Pelajar SMP di OKI Jadi Bahan Bully Teman-temannya Usai Dipukul Diduga oleh Oknum Guru, Saya Malu
korban J mengaku awal mula kejadian saat itu dirinya ingin mengumpulkan tugas di dalam ruangan guru.
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Diduga telah terjadi kasus pemukulan yang dilakukan oknum guru kepada muridnya di salah satu SMP Negeri di kawasan Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (17/3/2021) kemarin.
Remaja ABG berinisial J, murid kelas VII sekolah SMP yang menjadi korbannya.
Saat wartawan Tribunsumsel.com meminta keterangan, korban J mengaku awal mula kejadian saat itu dirinya ingin mengumpulkan tugas di dalam ruangan guru.
• PREDIKSI Hasil Drawing Liga Champions Ada Liverpool vs Real Madrid Chelsea vs PSG Liverpool vs City?
Setelah itu, J bertanya ke oknum guru tersebut tempat mengumpulkan tugas.
Namun, oknum guru itu tanpa alasan langsung menarik baju muridnya dan memukulinya.
"Saat menarik baju, oknum guru itu juga ngomong kalau tidak mau ada siswanya terlihat bodoh.
Kemudian saya juga mendapat tamparan di bahu dan saat membalikkan badan kembali terkena tamparan di bagian kepala," jelasnya melalui sambungan telepon, Kamis (18/3/2021) sore.
Mendapati perlakuan tersebut, ia bergegas keluar ruangan dan menangis karena takut seandainya mendapat tamparan lagi.
• Republik Ini Adil, Oknum ASN Dinas PUPR Ogan Ilir Ditahan Kejati Kasus Proyek Jalan Pelabuhan Dalam
Diceritakannya, selama perjalanan pulang ke rumahnya dengan mengayuh sepeda ia tetap menangis.
"Saya juga mendapatkan bully-an dari teman di grup WhatsApp. Mereka mengolok 'Hayyu keno tabok' dan banyak lagi komentar lainnya," ucapnya dengan kejadian ini membuatnya malu untuk pergi ke sekolah.
Sementara itu, orangtua siswa tersebut mengatakan sangat Kecewa atas perlakuan salah satu oknum guru karena sekolah untuk belajar bukan dipukul.
"Tidak semestinya guru melakukan tindakan diluar batas wajar seperti itu," terangnya singkat.
• KAPAN Kartu Prakerja Gelombang 16 Dibuka, Pengumuman Hasil Prakerja Gelombang 15 Bisa Cek Disini
Dikonfirmasi terpisah, Kepala sekolah SMPN 4 Kayuagung, Lis Fatizah mengatakan pihaknya baru mendapat laporan dan belum memanggil wali murid mengenai bagaimana cerita yang sebenarnya.
Sepengetahuannya, oknum guru di sini tidak pernah melakukan kekerasan.
Pihaknya juga akan mengonfirmasikan dulu dengan siswa maupun oknum guru yang bersangkutan.
"Segera akan dilakukan pertemuan antara kedua belah pihak, nanti barulah didapatkan keterangan dari pihak masing-masing," tungkas Lis.
Penulis: Winando