Siapa Kang Maman yang Kerap Melontarkan Kata-kata Bijak dan Viral, Ini Sosoknya Pernah Jadi Jurnalis
Siapakah sosok Kang Maman sebenarnya yang dikenal melalui kata-kata mutiara yang mampu menggetarkan jiwa?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM - Siapa yang masih mencari sosok motivator yang kata-katanya selalu sesuai dengan realita?
Ia kerap muncul di beranda YouTube dan TikTok dan juga televisi.
Sosok tersebut bernama Maman Suherman yang akrab disapa Kang Maman.
Pria yang berasal dari Makassar ini merupakan seorang penulis.
Mengapa kalimat motivasinya kerap berseliweran di media sosial?
Hal ini lantaran soosk Kang Maman juga dikenal sebagai notulen dalam acara Indonesia Lawak Klub yang tayang di TRANS7.
Lantas siapakah sosok Kang Maman sebenarnya yang dikenal melalui kata-kata mutiara yang mampu menggetarkan jiwa?
Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum Sripoku.com
Baca juga: Profil Rita Suryani Wanita Asal Balikpapan yang Jadi Sosok di Balik Suksesnya Bupati Devi Suhartoni
Baca juga: Mengenal Profil Noor Nabila, Inilah 5 Fakta Istri Engku Emran yang Mampu Geser Laudya Cynthia Bella
Kini berusia 55 tahun, Kang Maman memang aktif bergelut di dunia kepenulisan.
Dikutip dari Wikipedia, Alumni jurusan Ilmu Kriminologi Universitas Indonesia ini pernah menjadi jurnalis pada tahun 1998 sebagai reporter dan sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi di Kelompok Kompas Gramedia.
Namun, kemudian berhenti pada tahun 2003.
Sebelumnya beliau adalah pemilik dan produser pelaksana dari rumah produksi dan biro iklan Avicom Production sebelum ia terhenti pada tahun 2011.
Sekarang ini, ia mengabadikan dirinya ke dalam tulisan.
Karya-karyanya ialah Matahati (2012), Bokis 1: Kisah Gelap Dunia Seleb (2012), dan Bokis 2: Potret Para Pesohor (2013), Re: (2014), Notulen Cakeppp (2014), Virus Akal Bulus (2014), Notulen Cakeppp 2 (2015), dan 99 Mutiara Hijabers (2015), dan peRempuan (2016).

Baca juga: Profil Anton Medan, Pernah Jatuh dalam Dunia Kriminal Sebelum Memutuskan Hijrah jadi Mualaf
Pantauan Sripoku.com melalui laman Instagram @kangmaman1965, ia cukup tersohor di kalangan millenial.
Dalam laman Instagram pun disebutkan di dalam bionya yakni dirinya merupakan lulusan kriminologi yang jadi pemulung kata-kata,
Akun Instagramnya kini telah diikuti lebih dari 99 ribu follower.
Kang Maman menikah dengan wanita bernama Menik saleh dan dikaruniai 3 orang anak.
Kata-kata andalannya yakni Lawan dengan lawakan, berkawan bukan dengan bayaran.
Kini masih aktif menelurkan berbagai macam judul buku, Kang Maman juga kin menjadi pengisi acara Mata Hati yang tayang di Garmedia TV.
Lantaran kata-kata bijak inilah, Kang Maman juga berseliweran di aplikasi TikTok.
Inilah kata-kata yang fenomenal tersebut tentang nilai dan pelajaran kehidupan.
Makna mendalam dan pesan menyentuh sangat terasa kala mendengar atau membacanya, berikut kutipannya:
"Ternyata pasangan kekayaan bukan kemiskinan, tapi Quran surat 53 ayat 48 mengatakan dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan, asal kita tidak BPJS (Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita),
Dengan jiwa BPJS seperti itulah kita sendiri yang melahirkan kemiskinan, bukan takdir,
kita yang membangun pola pikir dan tindak mewujudkan kemiskinan itu sendiri,
Buktinya banyak orang yang hidupnya pas-pasan tapi tidak pernah mengeluh dan kekurangan,
Atau merasa miskin bahkan tetap tersenyum dan merasa berkecukupan,
Kuncinya berulang, karena mereka senantiasa bersyukur, membangun rasa keberlimpahan dan berkecukupan di dalam hati dan di dalam pikiran,
Dan terakhir tak peduli seberapa sedikit yang kamu miliki, kamu akan selalu punya sesuatu untuk dibagi, itulah kebahagiaan," ujar Kang Maman yang menjadi motivasi banyak orang dalam menjalani hidup.
Baca juga: Profil Lilis Suganda Berawal dari Model Kalender hingga Namanya Melejit Saat Bintangi Angling Dharma
Berikut ini kata-kata bijak yang membuat yang membaca berdecak kagum.
Di antara kata-kata bijak Kang Maman juga membahas seputar kehidupan serta hubungan dengan orang tua.
Ada yang melesat setiap kali pagi menghilang, bukan butir embun yang menggumpal di lengkung dedaunan. Melainkan wajahmu yang selalu hadir di mimpi.
Bukankah kesempurnaan rasa kopi itu dari rasa pahitnya ? dan sebagai mana sang putih, kopi yang pahit berwarna hitam itu membewa pesan : "bahwa hitampun bisa menjadi sahabat sejati, teman dalam mengarungi pahitnya kehidupan." Nikmatnya rasa, indahnya keberagaman. Selamat menyusuri pahit dan manisnya kehidupan.
Mungkin kita tidak akan pernah mendengar tangisan seorang ayah karena seorang ayah selalu ingin terlihat kuat agar anaknya dapat berlindung di tangan dan dadanya tanpa pernah meragukanya, ia dapat memberikan rasa aman kepadanya kala sang anak merasa terancam, itulah ayah.
Memaafkan memang mudah, yang susah itu mempercayai kembali.
Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?
Anakku memang ayah tidak mengandungmu namun darahku mengalir dalam darahmu, namanya melekat di namamu. memang ayah tidak melahirkanmu, memang ayah tidak menyusuimu namun dari setiap tetesan keringatnyalah semua air susu yang kau minum itu. Nak, memang ayah tidak menjagamu setiap saat namun tanpa kau tahu aku selalu menyebut namamu dalam setiap doaku.
Baca juga: Profil Angga Yunanda Pemeran Geri dalam Web Series Kisah untuk Geri, Dekat dengan Shenina Cinnamon!
SUBSCRIBE US