All England 2021
Kaya Kena Prank Gitu, Kekesalan Juara Tahun Lalu Usai Tim Indonesia Diusir Dari All England 2021
Dalam prosesnya, Melati Daeva Oktavianti dkk curhat soal perlakuan BWF yang tidak bertanggung jawab dan lepas tangan begitu saja.
SRIPOKU.COM - Ganda campuran Indonesia, Melati Daeva Oktavianti mengaku sempat tak percaya jika tim Bulutangkis Indonesia, skuat yang ia perkuat harus terusir dari All England 2021.
Padahal, juara Ganda Campuran All England 2020 bersama Praven Jordan itu bahkan berniat mempertahankan gelar mereka di musim 2021 ini.
Seperti yang diketahui, tim Indonesia terpaksa angkat koper lebih cepat.
Hal ini menyusul kebijakan National Health Service (NHS) Inggris terkait kondisi pencegahan Covid-19.
Email yang dilayangkan NHS menginformasikan kepada 20 dari 24 anggota tim Indonesia untuk melakukan karantina 10 hari karena berada di pesawat yang sama dengan orang yang positif covid-19 dari keberangkatan Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: GANASNYA Netizen Indonesia, Ganda Putra Inggris Sampai Ampun: Imbas Diusir Dari All England 2021
Baca juga: Tepat di Hari Kepulangan Skuat Indonesia, All England 2021 Berubah Jadi All Japan
Alhasil, BWF yang mendapat laporan ini memutuskan Tim Indonesia WO (walkout) dari All England 2021 dan segera menyuruh mereka segera kembali ke hotel.
Dalam prosesnya, Melati Daeva Oktavianti dkk curhat soal perlakuan BWF yang tidak bertanggung jawab dan lepas tangan begitu saja.
Terlihat di media sosial, Melati dkk emosi dengan sikap BWF yang terdengar lembaga Pemerintah Indonesia.
PBSI pun langsung mengusut permasalahan ini dengan bantuan dari Kemenpora, KOI, KBRI hingga akhirnya dapat memulangkan Tim Indonesia lebih cepat dari waktu karantina.
Seperti diketahui, Melati akan melakukan perjalanan pulang dari London transit ke Istanbul pada Minggu (21/3/2021) dan diperkirakan tiba di Jakarta Senin (22/3/2021).
Kabar bisa pulang lebih cepat membuat Melati dkk terlihat cukup senang meski tetap kecewa karena tidak bisa bertanding pada All England 2021 kali ini.
Setelah mendapat kabar inilah Melati Daeva Oktavianti yang nampak mulai move-on dari tragedi pengusiran tim Indonesia tersenyum.
Baca juga: Hasil Final All England 2021, Watanabe/Higashino Juara, Rekor 20 Tahun Kembali Terulang
Baca juga: Federasi Bulutangkis Turki Berani Bela Indonesia dan Kecam BWF, Usai Didepak dari All England 2021
Terlihat dari jawabannya saat ditanya bagaimana responnya saat tahu tidak bisa melanjutkan pertandingan All England 2021.
Pada awalnya, Melati mengira email dari NHS hanyalah prank iseng seseorang.
"Yang pasti kaget, kaya enggak percaya gitu, ini (tidak bisa melanjutkan All England) bercanda kali ya, kaya kena prank gitu," kata melati, dikutip dari Youtube resmi PBSI.
"Tapi setelah lihat web (BWF) turnamen software kita sudah dinyatakan WO, aku (Praveen/Melati) Fajar/Rian, Ginting, itu baru percaya.
"Rasanya itu sedih banget, kesel, marah bingung, campur aduk pokoknya, kecewa lah," imbuhnya.
Saat mengenang rasa kecewa dan emosinya beberapa waktu yang lalu, Melati menyayangkan kesempatannya bersama Praveen Jordan mempertahankan gelar juara.
Baca juga: Jadwal Semifinal All England Open 2021, 2 Negara Pastikan tempat di Final, Jepang Mendominasi
Baca juga: Didepak Dari All England 2021, Kevin Sanjaya Kesal, Rekan Duet Marcus Malah Ingin Jadi Player eSport
Seperti diketahui, sebenarnya Praveen/Melati punya kans mempertahankan gelar juara sektor ganda campuran pada All England 2021.
Sebelumnya, Praveen/Melati menjuarai All England 2020 setelah mengalahkan Dechapol/Sapsiree (Thailand) di laga final lewat rubber game dengan skor 21-15, 17-21, 21-8.
Meski gagal mempertahankan gelar, paling tidak Melati mensyukuri bisa pulang lebih cepat usai Tim Indonesia dipaksa mundur.
Berita sebelumnya, Ganda Putra Inggris, Ben Lane turut merasakan ngerinya netizen Indonesia, usai skuat Merah Putih terdepak dari turnamen All England 2021.
Keganasan Netizen Indonesia akhirnya sampai pada para pemain Inggris yang sebenarnya tidak tau menau soal tersebut.
Karena seperti yang diketahui, seluruh pemain dan official pendukung tim Bulutangkis Indonesia terpaksa pulang lebih cepat.
Baca juga: Didepak Dari All England 2021, Kevin Sanjaya Kesal, Rekan Duet Marcus Malah Ingin Jadi Player eSport
Baca juga: Tim Indonesia Dipaksa Mundur Dari All England 2021, Berikut Kronologinya dan Langkah yang Diambil
Bukan karena tumbang di laga, tapi karena kebijakan otoritas setempat yang mengharuskan mereka menjalani isolasi.
Seluruh pemain dan ofisial tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur oleh BWF dari All England 2021 pada Kamis (18/3/2021).
Hal itu karena tim bulu tangkis Indonesia berada dalam satu pesawat dengan penumpang Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.
Sehingga, tim bulu tangkis Indonesia harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sesuai regulasi pemerintah Inggris.
Diusirnya tim bulu tangkis Indonesia membuat para pemain dan ofisial skuad Merah Putih kecewa.
Pasalnya, semua pemain dan staf tim bulu tangkis Indonesia yang berangkat ke Birmingham, dinyatakan negatif Covid-19.
Selain itu, sebagian pemain Indonesia juga sudah berhasil memetik kemenangan pada babak pertama All England 2021.
Secara total, ada tiga wakil yang berhasil memastikan diri melaju ke babak 16 besar.
Baca juga: TAK TErkuak Jati Diri Penumpang yang Bikin Tim Indonesia Didepak dari All England 2021: Siapa Dia?
Baca juga: Jonatan Cs Jalan Kaki Pulang ke Hotel, Usai Didepak dari All England Open 2021, Fajar : Tidak Adil
Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Jonatan Christie, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Selain pemain dan staf, kekecewaan juga turut dirasakan oleh para pencinta bulu tangkis di Tanah Air.
Akibat insiden ini, para fans Indonesia meluapkan amarah dan kekecewaan di media sosial.
Mereka mendesak BWF agar bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Indonesia dan meminta turnamen All England 2021 dihentikan.
Beragam aksi protes mereka lakukan dengan menuliskan tagar #bwfmustberesponsible dan #stopallengland2021 di media sosial.
Sejumlah netizen juga memprotes dengan menuliskan komentar kasar bernada umpatan di akun media sosial BWF dan All England.
Baca juga: Jonatan Cs Jalan Kaki Pulang ke Hotel, Usai Didepak dari All England Open 2021, Fajar : Tidak Adil
Baca juga: KRONOLOGI Tim All England Indonesia Dipaksa Mundur: Penumpang Pesawat Turki Positif Covid
Akibat ganasnya jari-jemari netizen Indonesia, BWF sampai saat ini masih membatasi kolom komentar di unggahannya.
Bahkan, dahsyatnya serangan netizen Indonesia mampu melumpuhkan akun Instagram resmi All England.
Di sisi lain, ada sejumlah netizen yang nampaknya kurang tepat sasaran dalam menyampaikan protes.
Mereka malah menyerang akun media sosial milik para pemain yang berlaga di All England 2021.
Ganda putra Inggris, Ben Lane, menjadi salah satu pemain yang merasakan buasnya serangan netizen Indonesia.
Ban Lane mengaku tak habis pikir banyak fans Indonesia yang membenci pemain dan skuad Inggris.
Padahal, Lane merasa simpati dengan terdepaknya Indonesia meski sempat dikalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lewat rubber game 21-18, 19-21, 21-19 pada babak pertama.
Lane yang sudah merasa geram meminta netizen Indonesia untuk menghentikan seluruh komentar negatif yang sudah mereka lakukan dalam beberapa hari terakhir.
"Penarikan pemain Indonesia dan Turki karena regulasi Covid sangat disayangkan dan All England tidak sama tanpa mereka," kata Ben Lane.
"Kami kalah dari Ahsan/Hendra yang merupakan salah satu pasangan hebat sepanjang masa."
"Tim Inggris dan bulu tangkis Inggris tidak memiliki pengaruh terhadap penarikan yang disebabkan oleh peraturan Covid-19 nasional."
"Saya berharap krisis Covid-19 berlalu dan semua pemain top dari Indonesia, Cina, Korea, dan setiap negara kembali beraksi."
"Untuk saat ini, hormati para pemain dan hentikan ujaran kebencian dari profil kami."
Lane bukan satu-satunya pebulu tangkis yang diserang netizen Indonesia usai Ahsan/Hendra dan kawan-kawan mundur dari All England 2021.
Sebelumnya, hal serupa juga dialami oleh ganda putra Denmark, Kim Astrup.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/oktavianti.jpg)