu kalau bisa diperbanyak penyuluh yang bisa lebih banyak terjun ke lapangan, terjun ke masyarakat," ungkap Tjahjo, dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/3/2021).

"Mengurangi penerimaan CPNS yang hanya duduk di meja, yang kerjanya hanya kerja-kerja administrasi saja," imbuhnya.

Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mengumumkan jumlah formasi yang dibutuhkan sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Tjahjo menegaskan, hal itu baru akan diumumkan pada akhir Maret 2021, sebab masih ada tawar menawar di kementerian/lembaga.

"Kami merencanakan dengan BKN nanti mudah-mudahan akhir Maret ini kita putuskan, berapa sebenarnya formasi yang dibutuhkan."

"Jadi ini tawar-menawar masih banyak, baik daerah beberapa Kementerian/Lembaga (K/L) instansi, tapi alhamdulillah ini akan mencapai," ujar Tjahjo, dalam rapat kerjadengan Komisi II DPR, Rabu (24/3/2021).

Tjahjo lantas mengungkap pemerintah sudah memprediksi berapa kebutuhan aparatur sipil negara (ASN) yang akan direkrut pada tahun ini.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved