Kudeta Partai Demokrat

"Masih Ada yang Coba Merayu," Sumsel Tolak Moeldoko: Ishak Mekki, Rapatkan Barisan

Yang tak hadir secara langsung kita minta untuk menshare lokasi terkini, untuk kemudian dipantau langsung oleh DPP,

Editor: Wiedarto
Tribunnews
Ishak Mekki pasang badan untuk AHY 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG,--DPD dan DPC Partai Demokrat se-Sumsel, menggelar apel siaga menanggulangi rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar oleh Gerakan Pengambil alihan Ketua Umum DPP Partai Demokrat (GPK-PD), bertempat di Hotel Exelton Palembang, Kamis (4/3/2021) malam.
Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ishak Mekki mengatakan, apel siaga diikuti 14 DPC kabupaten/kota di Sumsel, dengan rincian 8 DPC hadir langsung di Hotel Exelton, yakni DPC Demokrat PALI, OKI, Lubuklinggau, Prabumulih, Palembang, OKU, Banyuasin, Musi Rawas.
Kemudian 4 DPC sudah mengkonfirmasi hadir dan dalam perjalanan yakni DPC Demokrat Empat Lawang, Muratara, OKU Timur dan OKU Selatan, 2 DPC mengikuti secara virtual karena sedang berada di Jakarta (Ketua DPC Muara Enim dan Lahat).
Sementara 3 DPC diketahui "menghilang" karena tak memberikan konfirmasi atau tak hadir, yakni DPC Ogan Ilir, Pagaralam dan Musi Banyuasin (Muba).
"Yang tak hadir secara langsung kita minta untuk menshare lokasi terkini, untuk kemudian dipantau langsung oleh DPP," ungkap Ishak.
Menurut Ishak, apel siaga yang digelar sesuai instruksi langsung Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Apel siaga ini karena kita mendengar desas desus bahwa ada gerakan KLB oleh GPK-PD, dan memang faktanya ini terjadi. Dari laporan yang masuk ke kita, gerakan ini sudah mempersiapkan KLB di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, yang berada di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang atau sekitar dua jam dari Kota Medan," ungkap Ishak.
Ishak Mekki mengungkapkan, ada empat arahan yang disampaikan Ketua Umum AHY dalam pelaksanaan apel siaga ini, yaitu agar DPD dan DPC merapatkan barisan dan menjaga soliditas pengurus. Kedua, mengecek dan mengupadate informasi gerakan GPK-PD di daerah masing msing.
Ketiga, DPD dan DPC agar menginventaris pengurus yang hadir dan mendata kader yang terpapar Gerakan Pengambil-alihan Ketua Umum Partai Demokrat, dan keempat menegaskan bahwa DPD dan DPC se Sumsel menolak KLB dengan suara fiktif dan inkonstitusional dan tidak sesuai AD/ART partai yang telah disahkan Kemenkumham.
"Saya minta kader setia dan tulus ikhlas untuk menjaga soliditas dan mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih secara demokratis dan aklamasi. Saya juga minta DPC melihat anggota-anggota fraksi Demokrat di DPRD, karena saya dengar ada juga anggota DPR yang ikut, dan ini dari daerah," kata mantan Wagub Sumsel ini.
"Kemudian, saya juga mengingatkan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, karena bisa saja kita disini hadir, tapi ada mandat menyuruh orang lain (ke KLB)," tegas mantan Bupati OKI dua periode ini menambahkan.
Ishak juga mengingatkan kepada seluruh kader agar tidak mudah dirayu oleh pihak yang mengatas namakan apapun, atau jika mereka mengajak untuk bertemu, tidak usah ditanggapi.
"Masih ada sejumlah DPC yang melaporkan, jika masih ada orang-orang yang merayu (untuk ikut GPK-PD). Saya katakan, jika ada yang mengajak bertemu, jangan ditemui," tegasnya.
Ishak mengingatkan, bahwa DPD dan DPC Demokrat se Sumsel sudah berkomitmen dan menandatangani dukungan ke AHY, sebagai ketua umum hasil Kongres V Jakarta yang sah.
"Dalam situasi seperti ini, jangan kita menjauh dan menghindar, apalagi membuat gaduh," ingatnya.
Di sisi lain, Ishak Mekki memastikan, KLB yang akan digelar oleh GPK-PD di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, yang berada di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang adalah KLB ilegal dan cacat hukum.
Alasannya kata Ishak, KLB tersebut tidak mendasar, apalagi seluruh pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat se- Indonesia sudah menyatakan sikap mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"KLB itu jelas ilegal, karena KLB ini harus memenuhi syarat dihadiri 2/3 pengurus (ketua) DPD dan 1/2 pengurus DPC, sementara saat ini seluruh DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia sudah menyatakan sikap mendukung AHY. Dan juga bisa dipastikan KLB itu tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Demokrat Palembang Anton Nurdin menegaskan, DPC Demokrat Palembang solid mendukung kepemimpinan AHY sebagai ketua umum. Ia pun menyebut, KLB yang akan digelar di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit tersebut ilegal.
"Dan kita juga bisa menggugat penyelenggara KLB, karena pasti mereka akan menggunakan atribut Partai Demokrat di KLB itu, sementara KLB tersebut ilegal dan mereka yang menyelenggarakan sudah dipecat dan bukan lagi sebagai kader," tegasnya.
Wakil Ketua II DPC Demokrat Muba, Candra Wijaya SH mengungkapkan bahwa DPC Demokrat Muba secara tegas menolak KLB yang dilaksanakan Jumat (5/3/21) di Medan, Sumut. “Terkait rencana KLB Partai Demokrat yang digagas oleh beberapa orang yang mengatasnamakan bagian dari pendiri partai demokrat, saya selaku kader Demokrat Muba menyayangi atas upaya-upaya yang dilakukan oleh sekelompak orang tersebut, karena kontradiksi, kaluu kata mereka itu adalah upaya penyelamatan, melainkan itu adalah indikator menghancurkan partai demokrat,” kata Candra, Jumat (5/3/21).
Menurutnya,Ketum AHY adalah representasi dan mandataris hasil kongres ke V secara sah yang dilaksanakan di tahun 2020 lalu. “Saya selaku Wakil Ketua DPC Demokrat Muba tegak lurus meyakini dan menegaskan tetap mendukung kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2020-2025 serta menolak dengan keras atas giat KLB itu,” katanya.
Disinggung mengenai adanya isu tidak hadirnya DPC Demokrat Muba pada Apel Siaga yang dilaksanakan oleh DPD Demokrat Sumsel. Menurutnya bukan untuk menghadiri KLB melainkan ada kegiatan lainnya. “Mungkin ada urusan kerjaan atau keluarga tertentu yang membuat ketua DPC Demokrat Muba berhalangan hadir. Kami secara garis besar DPC Demokrat Muba menolak KLB tersebut,” katanya.
Sementara Ketua DPC Demokrat Muba,Hairul Ilyasaketika dikonfirmasi melalui nomor Ponsel pribadinya tidak aktif. Begitu juga dengan akun Whatsapp yang hanya centang satu ketika dikonfirmasi. (dho/tribun sumsel)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved