Rela Jual Kemplang Demi Tebus Ijazah SMA, Gadis Ini Dapat Beasiswa Penuh Pilih Jurusan PGSD
Sosok Enit Suprihatin (20) gadis muda yang viral lantaran bekerja sebagai penjual kelempang demi menebus ijazah SMA
SRIPOKU.COM, MARTAPURA -- Sosok Enit Suprihatin (20) gadis muda yang viral lantaran bekerja sebagai penjual kelempang demi menebus ijazah SMA kini bisa mewujudkan impianya untuk berkuliah.
Pasalnya ia mendapatkan bantuan berupa beasiswa secara penuh dari STKIP Muhammadiyah OKU Timur yang langsung mendatangi kediaman Enit di Dusun Pasir Cabe, Desa Tumijaya, Kecamatan Jayapura OKU Timur. Kamis (18/3/2021).
Diketahui Enit hanya tinggal bersama ibunya Sumarti (60) karena ayahnya sudah meninggal dunia.
Sebelumnya beberapa hari yang lalu, Enit sempat mendapat bantuan dari bupati OKU Timur berupa bantuan uang 1 juta rupiah untuk membantu kesulitan yang dialami Eni.
Hari ini H Didi Franzhardi selaku ketua STKIP Muhammadiyah OKU Timur mendatangi kediaman Enit untuk memberikan bantuan berupa penawaran beasiswa S1 full dari awal hingga wisuda.
"Saya bersama ustad Malik selaku penanggung jawab STKIP dan mbak Rara dosen di STKIP datang kesini untuk menemui Eni, dan melihat keadaan dia, kita berikan formulir dan almamater kampus sebagai bukti bahwa adik kita ini sudah diterima sebagai mahasiswa baru di STKIP untuk periode 2021," kata Didi.
Baca juga: Kisah Gadis Bercadar Rela Jualan Cilok Demi Umrohkan Sang Nenek, Sempat Malu & Dipandang Negatif
Baca juga: Melihat Kecanggihan Kapal Selam Aluhoro-405 Karya Anak Bangsa, Berikut Asal Usul Lengkapnya
Baca juga: Dansat Brimob Polda Sumsel Kunjungi Sekretariat PWNU, Silaturahmi dan Diskusi Tentang Kebangsaan
Dengan suasana haru, terlihat di kediamanya Eni didampingi ibunya menerima tawaran dari pihak STKIP dan langsung mencoba almamater kampus tersebut.
"Selain beasiswa tidak mampu untuk orang - orang yang memang membutuhkan, kami juga menawarkan beasiswa untuk hafiz Al Qur'an 30 jus, akan kita berikan beasiswa full sampai tamat kuliah. Seandainya 15 juz juga akan kita berikan beasiswa hanya saja 50 persen," katanya.
Didi mengungkapkan bahwa hatinya terunggah saat pertama kali membaca berita tentang perjuangan Eni demi pendidikan, setelah itu dirinya langsung berkeinginan untuk menolong.
"Tidak ada niat lain, saya hanya ingin membantu, karena melihat kegigihan saudara Eni demi pendidikannya yang menginspirasi banyak orang," ujarnya.
Diungkapkan dia, bantuan ini bukan cuma untuk Enit ini saja tapi jika ada orang lain yang memang membutuhkan pihaknya akan senang hati membantu.
Sementara itu, Enit mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh pihak STKIP dan akan ia gunakan dengan sebaik mungkin.
"Saya ucapkan terimakasih banyak, akhirnya saya bisa berkuliah ini benar - benar diluar dugaan saya. Saya pilih jurusan Pendidilan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD)," tutup Enit