Sikap Aprilia Manganang di Kowad Terkuak, Kini Jadi Pria: Jenderal Andika Perkasa Tanggung Jawab
Dijelaskan Andika, saat pertama kali bertugas April ditempatkan di dinas jasmani. Namun pada 2018 dia dipindahtugaskan ke Kodam Manado.
SRIPOKU.COM -- Aprilia Manganang, pensiunan Voli Nasional kini resmi berstatus kelamin laki-laki.
Padahal sebelumnya, ia bergabung dengan Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Kini Kepala Staff TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa merasa bertanggung jawab atas hal itu.
Jenderal bintang empat tersebut memastikan eks personel timnas Voli Indonesia itu akan tetap berkarier sebagai prajurit TNI.
April akan diberi beberapa pilihan menjalani tugas baru setelah dia menjalani operasi perbaikan atas kelainan atau hipospadia yang dia alami selama ini.
Baca juga: Apa Itu Hipospadia, Kelainan yang Buat Aprilia Manganang Diragukan Gendernya: Kini Jadi Pria
Baca juga: JALANI Operasi, 27 Tahun Hidup Sebagai Wanita Aprilia Manganang Berjuang Sejak Kecil Bahagiakan Ortu
"Dengan kondisi ini, saya dengan staf akan melakukan evaluasi untuk meberi tugas yang pas," kata Andika saat menyampaikan keterangan di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).
Andika merasa ikut bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami April.
Andika menjelaskan April direkrut sebagai anggota TNI AD lewat rekrutmen khusus bintara yang berprestasi pada 2016.
Andika mengatakan pemeriksaan medis saat itu memang tidak lengkap.
"Berdasarkan pemeriksaan medis memang sejak dilahirkan adalah laki-laki, tapi kan tahunya setelah kemarin tanggal 3 Februari.
Pemeriksaan kesehatan memang saat itu 2016 ada program khusus AD merekrut mereka-mereka yang punya prestasi, dan AD waktu itu memutuskan menerima.
Baca juga: Miliki Smash Voli Mematikan, Inilah Sosok Aprilia Manganang, Prajurit TNI yang Sempat Disangka Pria
Baca juga: Tim Voli Putri Jakarta Popsivo Tumbangkan Jakarta Elektrik, Simak Video Aksi Aprilia Manganang
Lagi-lagi saat itu pemeriksaan memang tidak dilakukan selengkap yang kami gelar minggu lalu. Itulah jawaban saya. Oleh karena itu, saya sebagai pimpinan AD saat ini merasa bertanggung jawab membantu dia mendapatkan apa yang seharusnya ditakdirkan pada saat dia dilahirkan," kata Andika.
Dijelaskan Andika, saat pertama kali bertugas April ditempatkan di dinas jasmani.
Namun pada 2018 dia dipindahtugaskan ke Kodam Manado.
Aprilia Manganang saat itu benar-benar menjalankan tugasnya sebagai prajurit.
"Sejak lulus 2016 dia ditempatkan di Dinas Jasmani di Bandung, tapi mulai 2018 sampai sekarang dia ditempatkan di Kodam Manado. Dia adalah prajurit yang punya disiplin karena selama dinas sama sekali tidak ada pelanggaran.
Orangnya sangat nurut dan saya yakin itu adalah satu attitude ya, kalau kita lihat dia sebelum bergabung TNI ada dia punya prestasi juga menunjukkan orang yang punya komitmen, disiplin, dan selama dinas selalu masuk dinas sesuai jam dan tidak ada perintah yang diberikan kepada dia yang tidak dilakukan," ungkapnya.
Baca juga: KEPEDULIAN Jenderal Andika Perkasa kepada Anak Buahnya Sersan Manganang yang Terjebak 28 Tahun
Baca juga: Aprilia Santini Manganang Dikawal Ketat oleh Sekuriti di PSCC, Fans Berebut Peluk dan Cium Idola
Setelah menjalani operasi, April akan diberi pilihan terkait penugasan baru yang mungkin tugas-tugas tersebut lebih kepada kepada penugasan lapangan.
Kemungkinan April akan ditawari untuk menjalankan tugas di bagian perbekalan dan angkutan atau di kesehatan. "Tergantung passion Aprilia di mana," katanya.
Andika juga menjelaskan tak hanya memberi bantuan berupa operasi recovery atas kelainan hipospadia yang menyebabkan dia mengalami kesalahan penempatan jenis kelamin dari pria menjadi wanita, TNI AD juga memberi bantuan pemberkasan.
Dokumen yang berkaitan dengan status kependudukan dan status kelamin dari Aprilia kata Andika telah disiapkan sepenuhnya untuk kemudian diajukan ke Pengadilan Negeri setempat.
"Kita penuhi semua syarat yang ada di Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan," katanya.
"Kita harap Pengadilan Negeri Tondano akan memberikan dan tetapkan perubahan nama, dari nama sebelumnya kepada nama yang nanti dipilih Aprilia, kemudian perubahan status jenis kelamin," kata dia.
Apa itu Hipospadia
Sebelumnya, Pensiunan Timnas Voli Indonesia, Aprilia Manganang kembali menarik perhatian publik.
Ia yang selama ini dikenal sebagai personel Timnas Voli Wanita Indonesia, rupanya mendapat kepastian akan jenis kelaminnya.
Seperti yang diketahui, Aprilia Manganang telah menorehkan berbagai prestasi selama memperkuat Timnas Voli Putri Indonesia.
Berposisi sebagai Spiker, bentuk tubuh yang tegap atletis seringkali menjadi bentuk intimidasi bagi lawannya bahkan sebelum bertanding.
Bahkan, beberapa Timnas lawannya sempat meragukan jenis kelamin pemain kelahiran 1992 itu.
Baca juga: Sering Dikira Pria, Begini Penampilan Aprilia Manganang Saat Mengenakan Rok
Baca juga: Aprilia Manganang Punya Badan Kekar Seperti Seorang Pria, Karena Sindrom?
Prestasinya bersama Timnas Voli Wanita membuatnya masuk menjadi anggota TNI Angkatan Darat.
Selagi berkutat di militer, ia pun memutuskan untuk pensiun dari Voli.
Namun kali ini, ia membawa kabar mengejutkan lagi.
Melalu konferensi pers yang diumumkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Jenderal Andika Perkasa, Selasa (9/3/2021), Aprilia Manganang dinyatakan sebagai seseorang dengan jenis kelamin laki-laki.
Pevoli yang sudah pensiun sejak 2020 lalu dan kini tercatat sebagai prajurit TNI dengan pangkat Sersan Dua (Serda) itu dipastikan sebagai seorang laki-laki usai melakukan serangkaian pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto.
Pemeriksaan ini dilakukan karena pihak pejabat TNI merasa ada yang janggal dengan fisik Aprilia.
Dilansir dari Kompas dan Tribunnews, hasil tes memastikan Aprilia sebagai laki-laki.
Hasil tes menemukan jika kadar hormon testosteron di tubuhnya Apri lebih tinggi, tapi selama ini dia menderita kelainan Hipospadia yang membuatnya mengalami ambiguitas gender.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Aprilia Manganang Punya Badan Kekar Seperti Seorang Pria, Karena Sindrom?
Baca juga: Sempat Dikira Pria, Ternyata Ini Awal Kisah Aprilia Manganang Jadi Atlet Voli Putri Top Indonesia
"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," imbuhnya.
Lalu, apa sih Hipospadia itu? Hipospadia adalah kondisi bawaan sejak lahir dimana lubang kencing berada di bawah penis bukan di ujung sebagaimana normalnya.
Kondisi ini terhitung langka dengan perbandingan dari 250 kelahiran hanya satu bayi yang bisa mengalami hal ini.
Karena kurangnya informasi terkait hal ini di masa lalu itulah, orang tua dan paramedis yang menangani kelahiran Aprilia mendaftarkannya sebagai perempuan.
"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," kata Jendral Andika menjelaskan.
Setelah hal ini dipastikan, Aprilia akan melakukan operasi perbaikan sebanyak dua kali.
Sementara ini, operasi pertamanya dikabarkan telah sukses dan dia dalam tahap pemulihan.
Di sisi lain, Aprilia sendiri sempat mengalami banyak cerita kurang mengenakkan akibat kelainannya ini di masa lalu.
Saat masih aktif menjadi atlet voli, Aprilia kerap mengalami peristiwa dimana gendernya dipertanyakan akibat kondisi tubuhnya.
Kerap Dipertanyakan Gendernya
Aprilia Manganang menjadi sosok yang kerap dipertanyakan gendernya selama berkompetisi sebagai pevoli nasional.
Manganang sempat mengalami hal tersebut pada saat berkompetisi di Liga Bola Voli Indonesia pada tahun 2011 silam karena tampilan kekar dan gaya tomboynya.
Tim voli Popsivo Polwan sembat menolak melawan Alko Bandung, tim yang dibela Apri kala itu.
Sementara dua tim Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik memepertanyakan gendernya.
Pada tahun 2013 hal itu juga kembali dialaminya saat masih aktif bermain di Liga Voli Indonesia.
Di level internasional, Apri juga kembali dipertanyakan gendernya saat mengikuti SEA Games 2015.
Pelatih Timnas Filipina kala itu, Gorayeb sempat melarang Apri bermain di SEA Games 2015 karena curiga dia adalah seorang laki-laki.
Meski sempat dicurigai, Apri lolos tes dan diperbolehkan bermain di bersama timnya kala itu.
Terlepas dari kisah di masa lalu itu, kini Apri akhirnya mendapatkan kejelasan terkait gendernya.
Artikel ini telah tayang di BolaStylo
dan Tribunnews.com dengan judul Anggota Kowad Itu Kini Jadi Laki-laki, Ini yang Dilakukan Jenderal Andika.