Apa Benar Pengaruh Obat Kuat Bisa Timbulkan Niat Membunuh, Ini Penjelasan Ketua IDI Palembang
Berry sempat mengkonsumsi obat kuat sebelum berhubungan badan dengan korban. Ada anggapan, niat membunuh lantaran dipengaruhi efek dari obat kuat.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Chairul Nisyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berry, pelaku pembunuhan terhadap seorang ibu dua anak bernama Yuliana di Hotel Rio Palembang, mengatakan kecewa akan layanan yang diberikan korban kepada dirinya.
Setelah berhubungan badan sekitar 30 menit, Berry yang kini sudah diamankan Polrestabes Palembang bermaksud kepingin melakukan hubungan suami istri lagi bersama korban.
Apalagi, korban menurut Berry menjanjikan akan melayani Berry selama tiga jam.
Berry sempat mengkonsumsi obat kuat sebelum berhubungan badan dengan korban.
Ada anggapan, niat membunuh lantaran dipengaruhi efek dari obat kuat tersebut.
• Punya Ibu Baru Lagi, Engku Aleesya Diam-diam Tahan Rindu Ditinggal Laudya Cynthia Bella: Allah Uji
Ketua IDI Palembang, DR Dr Zulkhair Ali SpPD KGH, mengatakan ada beberapa jenis obat kuat yang beredar di luaran.
"Obat kuat sendiri ada yang bersifat stimulan," ujar Zulkhair pada Sripoku.com, Jum'at (19/2/2021).
Ada beberapa obat kuat yang dianjurkan, seperti beberapa nama diantaranya Viagra. Untuk viagra sendiri obat yang digunakan untuk membantu disfungsi ereksi.
"Untuk obat seperti itu tidak ada efek penggunaannya, hingga ingin membunuh atau yang lain-lain," jelasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam ini juga menerangkan jika di beberapa kasus seperti penggunaan obat yang cenderung ke herbal atau ramuan-ramuan, tidak menutup kemungkinan adanya campuran atau zat yang mengandung unsur ganja atau narkoba.
Jika memang demikian, bisa membuat adanya perubahan perilaku pada pengguna ramuan atau obat tersebut.
Terlebih jika ada penolakan, maka dalam kondisi seperti itu si pengguna obat atau ramuan kuat tersebut menjadi lepas kontrol.
• SIMPATISAN NEKAT Datangi Sidang Rizieq Shihab, 1 Reaktif Covid-19, 39 Dibawa ke Kantor Polisi
Meski demikian, untuk memastikan obat kuat apa yang dikonsumsi seseorang yang hingga menyebabkan dirinya melakukan hal buruk apalagi hingga membunuh, harus ditelusuri jenis obat kuat yang dia pakai.
"Yang lebih bagus obat yang dikonsumsi diperiksa di laboratorium, apa isi kandungannya, komposisinya, apakah ada unsur-unsur seperti itu (narkotika, ganja)," jelasnya.
Zulkhair juga menegaskan penggunaan obat kuat dalam hubungan seks sangat tidak dianjurkan.
"Jikapun ada ngangguan disfungsi seksual, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Tentu dokter akan memberikan obat sesuai dengan keluhannya," ujarnya.
Disfungsi seksual itu banyak jenisnya, ada orang yang mampu melakukan tapi tidak kuat. Atau ada yang benar-benar tidak mampu melakukan.
• PT ASI Pudjiastuti Aviation Buka Lowongan Kerja Buat Lulusan S1, Begini Cara Daftarnya
Jadi untuk semua gangguan disfungsi seksual tersebut harus di konsultasikan pada dokter untuk diberikan obat yang sesuai, jika dibutuhkan.
Efek penggunaan obat kuat, jika tidak sesuai dengan indikasi, maka hal terburuknya dapat menyebabkan kematian.
"Bisa menyebabkan serangan jantung. Karena sifatnya itu stimulan. Istilahnya itu nafsunya kuat tenaga kurang,," jelas Zulkhair.
Zulkhair juga berpesan pada masyarakat, siapapun yang merasa diafungsi seksual, sebaiknya melakukan konsultasi ke fasilitas kesehatan.
Sehingga bisa di periksa apa jenis ngangguan seksualnya dan agar dapat diberikan obat sesuai kebutuhannya.
"Jangan sekali-sekali mencoba obat-obatan yang tidak jelas," tutupnya.
Rekonstruksi pembunuhan terhadap Yuliana (25), perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Hotel Rio beberapa waktu yang lalu, baru saja digelar oleh anggota Polrestabes Palembang Kamis (18/3/2021).
Agus Saputra alias Berry (24), tersangka pembunuhan, ikut serta menjalani 37 adegan rekonstruksi.
Tampak ia memakai baju tahanan Polrestabes Palembang menuju kamar 625 Hotel Rio Palembang di Jalan Lingkaran 1, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT 2 Palembang.
• Republik Ini Adil, Oknum ASN Dinas PUPR Ogan Ilir Ditahan Kejati Kasus Proyek Jalan Pelabuhan Dalam
Usai rekonstruksi dilakukan, Berry yang tampak berjalan dengan kaki yang masih berbekas luka tembak mengaku menyesal atas perbuatannya telah menghilangkan nyawa Yuliana.
Hal tersebut terpaksa dilakukannya karena korban yang tak mau berhubungan badan lagi kepada tersangka.
"Janjinya kemarin tiga jam kencan, baru sekali sekitar 30 menit. Waktu aku mau ngajak main lagi dia menolak," kata Berry, Kamis (18/3/2021).
Berry mengatakan hal tersebut tidak sesuai dengan keinginannya yang masih mau berkencan dengan korban meskipun kencan pertama sudah selesai dilakukan.
Sebelum melakukan hubungan suami istri dengan korban, Berry sempat terlebih dahulu meminum obat kuat jenis pil untuk meningkatkan gairah seksualnya.
"Karena kesal itulah aku nekat berbuat seperti itu.
Sebelumnya itu aku terlebih dahulu minum obat kuat jenis beruang hitam. Sangat menyesal karena kejadian itu sampai merenggut nyawanya," lanjut pria berbadan gumpal ini.
• Bukan Karena belum Masa Panen, Petani di Pagaralam Sebut Hal Ini yang Bisa Pengaruhi Harga Cabai
Usai tertangkap, Berry yang ditahan di Polrestabes Palembang sempat mengungkapkan bahwasannya didatangi Yuliana dalam mimpi.
Dikatakannya, pada saat dirinya mendekam di penjara korban Yuliana hanya menatap seakan ingin mengejar tersangka.
"Sekali waktu pertama kali ditahan, dia itu datang dalam mimpi aku menatap sambil seakan mau mengejar aku tapi diam saja.
Itulah cuma satu kali, setelah itu tidak pernah lagi datang," katanya.
Beberapa waktu yang lalu, Yuliana ditemukan tewas di kamar hotel tersebut setelah dari rekaman CCTV terlihat korban masuk kamar bersama seorang pria.
Beberapa hari pasca diketahuinya korban meninggal dunia, polisi berhasil menangkap Agus, pria yang diduga membunuh ibu dua anak tersebut.